6

1.2K 149 6
                                    

Summer Rain Book Store adalah toko buku yang paling terkenal di Jalan Hongdae. Jalan Hongdae biasanya terkenal dengan penampilan yang dikenal dengan nama Hongdae Street Performance.

Namun karena sekarang masih pukul sepuluh pagi, tentu saja jalanan ini belum ada orang yang melakukan pertunjukan di jalan. Sekarang Hongdae-dong hanya ramai dengan orang biasa yang berlalu lalang. Entah nongkrong dengan temannya, berjalan ke kafe, sekedar mencari udara segar atau mencuci mata saja.

Hari ini Sowon tidak punya jadwal mengajar di les. Namun selain menjadi guru Seni, ia juga menjadi pekerja di Toko Buku Summer Rain.

Sowon bertugas untuk mendata semua barang yang masuk dari perusahaan buku. Pekerjaanya di sini tidak terlalu berat dan tidak dituntut untuk datang setiap hari. Sowon hanya diwajibkan untuk datang sekali seminggu. Akan tetapi, Sowon sering merasa bosan, sehingga dia sering datang ke sini untuk membantu pegawai lainnya.

"Annyeonghaseyo, Sowon eonnie."

Sowon tersenyum dan membungkuk pada orang yang menyapanya. Setelah itu matanya langsung mencari-cari keberadaan seseorang.

"Sowon!"

Senyuman merekar di wajahnya begitu melihat seorang pria dengan postur tubuh tinggi dan berparas tampan melambaikan tangan ke arahnya.

"Permisi dulu, nona Choi," ucap Sowon pada karyawan yang tadi menyapanya. Karyawan dengan nama lengkap Choi Yuna itu menganggukkan kepalanya dan membungkuk sekali lagi.

Sowon berjalan ke arah pria yang tadi melambaikan tangan ke arahnya. Pria itu bernama J.Seph. Nama aslinya adalah Kim Taehyung, namun karena teman J.Seph juga memiliki nama sama, ia memilih untuk mengubah namanya menjadi nama yang kedengaran lebih keren.

"Sini, aku mau tunjukkan sesuatu padamu." J.Seph menggenggam tangan Sowon dan membawanya ke suatu tempat.

"Apa itu?" tanya Sowon.

J.Seph menghentikan gerakannya dan juga melepas genggaman tangannya. Kemudian ia menunjuk ke arah rak yang penuh dengan miniatur patung.

Senyuman Sowon agak memudar sedikit. Entahlah, dia teringat dengan seseorang. Setelah diingatnya orang itu, senyumannya kembali merekar.

Kakakku itu dijuluki, the most sculptured face. Suara Jisoo terputar dibenaknya.

"Hm, reaksimu tidak seperti biasanya."

"Kenapa?" tanya Sowon. Ia mengambil sebuah miniatur yang berbentuk patung jaman greek, miniatur dewa roma.

"Kau kan tidak suka patung?"

"Siapa bilang? Aku suka."

J.Seph tersenyum miring dan mengangkat bahu tak acuh. "Ya sudahlah. Padahal aku ingin membuatmu kesal, tapi tidak jadi." J.Seph berjalan menjauh. Namun Sowon tiba-tiba membuka suara lagi.

"Oh iya. Aku ingin tanya padamu. Adakah seseorang yang wajahnya itu benar-benar sempurna, seperti dipahat oleh ahli patung?"

"Tentu saja. Mereka bisa mendapatkannya dengan operasi."

"Kalau secara alami?"

"Sepanjang 28 tahun aku hidup, aku tidak pernah melihat orang dengan wajah yang terukir sempurna."

Sowon tersenyum. "Kalau begitu kau belum bertemu dengan seorang ini."

"Siapa?"

Sowon tertawa kecil. "Bukan siapa-siapa! Bukannya katamu the most sculptured face itu tidak ada?"

sculpture | sowjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang