Changkyun menatap datar beberapa orang yang duduk bersebrangan dengannya, beberapa saat yang lalu ia masih berada di dalam kelasnya hingga tiba-tiba seorang guru datang dan mengatakan kalau pamannya datang kesekolah. Sudah jelas Changkyun sudah tak memiliki siapapun, namun Changkyun tetap keluar untuk menemui orang yang di maksud. Dan saat ia memasuki ruang khusus pertemuan murid dan keluarga, ia mendapati S. Coups dan beberapa anak buahnya disana, yang dengan alasan bahwa kakek Changkyun datang berkunjung kerumah, S. Coups berhasil menarik Changkyun keluar dari area sekolah dan membawanya ke markas Svt.
Changkyun bisa saja melawan, namun S. Coups mengancam kalau Yeonsu akan celaka. Meskipun ia telah mengetatkan keamanan Yeonsu melalui Red Wolf, tapi ia tak mau mengambil resiko. "katakan saja langsung, kau membuang waktuku." ujar Changkyun dingin.
S. Coups menyeringai. "sebelumnya aku ingin bertanya, bagaimana kabar kedua orang tua mu?"
Changkyun mengepalkan tangannya, rahangnya gemelutuk kuat hingga menimbulkan bunyi ngilu.
"bukan, aku bukan menanyakan Junghyun dan Irene, tapi kedua orang tua mu."
Changkyun menyerngit bingung, apa maksud dari orang dihadapannya ini? "orang tua ku hanya mereka, tak ada yang lain."
S. Coups tertawa keras. "jangan bilang kalau kau menganggap Junghyun dan Irene adalah orang tua mu"
"sebenarnya apa maksudmu keparat?!"
"oh calm down boy, aku hanya ingin memberi tahu kebenaran disini. Junghyun dan Irene adalah orang-orang ku yang menerima perintah dari ku untuk mengurusmu."
Changkyun tak bisa menyembunyikan keterkejutannya, ia menolak untuk percaya tapi tak ada raut keraguan di wajah S. Coups.
"Tapi sayangnya Junghyun dan Irene malah benar-benar menyayangimu layaknya anak mereka, hingga keduanya berhianat padaku dengan bekerja sama dengan kaki tangan appa mu untuk melindungi mu. Kau pasti mengenal Kiki ah maksudku Yoo Kihyun bukan? Dia adalah kaki tangan appa mu. Mungkin saat itu aku sedang lengah hingga baru menyadari penghianatan mereka berdua sekitar empat tahun kemudian, dan saat aku mengetahuinya aku langsung menghabisi mereka, tepat di kamar rumah mereka. Namun sayangnya saat itu aku hanya berhasil menghabisi Irene, karean Kihyun datang sebelum aku menghabisi Junghyun, yang lebih sialnya lagi dia berhasil menembak ku waktu itu"
Deg
"eomma......appa....aku juara satu di kelas!!"
"eomma? Appa? Eodiya?"
DOR!!
Jantung Changkyun berdetak tak karuan, yang jelas ia benar-benar sulit bernafas untuk sekarang.
Jadi suara tembakan yang ia dengar bukan suara tembakan Kihyun pada sang eomma? Tapi tembakan Kihyun pada S. Coups. Lalu kenapa Kihyun membunuh appanya tepat dihadapannya?.
"sepertinya Junghyun dan Kihyun terlibat sebuah perjanjian hingga akhirnya Kihyun menghabisi Junghyun, tepat dihadapanmu." ujar S. Coups yang seolah tahu isi kepala Changkyun.
"tidak, ini tidak mungkin"
"kau seharusnya berterima kasih padaku karena membiarkan mu hidup dan tumbuh, jika bukan karena aku mungkin kau telah mati sejak umurmu lima tahun."
"nugu?"
"mwo?"
"siapa orang tua ku sialan?! Kenapa kau masih bertanya tolol?!"
"Yak! Beraninya kau—" perkataan S. Coups terputus karena Changkyun menodongkan pistol yang entah sejak kapan berada dalam genggaman tangan anak itu tepat di depan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side [Im Changkyun] END
FanfictionBegitu dingin dan tak tersentuh. Sebuah sisi gelap di balik wajah datar namun polos seorang Im Changkyun. Siswa sekolah menengah akhir tingkat dua. Tak memiliki teman dan memiliki sifat yang dinginnya melebihi es. Jangan tertipu oleh wajahnya yang t...