[29] Nggak deng

22.7K 837 52
                                    

Thankyou for 27,5k readers and 2,1k vote nya geeeenggg!

Gak kok, ngga ending. Tapi belum tau juga mau ending kapan. Bisa bisa di part selanjutnya. Karena aku...

Mau hiatus! :'(

Rencananya hiatus pas dua ceritaku ini sudah selesai. So... Ga tau kapannya hehe. udh ah ngomong apa sih haha

Hari ini adalah tasyakuran tujuh bulanannya Keila. Tasyakuran di adakan di rumah orangtua Keila. Teman temannya juga datang di acara tasyakuran kehamilan Keila ini.

Alda tidak bisa datang karena sedang proses persalinan. Dan Reina tidak bisa datang karena kehamilannya yang sudah membesar, jadi sangat rentan untuk pergi kemana mana.

Keila dan Alvin berdiri menyambut tamu tamu yang datang. Walaupun Keila merasa sangat pegal, ia tetap ramah menyapa tamu tamunya.

"Kamu duduk aja." Titah Alvin.

"Gak enak ah, ini tamu tamu pada terus dateng."

"Mereka bakal ngertiin kok. Dengerin aku ya, Kei."

Keila akhirnya mengangguk pasrah lalu ke belakang untuk istirahat sebentar. Ia memijit kakinya yang mudah membengkak akibat kehamilannya.

"Non Keila mau minum?" Tanya bibik.

"Boleh bik."

Keila menunggu bibik mengambilkannya minum sambil memijit kakinya. Orang rumah semuanya sibuk mempersiapkan jamuan untuk tamu tamu yang akan datang.

Keila mengusap perutnya yang membesar. Ia tak sabar menunggu bulan bulan selanjutnya untuk menyambut kelahiran anak pertamanya.

Banyak yang berubah darinya. Pipinya mulai terlihat gembul, namun pada badan hanya perutnya yang membesar. Kehamilan malah membuatnya semakin cute.

Keila sudah cuti kuliah sejak kandungannya memasuki bulan kelima. Kala itu Keila bersikeras pergi ke kampus walau Alvin ngilu melihat Keila sering beraktifitas. Dan satu ketika Keila dilarikan ke rumah sakit akibat terlalu capek.

Mulai saat itu Alvin menyuruhnya untuk cuti kuliah. Keila menurut karena sikap Alvin yang dingin padanya. Keila juga merasa ia egois dan tidak memikirkan bayinya sendiri.

Dan juga---

"Woi!"

Keila terperanjat mendengar Kevan yang datang tiba tiba, membuatnya mengelus dada karena kaget.

"Tega banget sih ngagetin orang hamil?! Kalo bayinya lompat gimana? Kualat lo!" Bentak Keila.

Kevan malah mencubit kedua pipi Keila yang terlihat gemas di matanya.
"Uluh uluh uluhhh. Ibu hamil jangan marah marah mulu. Tar anaknya takut buat keluar."

"Sembarangan!"

Kevan tertawa kencang lalu merangkul bahu Keila. "Kei, kalo anak lo cowok, namanya Kevin aja ya? Biar dikira anak gue,"

Keila memukul bahu Kevan. "Enak aja! Lo mau di gibeng sama Alvin?"

"Yah! Adil dong, Kei! Alvin kan udah sama lo, biar anak lo yang sama gue."

"Maksud lo?"

Kevan menggeleng lalu mencubit pipi Keila lagi. "Gendut banget sih,"

Keila mengerucutkan bibir kesal. "Biarin aja! Alvin gak permasalahin kok!"

"Lo gak tau aja.. Paling Alvin mendem karena takut lo sakit hati."

Keila berpikir. "Ah, masa sih?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pasutri Retjeh#1 - Ga Sengaja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang