🗓 Day #20
🎬 Childhood friend, angst - Jeonglix
By. IFii1485-L☆☆☆☆☆☆☆
Ini cerita klasik.
Felix pun sudah sering membacanya di situs cerita online. Ia sangat yakin dirinya tidak sendirian dalam mengalami kisah seperti ini.Tentang Felix yang memiliki cinta pertama, yaitu sahabat masa kecilnya. Ia begitu bahagia jika teringat cinta pertamanya tersebut. Bahkan, sampai saat ini, Felix masih mencintainya. Terlalu mencintainya. Ia ingin menemui, namun tidak tahu dimana keberadaan cinta pertamanya tersebut.
Sempat terpisah sekitar 4 tahun (sejak kelas 9 junior high school) disebabkan oleh Papa sahabatnya tersebut dipindahtugaskan ke cabang perusahaan di luar kota.
Akhirnya, hari ini, Felix bisa bertemu lagi dengannya. Ketika sahabatnya itu mendapat beasiswa untuk masuk ke kampus elit seperti dirinya (mereka seumuran). Karena sahabatnya itu tergolong jajaran siswa sangat pintar.
Oh iya, perkenalkan dulu, nama sahabat Felix adalah Yang Jeongin. Mereka kenal karena Jeongin merupakan anak dari salah seorang karyawan tingkat bawah - staff biasa - di perusahaan keluarga Felix.
Mereka bertemu di perusahaan Lee Company dulunya. Karena Mama Jeongin sering membawa putranya ke kantor untuk menemui suaminya saat istirahat. Dan, Jeongin serta Felix bertemu di taman yang terdapat tak jauh dari kantor tersebut.
Akhirnya mereka dekat. Orangtua Felix membiarkan mereka berteman. Umur mereka saat itu baru 7 tahun. Bersahabat hingga mereka naik ke kelas 9. Lalu dipisahkan.
Kini Jeongin tidak seperti dulu. Tidak seperti yang Felix kenal. Sangat berbeda. Dulu, Jeongin selalu peduli padanya. Perhatian dan tak akan membiarkan siapapun menyakitinya.
"Hai, Jeongin." Sapa pemuda manis tersebut dengan ceria. Seperti Felix biasanya. Tidak ada perubahan sama sekali. Hanya wajahnya yang semakin hari semakin manis dan tubuhnya yang semakin tinggi, namun tidak setinggi Jeongin.
Felix tidak akan pernah melupakan wajah cinta pertamanya. Jadi ia pasti mengenalinya sejak bertemu kembali.
Pemuda bermanik seperti rubah itu hanya membalas dengan bergumam pendek. Terlalu malas menanggapi. Saat ini mereka sedang duduk untuk mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru.
"Lama gak bertemu. Jeongin apakabar?" Pemuda manis itu masih berusaha.
Mereka memang duduk berdampingan. Kebetulan? Atau..entahlah. Hanya Tuhan dan Jeongin yang tahu.
"Baik." Sahutnya dingin dan singkat. Felix tersenyum. Ia mengulurkan tangannya kepada Jeongin.
Pemuda tampan itu menoleh pada akhirnya lalu menatap Felix dengan raut bertanya.
"Lama gak bertemu. Aku Felix, kamu?" Ucap Felix memulai dengan memperkenalkan diri. Ia berharap jika memulai kembali, maka Jeongin akan kembali seperti dulu lagi.
Jeongin mendorong tangan Felix menjauh.
"Anggap aja kita gak pernah kenal. Kita bukan anak kecil lagi. Jadi lo pasti tau maksud gue." Lalu ia mulai memasang earphone di kedua telinganya.
Felix menunduk sedih. Ia memilin kecil ujung kemeja putih dengan luaran crop-T biru yang ia pakai.
Selama dua jam upacara penerimaan mahasiswa baru, Felix habiskan untuk melirik Jeongin. Menelisik cinta pertamanya inchi demi inchi. Fisiknya memang banyak berubah, rahangnya yang semakin tegas dan semakin tampan. Tubuhnya yang jauh lebih tinggi darinya. Suara yang lebih berat dari dulunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINESIA • HAREM!FELIX
Fanfiction•×• 4TH COLLABORATION PROJECT •×• Harem!FELIX; Uke!FELIX Oneshoot • T - M [WARN! NC SCENE INCLUDED! MATURE CONTENTS! 18+ REQUIRED!] • Various Genre YAOI! STRAY KIDS IN YOUR AREA! DON'T REPORT OUR BOOK! PLEASE GO AWAY IF YOU HATE IT!