Teken bintang sebelum membaca guys
.
.
.
.
.
.
.
"Sayang ada apa? aku sedang kedatangan temanku"Sinb tidak menjawab perkataan yerin.
"Sinb kau kenapa sih""Kenapa kau menyerap energi orang tanpa sepengetahuanku" ketus sinb.
"Agh jadi karna itu. Mian. Hanya saja aku merasa lemas. Makanya aku menyerap energinya." yerin memdekat kesinb. Dengan manjanya ia duduk dipangkuan sinb dan mengangtungkan tanganga dileher sinb.
"Suamiku kenapa kau marah. Kau tidak perlu cemburu. Aku tidak bermaksud lain. Ah bagaimana kalau kita menjodohkanya dengan sana. Dengan begitu kau tidak perlu cemburu." ucap yerin.
Sinb mencerna kalimat yerin
"Hmmm kau benar juga. Lagipula sana masih terpuruk karna cintanya bertepuk sebelah tangan. Hmm istriku kau pintar sekali muach""Suamiku aku harus kembali keruang tamu"
.
"Eunha... Aku ingin bicara serius denganmu""Ada apa?" balas eunha tanpa melihat kearah sojung. Jari jemarinya sibuk memainkan ponselnya
"Aku ingin menikahimu.... "
Deg. Eunha langsung mematung mendengar ucapan sojung.
"A-apa kau serius? K-kau ingin menikahiku sojung?".Sojung meraih kedua tangan eunha.
"Aku serius. Tujuanku memang untuk menikahimu. Aku ingin hidup bersamamu. Sampai mati aku ingin kita selalu bersama. Jadilah istriku eunha" sojung mencium kedua tangan eunha.Eunha
Aku tidak menyangka sojung melamarku. Jujur saja aku sangat senang mendengarnya. Tapi sowon? Aku tidak mungkin meninggalkannya. Lalu siapa yang harus kupilih. aku benar-benar dibuat binggung dengan mereka beruda"Eunha. Apa kau tidak mau?"
"Bukan begitu sojung. Hanya saja terlalu mendadak. Apa tidak sebaiknya kita bertunangan dulu? Dan aku juga perlu memberitahu orang tuaku" balasku. Dia tersenyum kearahku.
"Baiklah aku setuju. Kita akan bertunangan secepatnya."
"Sowon. Aku harap kau mendengarnya. Kami akan segera bertunangan. Apa kau baik-baik saja? Aku ingin bertemu denganmu. Aku binggung apa aku harus menikah denganya atau tidak." batinku.
"Eunha. Kenapa kau terus menyebut namaku. Kau jahat eunha... Kau tidak memikirkan perasaanku.m"
...
"Sayang. Aku ingin pergi keminimarket dulu. Kau tidak mau ikut?" teriak sojung.
"Ani. Aku belum selesai mandi." balas eunha dari dalam kamar mandi.
"Aish. Dia selalu saja mengunci pintu saat mandi. Akukan juga mau melihatnya"...
Didalam kamar mandi eunha melamum sambil menikmati air hang jatuh dari atas
"aish kenapa aku terus menyebut nama sowon. Aku tidak bisa berhenti memenggilnya""Aku capek jika harus meneuimu terus"
Eunha sangat terkejut mendengar suara sowon. Ia menghadap belakang. Matanya terbelalak. Eunha segera menutupi tubuhnya menggunakan handuk
"Sowon. Kenapa kau masuk kesini" teriak eunha"Diamlah tidak perlu berteriak. Lagipula aku sering melihatmu telanjang. Kau terus memanggilku kupingku terasa panas karna kau" balas sowon ketus. Eunha mendekat kearah sowon
"Itu karna aku merindukanmu" lirih eunha.
"Kau sudah bersama sojung untuk apa merindukanku?"
"Sowon. Kenapa kau tidak mengerti isi hatiku. Orang yang sesungguhnya kucintai adalah kau sowon. Dan sojung... Aku hanya merasa jahat jika aku meninggalkanya. Aku tidak tega."
"aku tau. Tapi kau tidak boleh bersikap seperti ini. Cepat atau lambat kau harus mengatakan hal ini padanya."
Eunha tidak lagi menjawab ucapan sowon. Ia langsung memeluk sowon
"Kau temang saja. Aku akan membantumu. Dan aku akan melindungimu" lirih sowon. Eunha melepaskan pelukanya dan menarik sowon keluar dari kamar mandi."Sebaiknya kau cepat ganti baju. Kau bisa sakit nanti" ucap sowon. Eunha tersenyum ia langsung membuka handuk yang ia pakain. Mata sowon terbelalak melihat penampakan tubuh eunha.
"Baiklah kau tunggu disini. Aku akan berganti baju." eunha berjalan santai kelemarinya. Disana ia masih sibuk memilih baju sedangkan mata sowon terus tertuju pada bokong eunha. Entah apa yang ia pikirkan. Kakinya tiba-tiba tergerak untjk mendekat kearah eunha.
"Nanti saja ganti bajunya. Sekarang temani aku" lirih sowon yang sudah memeluk eunha dari belakang sambil memainkan buah dada eunha. Eunha membalikan badanya menghadap sowon.
"Baiklah jika itu maumu. Kajja. Kita tidur bersama"
Eunha dan sowon tidur bersama diranjang tanpa pakaian apapun. Hanya selimut yang menutupi tubuh mereka. Sampai eunha terlupa kalau ada sojung yang sedang berbelanja.
"Eunha... Aku akan merebutmu kembali dari sojung. Karna kau adalah milkkku. Mianhae karna aku selalu berbicara seolah akan meninggalkanmu. Aku hanya kecewa denganmu"
Eunha mulai mendekatkan wajahnya kewajah sowon. Lumatan lembut ia ciptakan sebagai pemanasan.
"Saranghae sowon" batin eunha"Nado saranghae eunha"
🚪
Ceklek. Mereka berdua langsung menghentikan aksi mereka. Kedua mata sowon dan eunha terbelalak saat melihat sojung yang membuka pintuDyar. Barang belanjaan sojung terjatuh. Matanya mulai berkaca-kaca. Hatinya sungguh hancur sekarang. Tanpa berucap ia langsung berlari keluar
"Sojung tunggu" teriak eunha.
"Sowon. Aku harus menyusul sojung" eunha bergerak cepat memakai bajunya. Dengan sigap sowon menahan eunha
"Tidak perlu. Biarkan dia pergi" dengan kasar eunha melepaskan genggaman tangan sowon
"aku tidak bisa membiarkan dia pergi dengan keadaan seperti itu. Aku harus menjelaskan semuanya padanya. Sebaiknya kau pergi aku akan mencari sojung".
Eunha segera berlari keluar. Masih didalam kamar eunha sowon menahan emosi
"Mianhae eunha. Aku memang sengaja melakukan semua ini agar sojung tau. Kau ini milikku"TBC
JANGAN LUPA KOMENTAR KALIAN GUYS FOLLOW JUGA
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH-2 ( WONHA ) Sowon X Eunha "YADONG"#END#
VampirSiapa yang sebenarnya aku cintai? Sowon dari masa laluku yang hadir kembali dikehidupanku dan dia tetap menjadi vampir atau sojung manusia biasa yang sudah mengisi hatiku setelah kepergian sowon