PROLOG AYUMI

10 0 0
                                    

Hawa dingin yang tidak wajar terasa menusuk tulang. Hawa itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan angin kencang. Sekujur tubuhku terasa dingin, sementara gigiku bergemeletuk.
Semua ini terasa salah.

Melihat jam tanganku. Pukul 22.30, malam mulai larut. Aku mempercepat langkahku agar cepat sampai rumah. Memandang sekitar. Tak ada orang yang melintas, aku sendiri. Lampu jalan itu seharusnya sudah diganti, sudah tak layak lagi untuk digunakan, cahayanya bahkan tak cukup untuk menerangi jalanan ini.

Tap...tap..tap..

Aku mendengar langkah kaki seseorang, langkah itu terdengar dari arah belakang. Aku tak berani untuk menoleh kebelakang. Aku berusaha untuk tetap tenang dan terus melanjutkan perjalanan dan berharap aku hanya salah dengar.

Tap...tap..tap..

Langkah itu terdengar lagi. Aku melirik kesamping kananku. Terlihat kucing hitam, dengan tatapan yang menyeramkan. Aku sangat takut. Angin bertiup dengan kasar, membuatku merinding. Langkahku terhenti saat melihat burung gagak tergeletak dengan penuh darah tepat didepanku.

Tap...tap..tap..

Langkah itu terdengar semakin dekat. Tak ada siapapun yang bisa aku mintai tolong. Sunguh rasanya aku ingin menangis.

Ayumi..

Siapa? Siapa yang memanggil namaku.

Ayumi..

Aku sudah tidak tahan lagi dengan ini. Aku menoleh kebelakang. Terlihat seorang gadis, seumuranku. Gadis itu mengenakan baju yang banyak terdapat bercakan darah. Berjalan mendekatiku, dengan pedang samurai ditangannya. Matanya yang merah menatapku tajam.

Aku sangat takut.

"Siapa kamu? Kamu mau apa?" Tanyaku panik. Aku terus berjalan mundur.

Gadis itu menyeringai.

Aku berlari sejauh mungkin darinya. Berharap aku bertemu dengan seseorang, dan meminta tolong

"Tolong..., aku mohon siapapun tolong aku," Aku terus berlari.

"Oh tidak? jalan buntu? Bagaimana mungkin, apa aku salah belok" aku berhenti berlari. Menghadap kebelakang, aku berharap dia sudah pergi, sambil memohon...

"Please, biarkan aku pergi, jangan sakiti aku.."

Gadis itu sudah tidak terlihat lagi, aku kembali menoleh kedepan

Oh ya tuhan...

Tanpa kata lagi gadis itu mendaratkan pedang samurainya tepat diperutku, membuat beberapa tulang rusukku patah seketika, dan lalu menusuk bola mataku dengan kuku kuku panjangnya.

Ayumi meninggal dengan sangat mengenaskan. Tak ada yang tau penyebab dari kematiannya.

Kematian dengan keadaan yang tragis itu sempat menyeret beberapa reporter dan media untuk bertanya tanya, atau hanya ingin memberitakannya saja.

Tapi kasus itu ditutup rapat-rapat oleh keluarganya termasuk pihak sekolah. Bahkan teman-teman dan sahabatnya juga berusaha agar terlihat tidak terjadi apa-apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang