04

391 52 1
                                    

===

I want you to be your light baby
You should be your light
So you won't hurt anymore
So you can smile more

===







Malam itu, Hyunjin bermimpi. Bagaimana sosok Kim Seungmin terlihat bersinar terang dengan senyum yang terpatri di wajah. Mendekat kearahnya yang dikelilingi kelabu.

Dia semakin mendekat, berlutut demi mensejajarkan wajah dengan Hyunjin. Perlahan tangannya menyentuh permukaan pipi. Sentuhan yang nyaman, sentuhan yang selama ini Hyunjin rindukan.

Hyunjin tidak bisa mengontrol emosinya, dia menggenggam erat tangan Seungmin sambil menangis keras. Menahannya untuk pergi.

Seungmin mendekat lagi, memeluk tubuh kurus Hyunjin lalu menepuk punggungnya perlahan seolah menenangkannya. Seolah berkata dia baik baik saja. Seolah berkata Hyunjin harus bangkit.

"Jangan pergi, Seungmin" Hyunjin mengeratkan pelukannya.

Seungmin hanya menggeleng, menyudahi pelukan hangatnya. Mengambil jari kelingking Hyunjin sambil terus tersenyum.

"Now promise me. Even if you feel like you’re alone, Don’t throw yourself away.."

Hanya kalimat itu yang terucap. Seungmin mengecup lama kening Hyunjin sebelum akhirnya menghilang dengan cahaya yang membawa. Meninggalkan Hyunjin diantara kegelapan mimpi dan hati yang bertekad untuk bangun.




===

Stop for a moment here
Putting out the pinky finger
Now promise me

===

3

tahun kemudian. Hyunjin menjadi penerus perusahaan keluarga Hwang. Setidaknya semua berjalan dengan baik, mapan, tampan, dan baik hati. Semua karyawan menghormatinya, tidak sedikit yang memuji ketampanan lelaki jakung itu.

Han Jisung, si sekretaris sekaligus teman curhat Hyunjin memasuki ruangan. Menghela napas lalu mendudukkan dirinya di sofa.

"Masih belum bisa melupakannya? Kamu tidak akan menikah? Mencari kekasih dan bersenang senang, tuan Hwang Hyunjin?"

Hyunjin terkekeh, "tidak untuk sekarang, Ji. Biarkan semua berjalan dengan seharusnya."

"Aku mulai hafal dengan sikapmu, Hyunjin. Sudah mengunjunginya hari ini?"

"Tentu saja, aku mengganti fotonya. Dia terlihat lebih manis" lirih Hyunjin.

"Baiklah, baiklah. Aku keluar" kata Jisung tidak ingin melihat wajah sendu Hyunjin lagi.

Hyunjin menatap lekat foto disamping mejanya. Kali ini, Hyunjin tidak ingin melupakan. Dia akan terus mengingat, dia akan terus mengenang. Merelakan adalah salah satu caranya.

Memegang dadanya dan merasakan bagaimana jantung itu terus berdetak indah untuk dirinya.

"Aku menepati janjimu, Kim Seungmin. Janji kita"











Promise
- Hyunmin -
END

promise (hyunmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang