15.Belajar Mengobati.

36 6 0
                                    

"Tumben ga duluan" Sindir Karla pada Najwa dan Aqilla yang tumben tumbennya menunggui Karla ketika mereka ingin ke kantin."Biasanya ninggalin gue" Tambah Karla.

"Rasa baik hati kita lagi on kan!" Kata Najwa yang lalu tertawa diikuti Aqilla.

"Jadi biasanya konslet?" Tanya Karla.

"Ga gitu juga anjir!" Balas Aqilla.

Lalu ketiganya berjalan bersama menuju kantin,namun baru sampai di depan kelas,jalannya di halangi oleh Genta yang berdiri tepat di hadapan Karla.

"Minjem Karla bentar boleh?" Tanya Genta pada Najwa dan Aqilla namun matanya melihat ke arah Karla terus.

Najwa dan Aqilla mengangguk bersamaan."Yang lama banget juga gapapa kok ka!" Kata Najwa.

"Culik aja ka sekalian!" Kata Aqilla Menambahi.

Karla yang mendengar itu melotot."Tega ya lo pada!" Kesalnya,dan dua sahabatnya hanya nyengir tanpa dosa.

"Let's go!" Kata Genta sembari menarik tangan Karla.

"Eh eh eh!lepasin!!" Kata Karla sembari berusaha melepaskan genggaman Genta pada tangannya.

"Eh!Najwa!Aqilla!bantu gue!!" Teriak Karla sembari menoleh kebelakang,ke arah Najwa dan Aqilla.

Bukannya membantu Karla,Najwa dan Aqilla malah berteriak menyemangati Karla.

"SEMANGAT KARLA!" Teriak Najwa dan Aqilla kompak.

Semangat apanya?!.Batin Karla kesal.

"Genta lepasin!" Pinta Karla,masih berusaha melepaskan genggaman Genta.

"Gamau" Balas Genta enteng.

"Lepasin!lepasin!lepasin!!" Kata Karla bertubi tubi,namun Genta tidak juga mendengarkan.

Tidak ada cara lain,Karla harus membuat agar Genta tidak dapat menariknya lagi.Karla tiba tiba jongkok menahan kakinya agar tidak dapat terseret,dan cukup berhasil.Genta kesulitan menyeret Karla.

Genta menoleh ke belakang dan melihat posisi Karla.

Tanpa permisi Genta langsung mengangkat tubuh Karla ala bridal style,membuat gadis itu memekik terkejut.

Karla syok bukan main,Genta menggendongnya?!.Astaga tiba tiba saja Karla merasakan sesak napas,dan juga sebuah gejolak aneh yang menyerang diri gadis tersebut.

"Kalo capek jalan,bilang dong sayang!" Kata Genta.

"GENTA TURUNIN GUE!" Teriak Karla sembari meronta dari gendongan Genta.

Genta tidak menuruti perkataan Karla,cowok itu justru tertawa.

Karla benar benar malu saat ini,apalagi kini dirinya sudah berada di lantai dua,yang merupakan koridor anak kelas sebelas.

"Genta turunin gue!,gue malu!" Kata Karla sembari memukul sekuat mungkin dada bidang Genta.

"Kalo malu sembunyiin aja muka lo di dada bidang nan sempurna gue!" Balas Genta.

"Genta!!" Kesal Karla,dan pada akhirnya menuruti perkataan Genta.

Percuma juga Karla terus berdebat minta di turunkan,Genta tidak akan melakukan,sampai nangis darah pun mungkin juga tidak akan di turuti.

Dasar Genta pemaksa.

Di balik dada bidang Genta,diam diam Karla memegang benaknya,merasakan dentuman yang amat terasa disana,bahkan sampai kupingnya sendiri dapat mendengarnya.

DegDegDegDeg!!

Jantung Karla berdetak amat cepat dan keras.Karla juga merasakan perutnya terasa aneh.Bahkan juga Karla merasa seluruh tubuhnya aneh!.

To Whom Does Your Heart Fall ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang