Fourth

2.8K 476 11
                                    

"Bagaimana Felix?"

Changbin mendongak. Matanya menajam, "Ngapain lo disini?"

Sang penanya pertama tak menjawab. Ia sibuk berusaha mengintip apa yang terjadi diruangan orang yang dicari.

"Ho, gue tanya sekali lagi, ngapain lo disini?"

Perhatian Minho teralih. "Gue abangnya Felix, wajar kalo gue kesini karena khawatir sama Felix!"

"Kemana aja lo selama ini?"

"Kenapa emangnya? Apa perduli lo?" Minho menyeringai. "Bukannya lo gak pernah perduli tentang gue atau Felix?"

Amarah Changbin sampai diubun-ubun. "JELAS GUE PERDULI!"

Minho menaikkan sebelah alisnya.

"Kemana aja lo disaat adek kandung lo butuh lo? Kemana aja lo sama abang kesayangan lo itu, pas adek lo stress sampe nyakitin orang lain? Kemana aja lo? Kemana? Main sama jalang?"

Bugh

Satu pukulan mengenai rahang Changbin.

"ADEK GUE GAK STRESS, SIALAN!"

Bruagh

"ADEK GUE GAK PUNYA MASALAH KEJIWAAN!"

Bugh

Brakk

"STOP TALKING SHIT ABOUT MY BROTHER, YOU BASTARD."

Changbin berusaha melawan, namun ia tak mampu. Ia hanya bisa menyeka darah disudut bibir dan menahan sakit disekujur tubuh.

"Adek lo gila, Arlino Minho Adyana."

Sekali lagi, Changbin bodoh.

Pukulan bertubi-tubi menghampiri tubuhnya, lagi.

Minho baru bisa melepas cengkraman kuatnya pada kerah Changbin setelah ditarik oleh security.
































"B-bang? Bang Lino? Abang dimana? Felix kangen."

"Kenapa lo gak ikut Mama lo aja? Daripada nyusahin Bagas terus?"









Bukan aku (Changlix Local Area)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang