-Cinta sejati menjaga dengan caranya sendiri-
Lohita Sasi berulang menganjurkan napas panjang. Tangannya membuka lipatan surat lusuh. Dan dia mulai membacanya.
Lohita,
Ayah tahu, kamu mencintai buku-buku seperti ayah mencintai besi-besi. Tetapi Besali ini telah turun temurun dan berdiri bahkan sejak ayah belum ada.
Tanah- tanah sekitar, digemburkan dengan cangkul-cangkul yang disepuh dari sini. Para pekerja bangunan, memesan peralatan tukang juga dari sini. Besali ini bukan sekadar bengkel besi tua, tetapi Allah menjadikan simber rezeki untuk kita semua.
Jadi ayah harap, entah bagaimana caranya, kamu tetap menjaga besali ini hidup.
Jika ayah pernah menyebut nama Sapta (oh jangan buru-buru marah bulan merahku) karena menurut ayah dialah yang mampu.
Semua ilmu menyepuh besi yang ayah dapat dari kakekmu telah ia kuasai. Para pelanggan selalu puas dengan hasil kerjanya.Tetapi Lohita, ayah tak hendak melarang jika kamu menemukan orang yang mampu dan kamu percaya.
Seperti yang jauh-jauh kamu pinta, ayah tak hendak menjodohkanmu dengan seorang yang tak kamu harapkan, Nak. Siapapun kelak yang datang mengucapkan akad, itu artinya Allah yang menjodohkan kalian.
Tetapi sekali lagi, Besali milik semua, tolong pertahankan selagi kamu bisa.
Yang menyayangimu
Ayah.Lohita menemukan surat itu di bawah bantal ayahnya. Tulisan tegak bersambung miring dengan tinta biru yang ujung-ujung hurufnya meluber dan beberapa kata dicoret.
Lohita tahu pasti, ayahnya sangat mengerti kecintaannya membaca. Ayahnya pasti menganggap yang disampaikan sangat penting sehingga harus ditulis.
Sebab dengan ditulis, ayahnya berharap bahwa Lohita akan membacanya berkali-kali untuk memafhumi.Dan lelaki itu benar, seringkali selalu benar. Baru seminggu ayahnya pergi, Lohita sudah membaca sembilan kali. Kelak, ia akan membacanya berulang kali untuk mengarifi kepada siapa dia berbagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESALI
General Fiction"Lohita, ayah tahu, kamu mencintai buku-buku seperti ayah mencintai besi-besi." Begitulah kalimat pembuka surat itu. Lohita Sasi tidak pernah menyangka kalau kepergian ayahnya meninggalkan wasiat yang sulit dilaksanakan. Sebagai seorang pandai bes...