BaW#43 Rencana lain

55.1K 3K 167
                                    

Karna komen di part sebelumnya udah lebih dari 50, jadi aku up lagi. Yeayy.
Seneng ga? Wkwkwk 💋

 Seneng ga? Wkwkwk 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

Praannggg!!!

Suara lemparan piring pecah berbunyi dari kamar Darel. Pembantu yang berdiri di dekat kasur pria itu langsung mundur ke belakang, menundukan kepala dan memasang wajah pucat pasi.

"Gue udah bilang, gue gak mau makan. Lo kenapa tetep ngasih gue makanan sampah itu, tolol?!" Pria itu berteriak dengan emosi yang menggebu-gebu.

Setelah rencananya tadi malam gagal, Darel berubah menyeramkan. Kemarahan pria itu tidak terkontrol dan ia membentak-bentak semua penghuni rumah tanpa alasan, untuk melampiaskan kekesalan yang menumpuk di dalam dadanya.

"Keluar dari kamar gue!!!" Ketusnya lagi. Pembantu itu langsung berlari dengan menundukkan kepala. Ia tidak berani lagi membersihkan piring pecah dan makanan yang berserakan di lantai kamar. Karena wanita itu takut tuan mudanya akan menghardiknya atau lebih buruk melemparnya juga dengan barang pecah.

Darel bangkit dari tempat tidur. Ia melangkah ke depan cermin untuk menatap wajahnya yang sudah hancur.

Setelah melihat luka-luka lebam di wajahnya, Darel mengeram kuat. Giginya terpaut rapat dan jemarinya mengepal keras. Hingga di detik berikutnya ia mengangkat tangan dan meninju cermin itu dengan tangan telanjang.

Prang!!!

Cermin berubah hancur, sementara punggung tangan Darel mengeluarkan darah yang menetes dengan perlahan ke bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cermin berubah hancur, sementara punggung tangan Darel mengeluarkan darah yang menetes dengan perlahan ke bawah.

"Gue.gak.bakal.biarin.semua.sia-sia." Darel berkata penuh penekanan, wajahnya tersenyum miris menatap tubuhnya dari pantulan kaca yang retak. "Lo.gak.akan.lepas.kali.ini.Jeni!"

⭐⭐⭐

Waktu menunjukkan pukul 7 malam. Jeni baru saja selesai mandi, dan ia terbaring di atas kasur sembari mendengar lagu dan menatap foto Logan di ponselnya.

Black and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang