17.Peristiwa Malam Minggu 2.

31 5 0
                                    

Karla membuka gerbangnya dan melangkah keluar untuk menghampiri orang gila tersebut.

"Lo ngapain ke sini Jay?" Tanya Karla langsung sambil memperhatikan Jaya yang terlihat rapi,ganteng dan manis.Bahkan Karla sempat terpesona dengan Jaya saat ini.

Jaya tersenyum manis,"Ngajak calon istri malam mingguan" Jawabnya.

Karla mendesis,"Calon istri lo ga ada di sini" katanya.

"Ada!" Balas Jaya,"Lo kan calon istri gue!" Lanjutnya dengan pede.

"Hidih!,amit amit Jay amit amit!" Ucap Karla sambil mengetuk ngetuk dahinya.

Jaya malah tertawa,"Iya beb!,amin amin beb amin amin!"

"Udahlah sana lo pulang!,gue gamau jalan sama lo!" Kata Karla lalu berniat kembali masuk ke rumah.

Namun Jaya terlebih dahulu menahan tangan Karla,"Beb lo tau ga?" Tanyanya.

"Apaan lagi sih Jay?!" Kesal Karla sambil kembali menghadap Jaya.

"Ingkar janji itu dosanya besar lohhh!" Peringat Jaya.

Karla mengenyirt,"Emang gue ada janji sama lo?" Tanyanya.

Jaya menganggukan kepalanya dengan wajah di buat sok polos,"Ga inget waktu itu janji bakalan jalan sama gue pas malam minggu?"

Karla masih tidak ingat,terlihat dari wajahnya yang masih mencoba mengingat.

Jaya menghembuskan nafasnya dan memasang wajah sok sedih,"Itu loh beb pas pulang sekolah gue halangin lo buat keluar,terus gue kasih dua pilihan,dan lo milih jalan sama gue pas malam minggu!" Jelasnya.

Yap!Karla sudah ingat!,tapi Karla juga gamau jalan sama Jaya.Bagaimana nanti jadinya kalo dirinya jalan sama Jaya?yang ga ada waras warasnya??

Baru membayangkannya saja,Karla sudah pusing duluan.

Ah lebih baik gue pura pura masih ga ingat!.Fikir Karla.

Baru saja Karla ingin berbicara,namun sudah lebih dulu di sela oleh Jaya.

"Beb jangan pura pura masih ga ingat ya!," Kata Jaya menggantung,seolah tau niat terselubung Karla,"Jangan main main sama dosa,dosa bebeb udah banyak,masih mau nambah lagi?" Lanjutnya.

Karla mencebik,"Sok banget pinter lo!" Judesnya.

Jaya menaruh kedua tangannya di pinggang,mengangkat kepalanya tinggi tinggi dan tersenyum sombong,"Gue emang pinter kali beb!" Ucapnya penuh kebanggaan.

Karla mengeluarkan ekspresi seolah ingin muntahnya.

Lalu tiba tiba ada tangan yang menempeleng kepala Jaya hingga terhuyung kedepan,"Dari covernya aja udah keliatan bego,udah pasti isinya juga bego akut!" Kata Rizky yang kini sudah berada di samping Karla sambil memandang remeh ke arah Jaya.

"Bangke lo woy!!" Kesal Jaya sembari menatap sengit ke arah Rizky.

"Sopanan dikit lo sama senior!" Peringat Rizky.

Sedangkan Karla lebih memilih menyenderkan punggungnya pada gerbang rumah,dan menonton aksi perdebatan dua cowok ga waras di hadapannya.

"Ga sudi gue sopan sama senior yang ga ada sopan sopannya sama juniornya!" Jelas Jaya lalu mendecih.

"Heh!dimana mana tuh yang junior sopan sama senior!bukan sebaliknya!!" Jelas Rizky dengan nada meninggi.

"Heh bego!sopan sama orang tuh ya tergantung orang itu sopan engga sama kita!buat apa kita sopan sama orang ga punya sopan santun!contohnya elo!!" Jelas Jaya emosi sambil menunjuk nunjuk Rizky.

To Whom Does Your Heart Fall ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang