Ketika Bumi Menginginkan Ku Mengenalnya

3 1 0
                                    


14 Februari 2008, JAKARTA

06:25

SMA INTERNATIONAL BAKTI PUTRA, sma yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan menghukum siapapun yang melanggarnya. Kesan baik bukan? Tapi tidak untuk gadis satu ini, karena kedisiplinan itu dia harus berlari setiap pagi bahkan selalu dihukum dengan alasan apapun. Seperti saat ini dia harus berlari dari depan halte bus ke dalam sekolah.

Dengan nafas terengah engah tiara berlari sambil berteriak memohon kepada satpam untuk jangan menutup gerbangnya dahulu. Ia menghentikan langkahnya dan menahan gerbang agar jangan tertutup dan memasang muka memelas kepada pak agus, satpam sekolahnya

" pak agus, biarkan saya masuk ya.. sekali ini aja janji deh besok besok gabakal telat lagi"

Dengan perasaan iba, pak agus akhirnya membiarkan tiara masuk yang tak ketinggalan omelan panjangnya, tapi itu seperti nyanyian merdu bagi tiara pasalnya iya lebih memilih di omelin pak agus ketimbang dihukum yang akan menambah catatan kriminalnya disekolah. Tiara pun masuk dan tak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada pak agus sampai tak sadar ia menabrak seseorang.

***

# Farel POV'

Pagi itu pak anton meminta ku untuk membelikan kopi hitam dikantin, sebagai murid yang baik aku pun menuruti permintaanya. Kantin sangat sepi, hanya tersisa sekelompok murid bebas aturan yang masih berkumpul di meja pojok kantin. Mereka meneriaki nama ku tapi ku hiraukan, aku pun segera membeli kopi dan segera kembali.

Saat keluar kantin, serasa ada hal yang menarik perhatian ku, mataku bergerak kearah suara itu datang. Disana terlihat seorang siswi memohon agar bisa masuk, batin ku 'menyedihkan' sambil menggelengkan kepala tidak habis pikir.

Aku pun berlalu meninggalkan pemandangan tersebut sampai aku merasakan dorongan yang membuat keseimbangan ku hilang dan merasakan lutut juga tangan ku menyentuh tanah. Hanya kata 'aw' yang bisa keluar dari mulut ini sampai ada tangan terjulur dengan satu kalimat maaf. Secara refleks mata ini mengikuti pemilik tangan tersebut hingga menatap mata coklat gelap itu. Tersadar, aku pun mengalihkan pandangan dan bertingkah kebingungan. 'Its really awkward' batinku. Aku kalut dengan pikiranku sendiri sampai sebuah suara dan lambaian tangan menyadarkan ku.

" hey , are you okay? Sini gue bantu" ucapnya sambil mengulurkan tangan. Dengan ragu aku menerima ulurannya dan mengucapkan terimakasih tanpa melihat wajahnya sama sekali, tapi entah mengapa dengan perempuan ini dia terus memeriksa keadaan ku dengan melihat sisi sisi badan memastikan tidak ada yang terluka.

Terlalu risih, aku pun memegang kedua lengannya dan ingin mengatakan aku baik baik saja tapi sebuah teriakan memberhentikan ku dan membuat ku refleks bersembunyi dibalik badan siswi tersebut. PLETAK, mataku seketika membulat dan melirik kearahnya yang sedang memasang muka kesal setelah terkena kaleng bekas terbang tepat dibelakang kepalanya.

" et sori, gue gamaksud ngelempar.." ucapannya terhenti saat siswi depan ku berbalik. Wajahnya menunjukan ekspresi kaget dan sedikit rasa takut tersirat dari mimik wajahnya.

"ya terus maksudnya apa HAH ?!!" sentak siswi kepada siswa yang ku kenal bernama dilan

" hehe, tiara. Sori ra gue sengaja" ucapnya dibarengi cengiran mengerikan

" terus lu sengaja sama siapa ?" tanya tiara yang amarahnya mulai meredam

"tuh si tikus beku belakang lu" ucap dilan sambil menunjuk kearah ku yang seketika tubuhku benar benar beku. Dalam pikiran ku berbagai spekulasi mulai bermunculan dari tiara yang akan meninggalkan dan membiarkan ku di bully oleh dilan atau malah membully bersama sama. Saat ini aku benar benar merasa sial sampai tepukan menyadarkan ku yang membuat pikiran ku berubah 180 derajat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang