Chapter 5 : Vera Causa

415 68 7
                                    

Setelah berhasil membujuk Beomgyu dan Yeonjun untuk pulang terlebih dahulu, Yeoreum menyegerakan diri untuk keluar dari kelas dan mencari seseorang yang menjadi target dalam misi besarnya. Kelas malam hari ini benar-benar melelahkan. Namun ketika ia mengingat tentang bagaimana wajah muram Beomgyu, ia berusaha untuk menjalankan misi dengan baik dan secepatnya.

Choi Soobin, dimana kira-kira laki-laki dingin, tidak punya teman, serta pintar sepertinya pergi setelah kelas malam? Apakah pulang? Oh, tapi yang Yeoreum tahu dari sahabatnya, Soobin benci berada dirumah.

Selang beberapa menit menoleh kesana kemari, bilah bibir Yeoreum membentuk lekungan kurva ketika ia mendapati seseorang yang berjalan keluar dari gerbang sekolahnya. Gadis itu lekas menyegerakan diri untuk berlari mengejarnya. Mungkin beberapa orang yang melihatnya, mengeklaim Yeoreum sebagai orang gila. Siapa kira-kira yang selepas kelas malam segembira itu, berlari sambil tersenyum senang. Kecuali kalau gadis itu kerasukan roh jahat disekolah itu.

"CHOI SOOBIN!"

Oh tidak, Yeoreum telah mempermalukan dirinya sekarang. Terlebih lagi ia berteriak memanggil nama seorang yang sangat populer disekolah. Tentu hal itu mengherankan bagi sebagian siswa yang melihatnya, sejak kapan Yeoreum dekat dengan Soobin?

Semua siswa diseluruh sekolah tahu bahwa Yeoreum bersahabat dengan Beomgyu sejak lama. Tapi gadis itu sama sekali tak pernah dikabarkan dekat dengan Soobin. Kadang ragu, apakah Yeoreum mengenal Soobin sebagai Kakak tiri Beomgyu?

Terlepas dari pandangan orang lain, si pemuda Choi sama sekali tak menoleh atau membalikkan badannya untuk sekedar mengetahui sang pemilik suara. Bukan karena sombong, Soobin hanya ingin menghindari hal yang tidak menyenangkan. Sudah bertahun-tahun ia dikejar-kejar perempuan yang mengaku sebagai penggemar setianya. Oleh sebab itu, Soobin akhirnya berlari, sekarang.

"SOOBIN-SSI, TUNGGU!"

Teriakan itu semakin kencang seiring gerak kakinya yang melambat. Akhirnya ia putuskan untuk berhenti dan melawan gadis itu. Soobin mengambil sebuah balok kayu yang ada di dekatnya. Ia mengacungkan balok kayu itu pada sang gadis yang baru saja sampai sedikit lima meter didepannya. Soobin tidak tahu bahaya apa yang akan ia hadapi, apakah gadis itu memiliki senjata atau tidak. Biasanya sasaeng yang rela mengejar idolanya jauh-jauh pasti memiliki senjata sebagai alat pengancam.

Yeoreum terkejut ketika Soobin mengacungkan balok kayu padanya. Gadis itu mengangkat kedua tangannya seolah dia menyerah.

"JANGAN BERANI MENDEKAT! KALAU KAU MENDEKAT SATU SENTI SAJA, BALOK INI MELAYANG KEKEPALAMU!"

Yeoreum menggeleng kuat, "YA! CHOI SOOBIN! KENAPA KAU INGIN MEMUKULKU!"

"Aah, kau mengaku saja. Kau pasti ingin mencabuliku kan? Kau sasaeng-ku kan? PERGI KAU!"

Hening sejenak.

Satu....

Dua....

Tiga....

"BWAHAHAHAHAHAHA...."

Tawa Yeoreum meledak. Tentu hal itu membuat Soobin memposisikan dirinya semula dan menurunkan acungan balok kayu itu. Ia heran, apa yang lucu dengan ucapannya tadi. Hei, itu ancaman bukan lawakan semata. Harusnya gadis itu takut, tapi kenapa malah membuatnya tertawa terbahak-bahak.

Soobin kembali mengacungkan balok kayunya, "YA! APA YANG MEMBUATMU TERTAWA?"

Sial, Choi Soobin kenapa jadi lucu sekali? Yeoreum jadi tertawa semakin keras saat Soobin berteriak panik seperti itu.

Soobin jadi merinding. Lantas saja ia mundur teratur. Berjaga-jaga saja, siapa tahu gadis di hadapannya itu psikopat. Di film thriller yang ia tonton, psikopat memiliki kepribadian yang sulit di tebak. Mereka bisa saja tertawa sebelum menghabisi targetnya. 

Crown || Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang