Dua puluh delapan

628 34 2
                                    

_Jaehwan Pov_

Hati gue ter iris mendengar pengakuan dari seyla. Seyla terdiam saat mendengar perkataan gue dan gue sadar bahwa perkataan barusan cukup membuat dia sedih. Gue ngak bermaksud untuk membuat dia sedih.

Hati gue sakit ketika seharusnya gue membuat dia bahagia bukan gue yang selalu membuat dia sedih. Seharusnya gue yang ada disamping nya dan tetap membuat dia tersenyum. Tapi itu semua ngak akan mungkin gue lakuin.

Gue melihat seyla menuruni anak tangga dengan cepat dan sesekali mengusap kasar air matanya. Gue berbalik kebelakang untuk masuk ke dalam kamar gue dan

Bruk.....

Gue mendengar sesuatu yang jauh dengan keras. Gue otomatis melihat ke bawah anak tangga dan menemukan seyla yang tergeletak lemah dengan darah yang keluar dari kepalanya. Gue melihat baju yang mulanya berwarna biru laut berubah menjadi merah darah. Kaki gue rasanya sangat berat untuk menghampiri seyla hingga akhirnya

_Author Pov_

Daniel yang datang entah darimana langsung memangku kepala seyla yang masih berdarah. Daniel melihat ke atas dan menemukan jaehwan yang sedang tertegun melihat situasi sekarang. Daniel menatap jaehwan dengan mata yang merah khas ketika orang sedang marah.

"Eomma, appa cepat kesini sekarang "teriakan daniel yang langsung membuat semua orang berkumpul.

"Seyla kenapa bisa seperti ini niel? "Tanya irene yang melihat kepala seyla sudah dilumuri dengan darah segar.

"Niel ngak eomma tanya aja sama bang jae yang dari tadi sudah ada disana"jawab daniel yang menatap jaehwan tajam dan membuat semua orang juga menatap jaehwan.

"Udah lebih baik kita bawa seyla ke rumah sakit dan nanti kita lanjutkan pembicaraan ini"ujar suho yang langsung diangguki oleh semua orang.

Daniel langsung menggendong seyla untuk masuk ke dalam mobil. Semua orang pergi ke rumah sakit dengan menggunakan 2 mobil. Di mobil 1 berisi suho, irene, daniel dan seyla yang masih dipangku kepalanya oleh daniel sedangkan woojin dan jaehwan pergi dengan mobil 1 lagi dengan woojin yang membawa mobil. Mereka membawa mobil seperti orang yang kesetanan. Mereka bahkan menerobos semua rambu-rambu lalu lintas yang membuat pengendara lain kesal.

Mereka sampai di rumah sakit dan langsung memanggil dokter keluarga mereka yang sudah dihubungi terlebih dahulu. Seyla langsung dibawa masuk kedalam ruangan untuk diperiksa. Semua orang menunggu didepan IGD dengan cemas.

Sudah 2 jam berlalu bahkan belum ada tanda-tanda bahwa dokter akan keluar. Bahkan selama 2 jam itu datang 4 dokter yang berbeda yang langsung masuk ke dalam IGD. Semua orang mendoakan yang terbaik untuk seyla.

Pintu IGD terbuka dan menampakkan dokter keluarga mereka. Semua orang langsung mendekati dokter keluarga mereka.

"Dokter bagaimana keadaan seyla dok"tanya irene yang membuka suara pertama.

"Jadi begini nyonya benturan di kepala putri anda tidak terlalu dalam tapi..... "Ujar dokter tapi belum secara seutuhnya diucapkan oleh dokter itu.

"Tapi apa dok? "Tanya irene yang langsung dipegang oleh suho.

"Tapi putri anda menderita kanker batang otak stadium 3 dan kami lihat ini berasal dari faktor keturunan "ujar dokter tersebut yang membuat irene langsung ambruk kalau tidak ditahan oleh suho.

"Tapi dok apa ada cara untuk menyembuhkan putri saya? "Tanya suho yang masih menahan istrinya.

"Ada tuan dengan cara kemo tapi untuk saat ini belum bisa sebab keadaan putri ada sedang lemah, kita sedang menunggu hingga dia sadar hingga besok pagi "penjelasan dari dokter tersebut.

"Tapi dok bagaimana kalau seyla belum sadar hingga besok pagi?"pertanyaan dari daniel.

"Kalau belum sadar hingga besok pagi maka adik anda akan jatuh koma dan itu akan membuat sel kankernya akan terus berkembang bahkan itu akan dapat mengancam nyawa adik anda"penjelan dari dokter itu lagi.

"Baik dokter terima kasih "kata woojin untuk menengakan semua orang.

"Sekali lagi saya minta maaf telah menyampaikan kabar ini tapi kami akan terus berusaha yang terbaik untuk putri anda, kalau begitu saya izin kembali keruangan saya dulu"ucap dokter tersebut mengundurkan diri.

Semua orang langsung terdiam mendengar perkataan dari dokter tersebut. Semua orang masih sibuk dengan fikiran masing-masing sedangkan daniel sibuk memperhatikan tingkah dari jaehwan.

"Wah bang jae lo dari tadi diam aja kek orang ngak bersalah lo bang jae atau lo emang senang lihat seyla seperti itu "ucap daniel yang memecah keheningan.

".......... "

"Jawab bang jae lo masih punya mulut ngak? Atau jangan-jangan lo yang dorong seyla sampai jatuh kayak gitu?Atau lo ingin adek mati ya bang jae? "Pertanyaan dari daniel yang memojokkan jaehwan

"Lo nguji kesabaran gua niel, asal lo tau bukan gue yang dorong dia, bukan gue ngak khawatir sama dia dan gue akan selalu jaga dia bahkan dengan nyawa gue sekalipun, lo dari tadi udah nguji kesabaran gue banget niel"ucap jaehwan yang sudah memegang kerah baju daniel dan hendak memukulnya.

"Apa? Mau tonjok gua lo, ayo silahkan aja gua ngak takut tuh"tantang dari daniel.

"Udah-udah lebih baik kalian diam ingat ini di rumah sakit dan jaga sikap kalian. Setelah seyla sadar dia akan appa bawa ke london untuk mendapatkan penyembuhan dan eomma dan appa juga akan ikut bersama seyla"ucap suho yang menengahi perkelahian antara anaknya.

"Tapi appa... "Kata mereka bersama.

"Udah appa ngak terima bantahan lagi"kata appa yang meninggal anaknya dan mengajak istrinya untuk pergi keluar.

TBC

Akhirnya bisa update juga
Jangan lupa kasih bintang dan coment
Author juga mau ubah sampul cerita
Btw Author cocok ngak jadi dokter?

Abang Wanna One (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang