bab 1

27 4 1
                                    

Hai semua para reader lovely bones.
Love you buat kalian yang ikut andil dalam baca karya revisi gue.

Maaf buat semua yang gak suka sama gue. Gue gak peduli. Iya sebenernya ini cerita udah lama banyak yang tahu.

Tapi gue revisi ulang ini biar yang gak tau jadi tau.

And jangan anggap semua orang yang lo kenal itu baik...

Enjoy the story ♡♡

~~~

Namaku salmon, seperti nama ikan, dan nama depanku sussie. Umurku empat belas tahun saat dibunuh pada tanggal 6 desember 1973.

Guru favorit ku adalah mr.botte yang mengajar biologi dan suka membuat kodok kodok dan udang karang yang harus kita bedah menari nari di dalam panci yang sudah digosok dengan lilin.

Omong omong, aku bukan dibunuh mr.botte. jangan menyangka bahwa setiap orang yang akan kau jumpai disini adalah tersangka. Justru itulah masalah nya. Kita tidak bisa menduga.
Mr.botte juga datang ke acara pemakaman ku (boleh kutambahkan, hampir seluruh murid SMP turut hadir. Aku belum pernah sepopuler itu) dan ia menangis

><><

Pembunuhku lebih menyukai pupuk kuno seperti misalnya kulit telur dan serbuk gilingan kopi yg katanya selalu dipakai ibunya. Ayahku pulang sambil tersenyum, berkelakar tentang kebun laki laki itu yang mungkin saja indah tetapi tak karuan baunya begitu gelombang panas menyergapnya.

Namun, pada tanggal 6 desember 1973 salju turun, dan aku mengambil jalan pintas melintasi kebun jagung yang patah patah membuat perjalananku semakin sulit.
Salju melayang layang turun bagaikan jari jari kecil yg menari nari. Aku bernapas melalui hidung hingga akhirnya ingus mengalir keluar dan aku terpaksa membuka mulut.

Tak sampai 2 meter dari mr.harvey berdiri, aku menjulurkan lidah untuk mencicipi rasa salju.

"Semoga aku tak mengagetkanmu" kata mr.harvey.

Tentu saja, di ladang jagung, dalam gelap, aku kaget. Sesudah aku mati, memang terpikir olehku bahwa tercium aroma wangi cologne di udara tetapi aku tidak memerhatikan nya, atau mengira itu berasal dari salah satu rumah di depan.

"Mr.harvey" kataku.
"Kau gadis salmon yang lebih besar, bukan?"

"Kau gadis salmon yang lebih besar, bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya"
"Bagaimana kabar orang tua mu?"

Meskipun aku anak tertua di keluargaku dan pintar menjawab teka teki sains, aku tidak pernah merasa nyaman berdekat dekatan dengan orang dewasa.

"Baik" kataku. Aku kedinginan, tetapi usianya yang lebih tua dan menyiratkan wibawa di samping kenyataan bahwa ia tetangga kami dan pernah mengobrol dengan ayahku soal pupuk, membuatku terpaku di tempat.

"Aku baru membangun sesuatu disini" katanya. "Kau mau melihatnya?"

"Aku agak kedinginan mr.harvey" kataku. "Dan ibuku ingin agar aku sampai dirumah sebelum gelap"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Lovely Bones [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang