SIAL

23.2K 867 2
                                    


Sial
Kesialan yang datang pada orang yang sudah di takdirkan

Lanjut


Bel istirahat pun berbunyi semua murid yang ada di kelas pun langsung bersorak ke girangan

"Yasudah pelajaran ini kita lanjutkan minggu depan ibu permisi"pamit ibu ayu sebelum pergi

"Iya bu!"

"Kantin kuy!"ajak arra teman sebangkunya

"Nanti ra ambil dompet dulu"jawab devani sambil membuka dan mencari cari di mana dompetnya

"Aduh dompet gue ketinggalan lagi"devanni menepuk jidatnya "terus gue jajannya gimana?"panik devani

"Santai pake uang gua aja"ajak arra

"Ahh ga deh"

"Hiss udah sii"

"Yaudah besok gua ganti"

"Dihh alay lu"Ujar ara sambil tertawa

"Yaudah deh iya"

Akhirnya Mereka berdua berjalan menuju kantin

"Btw,lo kok bisa kenal sama arka?"tanya arra

"Dia cari masalah sama gua"tiba-tiba saja orang yang sedang mereka bicarakan datang

"Woy cewe gila! lo gak lupa kan? ganti rokok gue dulu!"arka menadahkan tangannya meminta uang kepada devani

"Gak ada duit"jawab devani

"Tampang kaya lo gak punya duit? gak sesuai woy!"

"Seharusnya lo yang mikir tampang udah kaya orang paling berada disekolah, mau beli rokok aja malakin orang"balas devani tidak mau kalah

"Eh lo itu harus ganti rugi dulu pe'a" jawab arka tak terima

"Di bilang ga duit juga!!"

"Gak usah teriak juga kali"ujar arka samping menutup telinganya akibat mendengar suara toa milik devani

"Lo nya budek!!"jawab devani

"Van,pake uang gue aja dulu"tawar arra pada devanni

"Nih,sana beli rokok"arra mengulurkan tangannya yang memegang uang untuk arka

"Gak terima uang dari lo gue mau uang dia! real uang dia!"bantah arka

"Dasar ribet!"uajr devani

"Oke!! gue ganti rokoknya tapi besokk"ujar devani

"Besok??"

"Iyaa istirahat pertama"janji devani

"Orang gua mah ngerokok nya sekarang gimana?"

"Gua bisanya besok gimana?"lanjut devani

"Hufftt? okedeh awas aja sampe lu lupa "ancam arka

"Dihh perkara rokok doang ribet! padahal tinggal beli dulu pake duit temen lu apa susah nya si?!"kesal devani

"Kok lu sewot? suka suka gua dong mau gimana"balas arka

devani membuang wajahnya kesal

"Kalo sampe besok lu lupa bakal ada hukumannya"
lanjut arka

"Hukuman?? kan nih cowo emang ga sehat semua di buat ribett"devani semakin kesal menghadapi manusia satu ini

"Ehh udah di bilang suka-suka guaa"

"Iyaa! apaa? awas lu kalo aneh-aneh, lagian gua juga ga bakal lupa si rokok doang"jawab devani dengan percaya diri

"Kiss?"

"Gilaa lu!! Yang bener aja kalo ngomong!"

"Padahal ini udah paling bener loh"jawab arka

Devani memilih untuk tidak menanggapi nya dan pergi dari sana,tapi saat ingin pergi dari sana tangan di tahan oleh arka

"Apasih ga usah pegang pegang!"devani menepis tangan arka

"Eits santai dong"arka mengangkat kedua tangannya

"Buat hukuman gua ga perduli lu setuju atau ga itu semua tergantung besok lu gimana"lanjut nya

"Gua gamau yaa!"tegas devani

"I dont care"ucap arka sambil melenggang pergi dari sana

Selama perjalanan menuju kantin banyak pasang mata yang melihat kehadiran devani dikantin

"Kenapa orang orang liatin lu nya gitu banget sih?"arra heran mengapa semua orang yang berada di kantin melihat ke arah dia dan devanni

"Ga usah di perduliin"devani mengajak temannya ke arah bangku yang kosong

"Mau pesen apa?"tanya arra

"Samain aja kaya lo"jawab devanni

"Ngomong ngomong kenapa lo pindah sekolah?"arra bertanya pada devani

" bokap gue di pindah tugasinin di jakarta makaknya gue pindah deh"

"Oh... gituh... "

"Eh terus gua penasaran nih s. di belakang nama lu apa savira savea atau apa?"tanya arra

"Sanjaya"lanjut devani

"What the fu**!"devani langsung menutup mulut arra agar tidak melanjutkan kata kata nya

"Loo looo anaknya__"devani mengangguk mendengar ucapan arra

"Wahh syok guaa,kalo orang orang tau bakal viral nih"

"Kalo bisa jangan sampe tau si"ujar devani

"Kenapa harus lo rahasiain?"

"Ya gua gamau aja orang orang tau,buat ga nyaman"arra mengangguk bertanda mengerti dengan maksud devani

"Janji ya jangan kasih tau siapa siapa"

"Siap!"

"Ouh ya cowo gila tadi si arka emang gitu ya orangnya suka buat emosi terus ga sipan ke guru?"devani mulai sedikit penasaran dengan pria bernama arka

"Iyaa van dia itu hobinya buat naik darah,kalo boleh jujur sebenarnya gua malu punya sepupu kek dia"jawab arra

Devanni sontak kaget mendengarnya
"HAH LO SEPUPUNYA?" 

"Biasa aja kali syok bener lu" jawab arra

"Wahh"devanni menatap arra penuh keheranan

"Hehh kenapa lu?"arra tertawa melihat raut wajah devani yang masih terlihat syok

Devanni mengikuti langkah arra dengan ekspresi yang masih tidak percaya dengan ucapan arra itu

**

Masih part awal jadi masih absurd and pendek ceritanya😐 tapi buat part-part selanjutnya mulai agak panjang kok

Couple Goals (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang