Prolog

3K 259 43
                                    

Disclaimer

Penulis hanya meminjam nama dan visual tokoh. Sifat maupun karakter tokoh dicerita ini tidak mencerminkan sifat tokoh yang sebenarnya.

This is only a fanfiction and this story pure from author's imagination.

-Thank You-

*******

Daejeon, May 10th 2019
10.00 KST

"Semuanya tolong menyingkir!!"
.
.

Ckrek~
.
.
.
Cekrek~
.
.
"Opsir Han, suruh para penduduk itu untuk berdiri dibelakang garis! Aish!"

Suasana pinggiran kota Daejeon digemparkan dengan penemuan jenazah seorang gadis dengan penuh luka lebam dan juga bercak darah yang mengering di kulitnya. Beberapa petugas kepolisian terlihat menghalau penduduk yang nekat menerobos garis kuning dan beberapa dari mereka dimintai keterangan terkait gadis malang tersebut.

"Hei! Kami mau melihatnya!"

"Astaga, kasian sekali. Usia semuda itu dia sudah mati mengenaskan!"

"Eyy, kenapa kami dilarang mendekat?!"

"Bukannya dia mahasiswi yang tinggal sendirian itu?"

"Astaga, padahal dia anak yang sangat ramah. Kenapa mereka malah membunuhnya seperti itu?!"

Seorang pria yang baru saja memeriksa keadaan mayat yang telah dimasukkan kedalam kantung itupun keluar dari tempat kejadian perkara dan menghadap atasannya dengan wajah lesu. Ia melepaskan masker dan juga sarung tangan yang dipenuhi noda darah dan lumpur.

"Lapor, korban bernama Im Nayeon, berstatus sebagai mahasiswa, tinggal tidak terlalu jauh dari sini. Penduduk mengatakan bahwa dia tinggal sendiri dan tidak memiliki masalah pada siapapun. Kami masih mencari tahu tentang keberadaan keluarga korban."

"Bagaimana dengan tanda pengenal?" Tanyanya sambil menulis sesuatu di lembaran kertas yang terletak dalam map merah

"Korban tidak membawa dompet maupun ponsel, namun kami akan mencoba mencari barang bukti di kos-kosan korban."

Tangannya pun terhenti, "Apa kasus kali ini berkaitan dengan kasus di Jeju dan Daegu?"

Pria itu mengangguk.

"Aish!" Lelaki bertubuh gempal dengan seragam kepolisian itu menghempaskan map yang ia pegang dan membuat isinya berserakan.

"Bedebah sialan! Apa yang dia inginkan dari membunuh 3 orang gadis dalam waktu 3 bulan?! Akan aku pastikan dia mendapatkan hukuman mati untuk semua ini!"

"Lapor komandan, waktu kematian korban diperkirakan sekitar ja-"

"Jam satu?" Tebaknya pada ahli forensik yang baru saja selesai melihat keadaan mayat itu

"Benar."

Ia mengusap rambutnya kasar, "Opsir Han dan Opsir Choi, bawa pasien ke rumah sakit untuk persiapan autopsi. Detektif Lee, hubungi keluarga korban untuk meminta persetujuan autopsi."

Ia menghela nafas panjang, "Sepertinya kita tidak bisa menyelesaikan kasus ini sendiri..."

"...hubungi kepolisian Seoul sekarang!!"

hubungi kepolisian Seoul sekarang!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang