31. LAHIRNYA SI KEMBAR

3K 86 8
                                    

31
Maaf ketika aku gagal sudah menjaga mu,
Dalam tangis ini besar harapan ku untuk kau kembali pulih


Ketika PRIA menangis dia akan menunjukkan jati dirinya selama ini yang terpendam bahwa mereka tidak sekuat yang wanita pikirkan
Mereka bisa menangis karena mereka takut kehilangan orang yang benar benar mereka cintai
💝💝💝

-pesan si manis

Dan tibaa tibaa..
Brukkkk......

Pintu terbuka karena dobrakan yang sangat keras. Ternyata yang datang adalah Aras dan Papanya beserta polisi

"Angkat tangan" ucap salah seorang polisi sambil mengarahkan pistolnya ke arah Dian

Dian yang melihat kaget bukan main. Sementara Aras yang melihat Via juga terkejut karena kondisi istrinya kini yang penuh dengan darah

Aras ingin berlari ke arah Via namun di tahan oleh Dian

"Loo maju selangkah lagi gue bakal tusuk istri looo"

Seketika Aras langsung berhenti. Aras tak tau harus berbuat apa lagi, sementara polisi sudah mengepung rumah ini

"Aras" Rintih Via sebelum ia kehilangan kesadarannya. Aras yang melihat itu semakin emosi

Tak mau menunggu lama lagi Aras memberi aba aba kepada tiga polisi yang sedang memegang pistol itu untuk segera melakukan penembakan

Satu..

Dua..

Tiga..

Duarrrrr Duarrrr Duarrrr

Tembakan ituu mengenai Kaki dan tangan Dian

Namun dengan gerakan cepat Dian langsung menusuk perut Via sebelum Dian tak sadarkan diri

"Viaaaaaa" teriak Aras yang terkejut karena Dian menancapkan pisau di perut Via.

Aras langsung berlari ke Arah Via dan melepaskan ikatan ditubuh istrinya itu

Aras menggendong Via yang sudah penuh dengan darah dan langsung melarikan ke rumah sakit terdekat

Kini Via sudah berada di UGD, Mama, Papa dan adik adiknya Aras juga sudah berada disini.

Tak lama ada sorang suster yang memeriksa Via keluar
"Bagaimana keadaan istri saya sus? " tanya Aras yang begitu panik

"pasien banyak kekurangan darah dan stok persediaan darah di rumah sakit ini tidak cukup, apa pihak keluarga ada yang bisa mendonorkan darah? "

"Darah pasien apa dok? " tanya Aras

"golongan darahnya O+"

"Saya O+ sus" ucap Aras

"Saya juga O+ " jawab Papanya Aras juga

"Baiklaah mari ikut saya" Akhirnya Papanya dan Aras mengikuti suter untuk donor darah

Setelah selesai donor darah, Dokter menjumpai Aras,
"tusukan di perut Pasien sangat dalam dan kami harus melakukan tindakan operasi sesar secepatnya"

Not an Ordinary Love ✔ (REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang