part. 2

39 2 0
                                    

Okay guys sebelumnya aku minta maaf jika ada yang salah 😳







Toktok !!!! Tok tok !!

Ceklek.

"Masuk, untung lo datang tepat waktu" ucap Jisoo dengan senyum cantik nya

"Mana Lisa?" tanya Jungkook dan mencari keberadaan Lisa yang katanya ngambek .

"Itu dikamar, kalau lo mau langsung aja kekamarnya. Tuh disebelah sana, yang ada tulisan Lalisa Manoban" jelas Jisoo, dan segera melanjutkan ke dapur untuk membuatkan Jungkook minum.

Tanpa aba-aba Jungkook langsung melangkahkan kaki ke kamar Lisa di lantai 2. Saat mengetuk pintu tiba-tiba pintunya terbuka sendiri, mungkin Lisa lupa menguncinya. Jungkook melihat Lisa sedang memandang langit dijendela kamarnya, awalnya Jungkook ragu, tapi dia ingin sekali membuat Lisa tenang saat pergi nanti. Dan otak jahil Jungkook mulai bekerja, dia melihat pulpen yang diatasnya berhiaskan bulu-bulu, Jungkook yakin itu adalah pulpen Lisa. Dengan pelan Jungkook berjalan mendekati Lisa, saat Jungkook berada dibelakang Lisa, dia memasukkan bulu-bulu tadi ketelinga Lisa. Dan sontak membuat Lisa berbalik...

"Jisoo jangan jah... Jung--kook" Ucap Lisa gelagapan saat dia tahu bukan Jisoo yang menjahilinya.

"Hahahahaha... Kenapa? Kaget ya?" tanya Jungkook tanpa dosa. Dan duduk di balkon kamar Lisa.

"Lo sejak kapan masuk kamar orang sembarangan? Gak sopan! Mending lo keluar gue lagi badmood!" ucap Lisa nadanya sedikit meninggi, dan hendak berjalan meninggalkan Jungkook. Tiba-tiba tangannya dipegang Jungkook lalu ditariknya hingga sekarang Lisa berada dipangkuannya.

"Hei... Kenapa lo jadi galak gitu sih. Lagi pms ya?" ejek Jungkook sambil menahan tawanya.

"Jangan tertawa, tidak lucu ya!" ucap Lisa kesal dan ingin beranjak meninggalkan Jungkook, namun usahanya nihil karena Jungkook sedang memeluknya.

"Lo marah kenapa sih? Jangan galak-galak nanti lo sama lagi kayak Suga. Hahhaha" Ucap Jungkook sambil tertawa kecil berharap Lisa tenang.

"Lepaskan gue! Gue gak suka aja mereka mengejek gue karena pacaran sama lo" cerocos Lisa seperti kekanakan.

Jungkook melepas pelukannya, Lisa mulai berdiri diikuti Jungkook. Sekarang Lisa tidak menatap Jungkook, terus menikmati angin yang berhembus.

"Lalu salah gue apa? Kenapa gue dicuekin? Yang salah kan mereka" ucap Jungkook dan memitar badan Lisa hingga mereka berpandangan sangat dekat.

Lisa diam

"Ayolah.. Sayang. Bukannya lo ingin pergi jalan-jalan sama mereka. Kenapa lo harus ngambek seperti ini. Hei... Mereka cuma bercanda. Kalau benar kita pacaran? Memangnya kenapa? Apa yang salah? Apa aku kurang ganteng ya? Huh?" Jungkook mulai bicara asal, dan percaya diri. Dasar Jungkook.

"Gue gak tau. Gak terima aja gue digituin" ucap Lisa dengan ekspresi masih kesal

"Sayang-nya Kookie gak boleh gini. Kan kita udah dewasa. Ayolah, Sayang. Mereka itu seperti saudara lo. Kayaknya lo beneran pms ya? Hehe" ucap Jungkook lemah lebmbut, seperti berbicara pada anak kecil yang ngambekan.

"Gak tau ah... Gue juga bingung kenapa gue bersifat seperti tadi" ucap Lisa menunduk. Dia benar-benar tidak tahu kenapa dia sekarang.

Jungkook memeluk Lisa dalam. Lisa menenggelamkan pelukannya pada Jungkook, dan mencium aroma Jungkook yang sangat menawan.

"Gue rindu lo, Kookie" ucap Lisa pelan.

Lalu Jungkook mencium puncak kepala Lisa. Beberapa saat kemudian Lisa melepaskan pelukannya.

Love Changes EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang