Melody Positif 2

1.2K 120 6
                                    

Maaf ini chapter Gaje. Selamat membaca.

'' ''
Veranda meminta Kinal mengantarkannya ke kompleks rumah Shania yang biasa dia tinggali. Hari ini Veranda dan genknya sudah kembali ke tempat semula. Terlalu lama di rumah orang tua Veranda membuat mereka canggung untuk membawa kekasih.

Tiba di rumah Shania, Veranda langsung masuk kedalam kamar meninggalkan Kinal. Veranda cukup membuat Kinal frustasi. Kesalahan Maul dan Melody berimpas padanya. Ingin rasanya mencekik kepala Maul sahabatnya dan juga menyentil Melody yang mini.

Ayana, Beby, dan Shania tiba dengan membawa banyak barang. Terlebih Beby, dia yang paling bawa banyak barang. Kinal bisa menebak itu pasti barang keinginan Shania.

"Taroh! Udah sana, aku mau ke kamar ma Ayana. Bye!" Shania meminta Beby menaruh barangnya. Setelah barang-barang itu Beby taruh, Shania mengambil alih mereka dan membawanya ke kamar bersama Ayana.

Beby terduduk lemas di sebelah Kinal. Kinal tau ini pasti efek dari masalah Maul dan Melody. Dia hanya bisa menepuk pundak sahabatnya itu.

"Pasti Shania ngambek sama lo karena Melody ama Maul," tebak Kinal. Sangat akurat dan tepat.

"Iya, emosi gue ama Maul, ama Melody juga. Shania di tanya Melody gimana, eh ngamuk. Dia cuma bilang Melody nyusahin, Melody kampret, dan gitu deh," jawab Beby sambil mengipas-ngipaskan topinya untuk menutupi panas tubuhnya karena lelah. Ac ruangan tidak mengobati panas diri.

"Lo gak tau, gue lebih parah. Dia bilang kalo sampe Melody positif dia bakal cekek Maul dan putusin gue. Sialnya Melody tadi dia bilang postif. Kampret kan? Veranda dari tadi gak mau gue sentuh, gandeng gak mau. Jawab pertanyaan aja kagak. Sumpah, frustasi gue, " Kinal menjambak rambutnya sendiri dengan kesal.

"Aku minta maaf sama kamu. Jangan marah lagi dong. Aku gak gitu lagi, janji," Kinal dan Beby bangkit sesaat setelah mendengar suara Maul.

"Nggak! Aku benci kamu! Benci! Benci! Benci!" mereka melihat Melody memukul bahu Maul dengan brutal.

"Maaf,"

Plak!

Beby dan Kinal hanya berkedik ngeri membayangkan mereka ditampar oleh pacar masing-masing. Setelah bayangan itu hilang, mereka sadar Maul akan bergabung. Melody sudah pergi menghilang entah kemana. Perasaan panas dan tidak suka mulai menyelimuti hati Kinal dan Beby.

"Gegara nih bocah, gue di putusin Ve. Sampe beneran putus awas!" celetuk Kinal penuh penekanan.

"Itu asli Nal," jawab Ayana yang lewat sambil membawa air dari dapur. Kinal hanya pasrah di detik itu.

"Gara-gara satpam satu ini gue di buat kere dadakan sama Shania dan gak di jatah sebulan. Perlu di kasih pelajaran," Beby sangay dendam sepertinya pada Maul.

"Lo tarik atasnya, gue yang urus bawahnya," Kinal menatap Beby. Begitu juga sebaliknya. Mereka tersenyum iblis karena tau apa yang ada di pikiran satu sama lain.

"Beb, Nal. Bantuin gue," rengek Maul pada kedua sahabatnya.

Kinal dan Beby berdiri. Sebelum mereka beraksi, Kinal melirik Beby dan mengedipkan matanya. Tanpa banyak bicara Kinal mendorong pundak Maul hingga Maul terjatuh ke belakang dengan posisi Kinal di atas tubuhnya.

"Woy! Lo ngapain anjir!"

"Beb, cepet!" dengan cepat Beby menarik lengan Maul hingga terangkat ke atas. Sedangkan Kinal dengan cepat beralih menarik kaki Maul ke bawah.

"Anjing! Jangan goblok!" Kinal membuka lebar kaki. Tawa Beby dan Kinal menggelegar.

"Gegara lo gue di putusin Ve!" seru Kinal dengan kaki siap beraksi.

Pacar DurianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang