Namaku railin dari kecil aku sudah tidak di inginkan oleh kelurga ku.
Aku dari kecil sudah di buang jila saja kakak ku tidak merawat ku, mungkin aku sudah lama mati.
Sejak umur 2 tahun aku sudah di siksa dan di anggap hanya sebagai alat pelepasan emosi bagi kedua orang tua ku.
mereka menyanyat kulit ku memukul li ku sampai aku tidak bisa merasakan sakit.
Aku tidur di sebuah gudang tua yang amat berdebu dan di penuhi para tikus dan juga serangga lain.
Setiap sore kakak ku datang membawakan boneka untuk menemani ku bahkan dia memberiku makan, dan mengajari ku banyak hal.
Dia selalu menunjukan foto foto di kamera nya menunjukan indah nya dunia luar. Aku iri aku iri dengan nya, seandainya aku terlahir menjadi laki laki, mungkin aku bisa hidup senyaman diri Nya.
Hari ini adalah ulang tahun ke 5 ku, aku melihat langit yang penuh bintang di balik jendela yang tidak pernah terbuka. Aku menunggu nya dan dia tidak pernah datang.
Aku pun memberanikan diri ku untuk keluar kamar dan melihat apa yang terjadi di dalam rumah.
Sunyi, sepi, padahal rumah tidak pernah sesunyi ini.
Aku membuka pintu rumah nya begitu besar dan aku begitu terkejut melihat seluruh pelayan mati, darah ada di seluruh tempat.
Aku segerah Belari mencari kakak, aku hawatir kakak kenapa napa, tapi saat aku membuka pintu kamar kakak, dia tidak ada.
'AAAAAAAAAAAAA' suara terikat terdengar di kamar sebelah nya, itu adalah kamar ibu dan ayah.
Aku memberanikan diri untuk melihat apa yang terjadi. Aku terkejut dengan ke adaan di dalam sana.
Kakak, kakak ku membunuh ibu dan ayah.
Dia memukul kepala ayah sampai pecah dengan batang kayu yang selalu ayah pukul pada ku, dia juga memotong tangan dan kaki ibu dengan pisau yang selaku ibu gunakan untuk melukai ku.
Darah ada di mana mana, aku ingin lari tapi tubuh ku tidak bisa bergerak.
Mata biru dingin itu seketika melihat ku dia menatap ku tajam, dia pun berjalan henghampiri ku dan berdiri tepat di depan pintu.
Dia membuka pintu itu dengan senyuman lembut dan memeluk ku.
"rai harus nya kau tidak Keluar kamar dulu, ini kejutan rai, dengan ini kau bebas dengan ini kau tidak akan merasakan sakit lagi, selamat ulang tahun rai ini hadia dari kakak"ucap nya sambil memeluk ku, aku tidak bisa menahan air mata aku takut baru kali ini aku merasa takut dan menangis, tapi aku senang akhirnya aku bebas dari ruangan penyiksaan itu, terimakasi kakak kau yang terbaik
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kata
HorrorBerikan satu kata buat cerita ku Maaf ceritanya jelek masi perlu banyak belajar