GARA-GARA KOPI 1

3 0 0
                                    

Aku dan dia adalah sepasang sahabat yang aneh. Bisa awet sahabatan padahal kita banyak perbedaan. Kata orang, cocok berteman adalah karena sepaham atau karena banyak persamaan. namun kami ?
Mungkin kami adalah salah satu dari Kuasa Tuhan. Yup, Kuasa dari Nya yang membuat ku bingung harus senang atau sedih menerimanya.

salah satu banding terbalik dari kita adalah "Dia sangat menyukai kopi, sedangkan aku sangat membenci kopi". Singkat cerita, disebuah perdebatan akhirnya aku kalah. yaaa hitung- hitung mengalah lah , karena aku yang selalu menang dalam topik perdebatan. Topik itu adalah TENTANG KOPI.

Katanya, " Kamu adalah manusia aneh sepanjang masa yang aku temui. Kamu gak suka kopi padahal yang lain sangat memujanya ".

" Terusss, apa masalahnya buat kamu ? mau aku manusia aneh, manusia pintar atau manusia apapun itu ngaruh buat kehidupan mu ?! ", sontak aku menjawabnya.

" Yaiyalah ngaruh, secara kamu sahabat ku. Malu lah aku punya sahabat yang aneh. Dan sebagai sahabat yang baik, aku harus meluruskan jalan mu wahai anak muda "

" Jadi selama ini aku berada dijalan yang salah dan bengkok gituu ", kata ku sambil ketawa geli.

" Gini deh, seorang sastrawan mengatakan bahwa secangkir kopi adalah gudangnya inspirasi , dapat menengkan dan adalah kawan terbaik untuk menuangkan sebuah karya. Nah, kamu yang mengaku ingin menjadi sastrawan sudah pernah nyoba belum cara ampuh itu ?? "

"Bisa bener yaa nyangkut-nyangkutin ke sastrawan" jawab ku dengan sedikit gemas.

"Lah ini emang bener, kudet banget sih kamu. halooo, ini lagi zamannya ngopi uey ngopi bukan lagi zamannya ngeteh apalagi ngesusu, ahahahaha" dia menjawab dengan tawa terbahak-bahak.

"Hallo juga, aku hidup bukan hanya untuk ngikutin perkembangan zaman yaa" jawab ku lagi.

"Ya sudahlah, yang penting aku sudah mencoba suport impian kamu ya. Tapi beneran kok rata-rata sastrawan suka kopi" dia menjawab dengan nada pelan dan meyakinkan.

suasana semakin panas, rupanya dia bisa membuat ku memikirkan perkataannya yang biasanya ku anggap gak penting untuk dipikirkan.
Dan aku pun menjawab " Kamu kan tau sendiri, aku sangat tidak menyukai kopi karena rasanya pahit dan bikin susah tidur ".

Dia pun menjawab " ya dari rasa pahit dan susah tidur ituuu. coba kamu pikirkan lagi, kebanyakan puisi- puisi indah tercipta karena adanya rasa pahit yaa rasa kecewa gitu dari penulisnya dan kadang untuk menciptakan karya yang menawan memerlukan waktu yang panjankan. Nah agar tidak ngantuk makanya minum kopi ", dengan memilih pipihan mimik muka bangga untuk kalimat ini.

" Iya sih bener juga ", dalam hati ku bicara.

Dan dengan pernyataan - pernyataan brilian lainnya dia berikan untuk ku, yang pada akhirnya akupun memutuskan untuk mencoba hal itu. Dan terpaksa mengurungkan pendirian ku, untuk tidak menyukai kopi.

Satu bulan, dua bulan hingga tiga bulan akhirnya aku tergila-gila dengan sang kopi.
Akupun menjadi pemuja kopi. Sampai-sampai apabila sehari saja aku tidak minum kopi, rasanya kepala ku sangat sakit.
Dan aku jenuh dengan keadaan ini. Aku ketergantungan kopi.
Ya, mungkin aku adalah orang aneh seperti yang dikatakan sahabat ku waktu itu, benar-benar aneh. Gara-gara kopi aku dikatakan sebagai orang aneh dan nakun malah menjadi aneh setelahnya.

GARA-GARA KOPI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang