One

17 2 0
                                    

"Seiring berjalannya waktu, aku mulai terbiasa merasakan sakit ini. Meski aku tau ada bagian di hatiku yg mengeras akibat dirinya"

☀☀☀

Semburat jingga di atas sana menandakan hari sudah sore, aku membuka kaca jendela. Menatap langit, membiarkan semilir angin menerpa wajahku. Sudah hampir seharian penuh aku menempuh perjalanan menuju rumah ini, tepatnya rumah Kakek dan Nenekku.

Sebelum melanjutkan dan memikirkan akan kuliah dimana, aku membutuhkan waktu untuk diriku sendiri. Terlebih aku ingin menikmati dulu hari-hari tanpa perlu memikirkan tugas yang menumpuk. Aku ingin bebas sejenak.
Untungnya Ayah dan Mama setuju, karena selama ini aku merupakan anak yang penurut dan cukup pintar. Keduanya memutuskan diriku untuk tinggal beberapa waktu di rumah Kakek dan Nenek.

Beberapa hari yang lalu, aku resmi lulus SMA. Masih jelas terbayang acara kelulusan itu. Tawa dan haru biru teman-teman sekelas melepas masa SMA.
Cerita yang begitu berwarna selama tiga tahun kini berakhir, termasuk hubunganku dengan dia. Sungguh berat rasanya, padahal kami berpisah dengan baik. Aku tipe orang yang tidak suka LDR, maka lebih baik aku mengakhiri dengan baik-baik hubungan ini. Karena Alfa akan melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

Raut wajahnya jelas memancarkan kesedihan waktu itu, tapi dia menuruti keputusanku. Alfa memelukku, erat. "Apapun keputusanmu, aku terima. Satu yang harus selalu kamu ingat, aku akan selalu mencintai Disya Nazira. Maafkan aku karena membuat hubungan kita harus berakhir."

Aku balas memeluknya, tak sadar sebulir air mataku jatuh. "Asal kamu tau, Alfa. Sampai kapanpun kamu selalu ada dihatiku" Setelah aku mengucapkan itu, ia semakin mengeratkan pelukannya.

Sore itu tepat di hari kelulusan, merupakan hari terakhir kita bertemu.

Aku sudah dua tahun menjalin hubungan dengan Alfa, dia adalah sosok yang penuh kejutan. Selama pacaran kami tidak pernah bertengkar, Fyi kami satu angkatan.
Dia lelaki yang baik, pengertian, mempunyai wajah yang cukup tampan dan juga ramah. Sekali kamu bertemu dengannya, dapat dipastikan kamu akan menyukainya.

Saat aku bertanya mengapa dia menyukaiku, dia hanya tersenyum. Senyum yang membuatnya berkali-kali lebih tampan, sambil mengelus rambut sebahuku dia berkata.

"Kamu imut. Aku suka mata coklat indahmu" Aku mendongak, mendapati mata hitamnya menatapku dalam.

"Hidung mungilmu" Lanjutnya sambil mencubit hidungku yang tak semancung dirinya.

Aku terdiam.

"Dan bibir merah muda ini" Lalu tangannya terulur menyentuh bibirku.

Aku memutar mata, "Modus kamu"

Mata kami saling bertemu beberapa saat, setelahnya dia terkekeh. Jantungku sudah berdetak sangat kencang tak kuasa menghadapi semua tindakan manisnya.

Aku sudah jatuh terlalu dalam.

Aku tau, setelah hari itu. Tidak akan ada lagi Disya yang selalu ceria dan ramah. Semua itu telah pergi seiring dengan seseorang yang telah membawa separuh hatinya yang kini tinggal di belahan dunia lain.

Aku tersenyum kecut, menyadari sudah berapa kali terlalu larut dalam kesedihan, seberapa sering aku mencoba pulih kembali. Nyatanya, seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa merasakan sakit ini. Meski aku tau ada bagian di hatiku yg mengeras akibat dirinya.

Mataku menatap kosong ke luar jendela, semilir angin kembali membelai pipiku.
Ketika hendak beranjak, sudut mataku tak sengaja menangkap seseorang yang sedang berjalan sendirian. Oh ralat, dia tidak bisa di katakan berjalan, karena lelaki itu menggunakan kursi roda.

Aku mengernyitkan dahi, dilihat dari penampilannya sepertinya dia memiliki penyakit yang cukup serius.
Tapi, siapa peduli? Ketika hendak menutup jendela, seketika aku tertegun.

Lelaki yang diamati barusan menatap ke arahku. Bukan, aku tertegun bukan karena melihat wajahnya yang bisa dibilang tampan, sangat malah.

Tapi senyumnya, entah mengapa melihat dia di kondisinya yang seperti itu. Senyumnya malah begitu hangat, begitu tulus. Seketika aku tersadar saat dirinya sudah menjauh dari penglihatanku.

***

Hallo, Annyeong!!
Btw, ini cerita pertamaku.
So, klo ada alur atau kata-kata yg nggak nyambung mohon dimaklumi ya, hehe.

Enjoy your reading all! ❤

Salam hangat dari aku, penulis amatir yang dengan senang hati menerima kritik dan saran dari kalian. 


Terimakasih :)

See you gaes~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RIDERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang