"Jangan pernah jatuh terlalu dalam, apalagi jatuh cinta. Karena kamu tiidak akan pernah tahu alurnya"
hallo nama gue Nadia, gue mau share sedikit cerita memilukan yang gak akan pernah gue lupakan
kejadian ini, tepatnya 3tahun yang lalu, saat itu gue kelas 2 SMU disalah satu sekolah yang cukup terkenal dikota gue
ini kisah gue, Stela dan Angga
Kisah cinta segitiga yang gak pernah gue sangka sangka, kisah segitiga yang melibatkan gue, doi, dan sabahat gue sendiri
kalian tahu apa yang membuat ini semakin berat? pemeran ketiganya orang terdekat gue sendiri
gue tau, Stela lebih pinter, lebih cantik, lebih diminati para laki laki, dan yang gue gak sangka, dia lebih serakah dari yang gue kira
gue sama Angga udah pacaran selama 2tahun, udah cukup lama, gue sama dia jadian dari waktu MOS dulu
kisah ini lucu, saat itu gue lagi dihukum karna telat datang
dan sang pangeran berkuda nolongin dong, yas dia adalah Angga, Osis yang baik hati dan menyelamatkan gue dari hukuman yang menurut dia keterlaluan
"Heh enak banget jam segini baru dateng" Seorang senior yang gue tahu namanya, Lisa bersuara dengan nada menyentak
"Maaf kak" Aku menjawab dengan tidak berani mengangkat kepala
"Maaf maaf, enteng banget lu ngomong. Mau jadi apa lo hah, enak enakan aja. yang lain udah dateng satu jam yang lalu, dan lu baru dateng, nihh contoh generasi muda yang t*lol. lu kita hukum" Senior laki laki yang gue tau jabatannya seorang bendahara osis mulai nenyentak juga, menyuarakan kata kata yang nyelekit
aku mengangguk pasrah, mendengar nada teriakan mereka membuat nyaliku menciut, yang lain memperhatikanku dengan berbagai macam tatapan, ada yang iba, ada yang menertawakan, ada yang berbisik bisik tidak jelas. bodoamatlah, lagian MOS cuman 3hari, kesananya kemping
"Lu harus ngelilingin lapangan sambil jongkok, 5 keliling sambil nyanyi nyanyi potong bebek angsa, sambil muter muter juga jangan lupa" mereka tertawa puas dengan sangsi hukuman yang mereka jatuhkan
Seenaknya emang, mentang mentang ini MOS ketiga, tidak ada ketua Osis dan tidak ada yang mengawas, akhirnya mereka semena mena
tradisi MOS dengan cara menginjak nginjak murid baru harus segera dihilangkan, MOS untuk memperkenalkan sekolah, bukan untuk menjadikan ajang bully membully
hebat sekali negaraku ini :(
aku baru akan menyimpan tas dan berjongkok bersiap untuk melakukan apa yang mereka perintahkan
lalu seperti melihat cahaya ditengah kegelapan, sang pangeran datang mengatakan "STOP"
"Stop, kalian gila ya? hukuman macam apa yang kalian kasih, gak masuk diotak, kalian kira lapangan ini sekecil lingkaran semut? mikir kalo ngasih hukuman"
"Dia telat Ga, dia harus dihukum" Salah satu Osis yang aku tak tahu namnya mencoba membela diri
"Gue tau, tapi apa harus dihukum kaya gini?, sebelum nyuruh orang lain ngelakuin itu, kalian coba dulu sendiri, bisa gak?"
Ah pangeranku, terimakasih.
yang lain diam, aku masih diposisiku, jongkok
"Kalo kalian kaya gini, gue laporin kalian sama pembimbing, sama kepala sekolah juga, jangan lupa"
dan begitulah awal mula aku dan Angga, saat itu padahal Angga masih kelas 2. dia ditakuti karena dia adiknya Cindy, Cindy adalah ketua osis, dan Cindy adalah anak kepala sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
KisahKu "Cerita pendek"
Short StoryGak ada deskripsi, baca aja kalo pengen tau...