Gadis cantik,berambut panjang,berkulit putih yang bernama FANIRA AULIA
"Huaaaaaa,capek banget aku"kata fani berbaring sambil memandangi langit langit rumahnya yang sederhana
"Kenapa mama harus bawa aku dan salsa kesini tanpa papa"jawabnya sambil mengangkat badannya hingga posisi duduk
Tok tok tok
Terdengar suara pintu kamar fani"Masuk aja gak dikunci kok"kata fani berteriak
"Kamu lagi apa?"tanya seorang wanita paruh baya tersebut
"Ini mah fani lagi baring di kasur,capek habis ngangkatin barang"kata fani yang tangan kanannya memegang pundak kiri sedangkan tangan kirinya memegang punggung
"Ohh iya,maaf ya sayang mama beli rumah gak sebesar dulu,dan rumahnya sederhana hanya satu lantai"kata mama fani yang bernama SANTI FAUZIA
"Iya gak papa kok ma,tapi ma.."kata fani terjeda
"Tapi kenapa sayang?"tanya mama fani terheran
"Papa kenapa gak ikut sama kita?kenapa aku dan salsa gak pernah jumpa 2 tahun ini sama papa"kata fani mengubah posisi menghadap mamanya
Mama fani terdiam tak bersuara
"Maaa"
"Iya sayang.."
"Kok mama diam aja,kenapa setiap aku dan salsa tanya tentang papa mama gak pernah ngasih tau?"tanya fani penasaran
Mama fani pun kembali terdiam
"Oh iya mama tadi masak ayam,kamu jangan lupa makan ya,ini makanannya udah selesai"kata mama fani meninggal kan kamar fani dengan terburu buru
"Mama selalu aja begitu"kata fani mengikuti mama nya yang jauhnya kira kira 4 meter
"Salsa..................."teriak mama fani memanggil anak ke-2 nya yang baru menduduki kelas 6 sd
"Iya maaaaa,ada apa?"kata salsa ikut berteriak
"Sini ikut makan kamu pasti laper kan?"tanya mama berteriak
"Iya maaaaaaa"teriak salsa lebih nyaring
"Aduhh...mama sama salsa main teriak teriakan aja,telinga fani jadi sakit nih"kata fani menutup kedua telinganya
"Kakak sih kenapa gak ikut teriak tadi"kata salsa yang tiba tiba muncul
"Ih kamu ada ada aja"kata fani mencubit pipi salsa dengan gemes
"Yaudah makan sana,piring udah mama siapin tu"kata mama fani menunjuk meja makan yang sudah tertata rapi
"Yeeeee,lauk nya apa ma?"tanya salsa girang
"Ayam gulai kesukaan kamu"kata mama fani mengangkat ayam yang telah masak
"Yeeeee"kata salsa berteriak
"Salsa........,berisik tau gak?"kata fani kesal
"Hehe"
Fani salsa dan mama pun duduk dimeja makan yang kursinya berjumlah 3
"Fani,salsa besok kalian sekolah ya,mama udah jauh jauh hari daftarin kalian"kata mama fani
"Yeeee"kata salsa
"Kok seneng?"tanya fani
"Iya soalnya salsa dapet temen baru"kata fani kegirangan
"Emangnya sekolah lama gak enak?"tanya mama fani
"Enak kok ma,tapi salsa kan pengen punya temen baru"
"Kok malah seneng,biasanya kalau sekolah di tengah kota gini tu orangnya jahad jahad"kata fani cemas
"Ihh kaka nakutin salsa aja,maa kaka nakutin salsa tu"kata salsa merengek
"Fani...kok kamu bilang kayak gitu?"tanya mamanya heran
"Yakan bisa aja ma,biasanya sih ada bully gitu,kalau sekolah kita yang dulu kan gak terlalu tengah tengah kota jakarta banget"Kata fani to the point
"Bully itu apa kak?"tanya salsa
"Bully itu peristiwa yang bikin orang lain menderita"Kata fani cepat
"Ohh,ngeri ya kak"
"Hooh"
"Udah kalian gak usah dipikirin,makannya yang cepet,ini udah sore kalian siap siapin peralatan sekolah kalian"kata mama fani melihat kedua anaknya
"siap ma"kata fani dan salsa kompak
♡´・ᴗ・'♡♡´・ᴗ・'♡♡´・ᴗ・'♡
Fani berjalan menuju kamarnya yang sederhana,dimana ia langsung bisa beradaptasi dengan kamarnya yang sederhana,tidak seperti dulu,ia mempunyai kamar yang sangat lebar,serta mewah yang dibelikan oleh papanya
"Aku kangen banget sama papa,aku gak punya nomor papa"kata fani sedih
Ia melihat lihat sekeliling dinding kamarnya yang sudah tidak ada lagi foto papanya dan dia,padahal dulu seluruh kamar fani tersimpan banyak foto papanya yang tersusun sangat rapi di dinding hingga membuat gambar seperti LOVE,sengaja di buat oleh papanya agar menjadi kenangan diantara mereka berdua
"Pasti mama yang udah buang semua foto papa"katanya sedih
Ia kembali teringat kenangan nya bersama papanya,entah kenapa rasa kangennya dengan papanya kini memuncak akibat 2 tahun tidak bertemu
"Sayang..."
"Iya pa?"
"Ini papa sisain foto kita berdua tanpa diberi binkai ya,siapa tau suatu saat kamu kangen sama papa"
"Loh?papa kok ngomong kayak gitu?"
"Gak papa sayang,papa cuma takut aja"
"Tapi papa gak kemana mana kan?"
"Iya sayang..."Ia kembali teringat dengan kejadian sekitar 4 tahun yang lalu,fani pun kebingungan mencari foto kenangan nya bersama papanya
"Dimana ya?"kata nya menggaruk kepala yang tak gatal
Ia pun mencoba mengingat saat ia membereskan foto yang ia selipkan di sebuah benda
"Oh iya aku selipkan di buku diary ku"katanya mencari benda yang ia sebutkan
Halaman demi halaman ia teliti satu demi satu agar tidak kelewatan
"Akhirnya ketemu yeeee"katanya kegirangan
Ia menemukan foto yang berusia lumayan lama,dasar foto tersebut sudah mulai kusam dan bernoda
"Ini cara pertama yang kedua apa ya?hmm?"katanya berpikir
"Oh iya nama papa aku RADIT WIJAYA,yess dua hasil penemuan"kata nya membantingkan diri di kasur nya
"Faniiiiiii tidur kamu besok sekolah,jangan teriak teriak salsa lagi tidur"kata mama fani membuka pintu kamar fani
"Upss..eh iya ma"kata nya gugup
Mama fani kembali menutup pintu,ia terkejut saat mama nya membuka pintu,ia takut mamanya akan mengulang kembali perbuatannya yang dulu dimana saat fani menatap foto papanya mamanya langsung menariknya dan membakar nya,peristiwa itu yang sangat ditakuti fani apalagi foto ini adalah foto satu satunya yang ia miliki
"Aku harus tidur untuk besok"
Ia pun berdoa dan tertidur lelap
Hai gays!!
Gimana ceritanya seru gak?
Nantikan kisah fani disekolah ya
Vote+comment
1 suara berarti untukku
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MY GIRLS
Teen Fiction"mencintaimu adalah tugasku,aku menerima mu apaadanya tanpa memandang fisik ataupun itu" FERI SATYAPUTRA "sekian lama aku ingin sekali punya cowok yang menerima ku apa ada nya"FANIRA AULIA