"Ketika kamu sedang banyak masalah tak perlu cemas cukup nikmati hidup dan acuhkan mereka yang tidak menyukai mu"
~ Devano Kevin Hernandez~🌹🌹🌹
Kini saatnya adalah jam istirahat SMA pelita harapan. Jam yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa-siswi. Semua berhamburan untuk pergi ke kantin yang merupakan surga bagi mereka.
Namun tidak dengan Tasya. Ia hanya duduk di kelas sambil mendengarkan headset dan membaca bukunya.
"Makan dulu Sya" pintah Inka
"Nggak lapar, kamu aja" tolak Tasya.
"Gue ke kantin dulu ya kalo gitu sama Nadya, gue laper banget soalnya hehe" ujar Inka sambil memegang perutnya.
"Iya" jawab Tasya
"Lo nggak apa-apa kan sendirian? kalau ada si geng cabe-cabean itu lo langsung line gue aja oke?" ujar Inka
"Siap" balasnya.
Kelas menjadi sepi, aman, dan tentram. Suasana yang paling disukai oleh Tasya. Tanpa ada gangguan dari siapapun. Tasya memasang headset dan menenggelamkan wajahnya di atas meja.
Brakk..
Hentakan meja yang cukup keras membuat Tasya terbangun lalu kaget. Ia tak mau menampakkan wajahnya karena Ia tau pasti ini adalah Karin dan teman-temannya.
Tasya merasakan sebelah headsetnya tak terpasang pada telinganya. Ia bingung Ia merasa seperti ada orang yang duduk disampingnya.
Dengan ragu Ia menampakkan wajahnya perlahan untuk melihat siapa yang datang.
Yaps, itu adalah Vano."Serius amat sampe gue dateng di cuekin" ujar Vano
"Eh maaf, aku kira kamu Karin dan teman-temannya" balas Tasya
"Mereka masih gangguin lo?" tanya Vano. Ia tak mau membicarakan hal tadi pagi saat Karin melemparkan air di wajahnya hanya karena Vano. Nanti Karin akan semakin marah kepadanya. lebih baik Ia diam saja.
Tasya menjawabnya dengan menggeleng agar tak menambah masalah lagi. Ia capek jika setiap hari selalu saja ada masalah dalam kehidupannya.
"Makan yuk" ajak Vano. Tasya menggeleng artinya menolak tawaran Vano.
"Eh lo inget ya, lo itu asisten gue jadi harus nurut sama gue! inget perjanjian tadi pagi di mobil" tekan Vano sedikit kesal. Karena Ia tidak pernah di tolak oleh wanita.
"Maaf ya aku lupa" ujar Tasya polos
Dengan sigap Vano menarik tangan Tasya lalu mengajaknya pergi ke kantin. Tasya selama sekolah disini Ia tak pernah ke kantin yang ramai begini. Ini kantin yang merupakan tempat paling banyak di kunjungi oleh siswa-siswi disini.
Karena makannya yang enak sekaligus harga makannya yang terbilang sangat mahal. tempat dikantin sini? sangat nyaman bersih dan terawat tidak seperti kantin yang didatangi Vano dan Tasya tadi pagi.
Mungkin semua siswa lebih menyukai untuk makan disini dibandingkan kantin yang lain. ingat sekolah ini memiliki 9 kantin.
"Duduk dimana ya?" tanya Vano sambil mencari cari kursi yang kosong.
"Makan di tempat lain aja ya, disini penuh" ujar Tasya yang tidak nyaman
"Kok jadi lo yang ngatur. kan bos nya gue" ujar Vano. Tasya hanya diam sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Nah di pojokan sana kosong. ayo!" sambungnya sambil menarik lagi tangan Tasya. Sudah berapa kali Vano menariknya layaknya seorang bayi yang tidak tahu jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
°MY UGLY GIRL°
Teen FictionAnatasya Kathleen Horison. Seorang wanita yang terkenal dengan keburuk rupanya namun itu tak jadi penghalang untuk bersekolah. Lahir di tengah keluarga kaya namun keharmonisan tak didapat disana. Gadis malang yang sementara duduk di bangku SMA itu. ...