"Aww!!!"ringis keduanya saat cubitan maut Alicia mendarat di lengan kedua cowok yang sedang bertingkai.
Keduanya menoleh pada seorang gadis didepan mereka dan menatapnya tajam.Bukannya takut gadis itu malah balik mengomelinya.
"Kenapa malah debat sih?!kalian sebenarnya ada masalah apa sih??Kalian marahan?kalian abis berantem ya???"tanya Alicia dengan mata memincing,penuh selidik.
Sedangkan yang ditanya malah mengalihkan tatapan dengan aktivitas masing - masing.
Raffa yang tengah pura - pura sibuk dengan handphone nya.
Dan Rangga yang malah asik mengotak - atik mainan kecil yang mirip seperti tayo ditangannya.Entah sejak kapan cowok itu memegang mainan itu.Sontak hal itu membuat Alicia geram.Tangan gadis itu segera mengambil handphone milik Raffa dan mainan tayo milik Rangga,kalo gak salah.
"Jangan diambil,Al!!" Alicia hanya menatap Rangga tajam.
"Balikin Tayo gue dong,Al!!"seru Rangga sambil mengulurkan tangannya hendak mengambil mainan miliknya.
"Gak!Sampai kalian jawab pertanyaan Alicia,baru Alicia kembaliin ini.Lagian Rangga dah gede masih mainan begituan."
"Itu punya sepupu gue,Al.Makanya balikin,nanti dia nangis loh!!"Bujuk Rangga.Cowok itu tak mau jika mainan favorit nya itu harus tandas ditangan gadis bawel seperti Alicia.
"Nanti Alicia balikin kalo kalian udah jawab pertanyaan Alicia,"
Rangga pasrah,cowok itu melirik orang disampingnya kemudian mendesis sinis.
"Gara - gara dia,tayo kesayangan gue jadi di ambil kan!"Raffa yang mendengar gerutuan Rangga langsung melirik cowok itu dengan tatapan tajam dan wajah datarnya.
"Apa?!"tantang Rangga.
Raffa berdecak kemudian memfokuskan tatapannya kepada gadis didepannya.
"Alicia ulang sekali lagi,kalian harus jawab yang bener!" Alicia memandang kedua cowok yang tengah memalingkan wajahnya satu sama lain,kemudian kembali berucap.
"Jadi,kalian marahan?"Baik Raffa maupun Rangga sama - sama diam,enggan menjawab.
"Jawab!"sentak Alicia.
"Gak!"jawab kedua cowok itu berbarengan sambil saling bertatap sinis.
"Masa sih?"heran Alicia,rasanya sejak tadi dirinya mencium aroma - aroma pertengkaran di antara keduanya.
"Iya!"jawab mereka kompak bin sewot.
Alicia sedikit tersentak kaget,setelahnya gadis itu kembali mengajukan pertanyaan lain dengan tatapan intimidasi bak seorang polisi yang tengah mengintimidasi maling.
"Kalo bukan,berarti kalian putus?"
"Hah??"
Baik Rangga maupun Raffa kaget dengan pertanyaan ambigu gadis polos didepan mereka.Bahkan Mulut Rangga menganga lebar,macam goa.
"Putus pala lo seratus!Kita gak pacaran,kenapa putus - putus segala!" Rangga orang pertama yang memprotes pertanyaan Alicia.
Sedangkan Raffa hanya bergumam,"Gila"
"Gue cowok normal,mana mau gue pacaran sama dia" Rangga menunjuk Raffa yang memutar bola matanya
"Dan kalo gue suka sesama jenis,gue juga ogah banget pacaran sama cowok kelewat cuek kayak dia.Ihhhh!!!iyuuuuhhh!!!" Rangga bergidik ngeri sendiri membayangkan jika dirinya hombreng,dan berpacaran dengan Raffa.Bisa nelangsa nasibnya.Alicia yang mulai paham kalimat nya terlalu ambigu pun menjelaskan dengan sebal.
"Ish,maksud Alicia bukan putus antara pacar.Tapi putus pertemanan--- eh salah,maksudnya persahabatan kalian.Biar gak kepanjangan ngomongnya jadi Alicia singkat 'putus' aja deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Firstlove Seorang Iceboy [END]
Novela JuvenilRaffael Alexander atau biasa dipanggil Raffa. Seorang lelaki yang identik dengan sifat dingin dan cuek, membuatnya mendapat julukan si muka tembok dan si kulkas berjalan. Raffa banyak dikejar gadis-gadis cantik, tetapi dia tidak pernah sekalipun mem...