Matahari bersinar terang dari ujung timur, burung burung berterbangan kesana kemari begitu juga jalanan kota yang cukup ramai di pagi hari ini. Waktu sudah menunjukan pukul 09.30 WIB. Hari ini hari minggu, Bintang libur sekolah dia memilih untuk mengurus kafe miliknya karena malas di rumah.
"Permisi." ucap seorang gadis muda dengan pakaian rapi dan sebuah map ditanganya. Gadis itu mendekati bagian kasir lalu memesan sesuatu, Bintang membawakan pesanan untuk gadis itu karena pelayan yang lain belum juga sampai disana.
Bintang berjalan dengan cepat namun sial, tali sepatunya lepas dan terinjak oleh kakinya sendiri membuat dia terjatuh dan pesanan gadis itu tumpah mengenai bajunya.
"Gimana si? Bisa layanin nggak?" omel gadis itu sambil membersihkan tumpahan minuman dibajunya.
"Ya maaf, ga sengaja. Gue ambilin lagi ya." balas Bintang sambil berdiri dan membersihkan tanganya.
"Gabisa! Lo ga becus banget nanti malah kena map gue. Panggilin aja bos lo suruh kesini gue mau ketemu dia." balas gadis itu dengan marah marah.
"Eh lo bilang gue ga becus? Ini juga gue nggak sengaja, tali sepatu gue lepas. Lo mau ketemu gue mau ngapain?" tanya Bintang karena kesal dia ikut marah.
"Lo? Ga mungkin bos kafe kecil gini, oh atau yang punya kafe ini daddy sugar lo?" tanyanya sambil terkekeh geli.
"Sembarangan banget lo! Keluar sana gausah kesini lagi, bikin emosi aja." kesal Bintang sambil berteriak kemudian pintu kafe terbuka, Angkasa datang dengan jaket berwarna hitam.
"Ada apa ini?" tanya Angkasa kebingungan karena dia mendengar teriakan Bintang dan gadis didepan Bintang yang bernama Venus.
"Kak Angkasa, lihat masa dia numpahin minuman ke baju gue padahal gue mau lamar kerja." ucap Venus mengadu ke Angkasa.
"Kak? Kalian saling kenal?" tanya Bintang yang terkejut.
"Iya kita saling kenal, dia yang udah nolongin gue kemarin." balas Angkasa menjelaskan.
"Kak Angkasa, bosnya mana si?" tanya Venus.
"Bentar bentar, jangan panggil kak. Bosnya dia, Bintang." balas Angkasa membuat Venus langsung melongo karena terkejut.
"Kenapa? Masih nggak percaya, udah sana pergi. Lo dipecat!" kesal Bintang.
"Diterima kerja disini juga belum, main pecat pecat aja." kesal Venus. "Angkasa gue mau kerja disini." ucap Venus.
"Bosnya dia bukan gue." balas Angkasa sambil menunjuk Bintang.
"Yaudah deh." balas Venus yang terlihat menyerah.
"Bin, terima dia ya. Dia udah bantuin gue kemarin kalo bukan karena dia mungkin gue udah dirumah sakit." balas Angkasa meraih tangan Bintang mencoba membujuk Bintang.
"Tapi dia ngeselin Sa," kesal Bintang.
"Bin, kasian dia."
Bintang mengehela nafasnya dengan pelan. "Yaudah deh, tapi ini karena Angkasa ya." balas Bintang kemudian dia menatap Venus yang sekarang sangat senang bahkan dia langsung memeluk Bintang.
"Makasih bos, gue bakal kerja bener." ucap Venus dengan senang. "Maafin gue juga ya bos." lanjut Venus.
"Iya iya." balas Bintang dengan malas kemudian Bintang memanggil kepala pelayan dikafenya untuk menunjukan apa yang harus Venus kerjakan disana.
Bintang menarik Angkasa untuk duduk di sebuah kursi kemudian Bintang duduk dihadapan Angkasa sambil menyangga kepalanya kemudian menatap Angkasa dengan terus tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retain (Sekuel of Angkasa)
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT] (Sekuel Angkasa) Mungkin mempertahankan suatu hubungan lebih sulit dari pada mendapatkanya, setelah satu tahun berlalu, hubungan Angkasa dan Bintang masih tetap pada status pacaran. Langit kembali ke Indonesia ditemani oleh Bumi...