He Loves Me officially

267 25 2
                                    

Jungkook

"Wae?" Tanyanya bingung. Muka polos itu yang kusuka

"Segitu percayanya ya ke aku hingga mempercayakanku membawa mobil samchon"

"I trust you more than everything" katanya sambil tersenyum

Aku tidak boleh mengiyakan saja. Mana boleh orang lain sepertiku membawa mobil milik ayahnya, "Uhm... Aku tidak bisa, Jen. Aku gamau tanggung jawab jika terjadi sesuatu pada mobilnya. Lagian kamu membolehkanku menduplikat kunci rumahmu saja aku udah bahagia. Itu aku udah takut setengah mati jika mungkin aku nggak sengaja mengobrak abrik rumahmu"

"Jungkook-ah Gwenchana" dia menepuk pundakku

Aku tetap menggelengkan kepalaku, "Andwe.. jangan terlalu percaya pada seseorang Jennie ya. Seperti aku"

"Uhm.. Jika begitu, Pulanglah dengan taksi. Aku yang bayar"

"Nah kalo itu aku mau"

"Kalau begitu aku pesen taksi online ya"

"Yup"

Jennie

Saat aku sedang asik bermain handphoneku, Jungkook memanggilku

"Jennie-ya.."

"Hmm"

"Jangan terlalu mudah percaya dengan orang lain. Seakrab akrabnya kamu dengan dia, kamu gaboleh berlebihan. Aku hanya takut kamu percaya pada orang yang sebenarnya membencimu. Kecuali aku, aku tidak membencimu sama sekali. aku berkata seperti ini agar kamu tidak mengulangi kejadian tadi. Aku gasuka yah kamu terlalu baik padaku atau orang lain" katanya panjang lebar. I love the way be talks like that to me

"Jungkook-ah gomawo. Tapi aku sudah menganggapmu sebagai keluargaku sendiri. Aku telah mempercayaimu.. dan uhm... are you believe in me?"

Aku 99% percaya padanya hingga aku berkata seperti itu

"Tentu saja. Aku sangat percaya denganmu. Jadi, kumohon jangan khianati aku" dia menunjukkan jari kelingkingnya

"Aku juga. Yaksok?"

"Nde. Yaksokhaeyo"

"Jungkook-ah sebentar lagi taksinya datang"

"Oh iya"

"Aku sudah bayar pake rekeningku kook"

"Nde. Gomawo"

"Sleep tight. Good night"

"Nado"

"Sangeil chukha.. Jangan lupa besok. Aku jemput jam 7 okayy"

"Iya.. Jungkook-ah gomawo"

"Aigo.. Berapa kali kamu udah bilang gitu ke aku" dia menggeleng gelengkan kepalanya

"Uhm.. Molla"

"Jennie-ya mianhe.." tiba tiba ekspresinya berubah menjadi sedih

Aku bingung apa yang dikatakannya, "Wae?"

"Aku masuk rumahmu diam diam"

"Gwenchana"

"Gomawo"

"Ini beneran taksi dibayarin?"

"Iya"

"Jinjja?"

"Hmm.."

"Gomawo uri Mandeuki"

"Nde"

"Jangan lupa surat yang ada di dalam box tiket disneyland dibuka"

"Oh jadi itu ada suratnya?"

"Iya. Jangan lupa dibaca ya"

"Pasti sebelum tidur nanti akan kubaca" sahutku senang. Surat? Semoga apa yang kubayangkan berada di surat itu

"berjanjilah setelah ini tidur" katanya

"iya"

"annyeong"

"jaljayo"

*Surat

-----------------------------------------------------------To : uri Jendeuki yg bertumbuh dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------
To : uri Jendeuki yg bertumbuh dewasa

Jennie-ya! Sangeil Chukhae!

Semoga apa yang kamu inginkan akan tercapai. Terimakasih telah menjadikanku sebagai sahabatmu. Aku tahu ini aneh. Ini adalah pertama kalinya seumur hidupku memberi kartu ucapan ulang tahun pada temanku. Bahkan kekasihku dulu tidak pernah kubuatkan seperti ini. Aigoo.. Kenapa aku jadi membicarakan dia:(

Aku buat ini setelah kamu membersihkan meja belajarku itu. Kali ini aku tidak menulis diatas kasur, melainkan di meja belajar ini. Ngomong ngomong, aku pikir aku akan canggung jika berteman dengan seorang yeoja. Tapi kenyataannya tidak setelah aku bertemu denganmu. Hingga pada akhirnya rasa traumaku untuk jatuh cinta kembali perlahan hilang karenamu. Aku telah menemukan seseorang yang pantas berada disisiku. Seorang perempuan yang selalu memberi motivasi padaku.

Jujur, aku terlalu malu untuk mengungkapkan semuanya secara langsung. Aku tahu mungkin kamu akan merasa aneh setelah membaca ini. Aku mencintaimu, Jen. Sungguh. Sejak pertama kali ku bertemu denganmu, hatiku yang kosong mulai terisi. Aku tidak tahu kamu memiliki rasa yang sama sepertiku (aku harap begitu, tetapi aku tidak memaksanya). Aku ingin bersamamu lebih lama. Lebih lama dari yang kamu kira. Aku ingin mengubah status kita dari 'teman' menjadi 'sahabat' dan kali ini aku ingin mengubahnya menjadi 'pacar'.

Jennie-ya, i love you so much. I want to take care of you for the rest of my life. Will you be my girlfriend?

Your kukis,

Jungkook
-----------------------------------------------------------

"Jungkook-ah" gumamku & perlahan air mataku mengalir

Aigoo.. mengapa air mata ini keluar lagi. Andwe aku tidak boleh selemah ini

Ah? Apa Jungkook memiliki rasa padaku? Mengapa dia mengatakan begitu? Traumanya akan Jatuh cinta hilang karenaku? Apa Jangan Jangan... Aigoo Apa yang kupikirkan ini. But, I love you too.

"Kai Kuma. JAljja~" aku mengajak Kami dan Kuma tidur di ranjang mereka

Sepertinya aku benar benar memiliki rasa padanya.

[1] Cinderella complex {END} | Jenkook 💛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang