Bab. 25 [The threat]

1.8K 131 4
                                    

Adakah yang tidak pantas didalam cinta? Kurasa tidak. Manusia diciptakan dengan rasa melalui hati. Hati tidak punya mata, dia tidak bisa mencintai lewat pandangan. Tapi hati punya rasa, dia merasakan siapa yang patut dicintai.

"Aku mencintaimu! Meskipun aku tau ini tidak pantas. Aku tidak peduli dengan status sosial yang memisahkan kita. Yang aku pedulikan hanya satu. Aku mencintaimu, Iqueena Aihara."

Pangeran Tzukira dan Guru Bio melakukan perjalanan menuju ke desa penyihir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pangeran Tzukira dan Guru Bio melakukan perjalanan menuju ke desa penyihir. Misi mereka adalah menemukan penyihir dengan kekuatan penyembuh seperti yang dikatakan oleh Guru Bio. Sebenarnya tempat itu bukan lah tempat tinggal tetap para penyihir. Itu adalah tempat persinggahan sementara mereka saat mereka melakukan perjalanan jauh dan kebetulan melewati Negeri Florateria.

"Apa kau yakin kita akan menemukan nya?" tanya Pangeran Tzukira.

"Ya aku yakin. Kemarin aku berpapasan dengan beberapa peri di jalan dan mereka mengoceh tentang penyihir itu. Aku yakin dia masih berada disitu." Kata Guru Bio.

Pangeran Tzukira mendengus, "Kuharap keberuntungan dipihak kita."

"Ngomong-ngomong, apa kau tidak akan mengeluarkan portalmu?  Sayapku sudah cukup tua untuk melakukan perjalanan jauh." Kata Guru Bio sambil mengusap-usap bahunya yang sebenarnya tidak sakit.

Pangeran Tzukira mengulas senyum jahil sembari mempercepat laju terbangnya, "Mari terbang sedikit lebih cepat lagi. Akan ku buka portalku jika kau bisa mengejarku."

"Hei? Dasar bocah nakal." ucap Guru Bio setengah berteriak, "Meskipun kau pangeran, tapi aku adalah gurumu. Heii kau benar-benar tidak ingin membuka portalmu. Ayo lah, kita bisa sampai lebih cepat dengan itu." Guru Bio tahu bahwa Pangeran Tzukira menggodanya, anak itu selalu seperti itu dengannya.

Perjalanan menemukan penyihir dengan kekuatan penyembuh bukan lah perkara mudah. Desa -tempat persinggahan- penyihir yang Pangeran Tzukira dan Guru Bio kunjungi sudah sepi. Para penyihir memiliki musiman tersendiri bagi mereka untuk melakukan perjalanan. Mereka akan bepergian dari tempat tinggal aslinya lalu kemudian singgah di desa ini sebelum akhirnya mendaratkan sapu terbang mereka ke Dataran Gantung. Dataran itu semacam tempat melakukan ritual-ritual sihir. Mereka melakukannya sebulan sekali. Biasanya, penyihir-penyihir itu akan bermalam disini untuk beberapa hari.

Dewi keberuntungan ternyata tak memihak rakyat Negeri Florateria. Sekarang apa yang akan mereka lakukan untuk membantu peri-peri yang terjebak tanpa sayap di Canary Island?

Guru Bio mengusap-usap punggungnya. Dalam hati ia bergumam 'ahh sayapku yang malang. Kau capek-capek mengangkatku kesini tapi tidak mendapatkan apa-apa'

Sementara Pangeran Tzukira membuka portal kembali ke Istana Negeri Florateria. Mereka akan menemui Raja Zuro dan melaporkan hal tersebut. Bayang wajah Iqueena melintas di benaknya. Betapa dia merindukan adiknya yang satu itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang