D-day

10.9K 608 105
                                    

Hari ini sudah sebulan atasan baru Doyoung menjabat. Sejak hari pertama ia bertugas sang bos belum pernah mengadakan pesta penyambutan. Akhirnya malam ini sang atasan membuat pesta kecil-kecilan di rumahnya. Yang hadir hanya beberapa karyawan muda saja, karena memang sang bos sendiri masih muda dan tentunya tampan.

Baru memasuki halaman rumahnya mulut Doyoung sudah terbuka lebar. Terpukau. Rumahnya seperti istana yang besar dan megah. Di parkiran sudah terpakir beberapa mobil mewah yang tentu saja milik si bos. Ketika masuk ke dalam rumah, pikiran Doyoung tentang betapa kaya bosnya itu buyar. Kini ia hanya terpukau dengan tampilan si bos yang tampak jauh lebih tampan. Memakai setelan velvet tuxedo membuatnya semakin tampak hot dimata Doyoung. Bosnya benar-benar terlihat ingin menikmati pesta malam ini.

"Johnny!"

Yang dipanggil namanya hanya menoleh. Ia terlihat menyapa beberapa gadis yang menyapanya sambil tersenyum manis. Gadis itu hanya berteriak tidak jelas ketika Johnny melemparkan guyonan khasnya. Cih, bukannya tertawa malah berteriak. Memang kau sedang dirampok? Sewot Doyoung.

Karena kesal (atau mungkin dapat dikatakan cemburu?) Doyoung pergi untuk mencari minuman. Ia kaget karena semua minuman yang disediakan mengandung alkohol. Katakanlah dia pengecut tapi Doyoung memang seorang peminum yang sangat payah. Minum satu gelas saja jiwa dan raganya sudah hilang entah kemana.

"Kau tidak bisa minum alkohol ya?"

Doyoung kaget mendengar suara ini. Padahal tadi sang pemilik suara masih asik bergerumul dengan gadis-gadis cantik dan seksi.

"Anu—begini,"

"Kalau tidak bisa akan kupesankan minuman lain dari-"

"Tidak perlu! Aku bisa minum alkohol." Dengan nada menantang dan mantap Doyoung mengambil segelas vodka di depannya. Padahal di dalam hati ia sedang mengutuk dirinya sendiri. Dua gelas vodka telah masuk ke dalam tubuhnya. Belum ada reaksi apa-apa. Tak henti Doyoung berdoa agar ia bisa mentolerir alkohol untuk kali ini saja.

"Ayo ikut mengobrol denganku dan Jaehyun." Johnny menunjuk Jaehyun yang sedang duduk di pojok ruangan sambil melambaikan tangan ke arah mereka. Doyoung hanya mengangguk sambil mengikuti langkah Johnny. Semakin lama langkahnya semakin terasa berat.

"Apa ini gempa? Wah ayo lari semua!" Doyoung yang yakin bahwa sedang terjadi gempa mencoba berlindung dengan berbaring di lantai. Beberapa detik kemudian ia merasa bangunan telah menimpa badannya dan matanya pun terasa kelam.

Doyoung menggeliatkan badannya yang terasa berat dengan kepala yang pusing. Ia yakin sekarang sedang berada di rumah sakit dan sudah dievakuasi dari lokasi gempa. Ia mencoba mengingat dimana lokasi tersebut.

"Kau sudah sadar?"

"Ah Jyanni! Kau juga selamat dari gempa syukurlah~" Doyoung yang masih setengah sadar memeluk Johnny erat. Johnny hanya ketawa melihat tingkah konyol karyawannya ini.

"Hey dengar tidak terjadi gempa dan sekarang kau di kamarku. Tadi kau pingsan karena mabuk berat."

Doyoung terdiam sejenak, "hm...mabuk?"

"Memangnya aku minum apa?"

"Kau minum 2 gelas vodka Doyoung. Dan kenapa pula kau memaksa minum padahal tidak bisa mentolerir alkohol." Omel Johnny.

"Semua itu karena kau iss!" Racau Doyoung dengan membuat ekspresi cemberut dan Johnny kebingungan, "hah, aku?"

"Iya! Kau sibuk saja berceloteh dengan gadis-gadis. Dasar genit!"

Whipped for my boss ㅣ JohnDo 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang