[2] LOVE SHOT

172 18 3
                                    


"Bu, bolehkah Chanyeol menikah dengan Soyeon?"

...


Ibu Chanyeol terdiam. Membuat Chanyeol juga terdiam dalam seribu tanya.

"Kenapa Ibu diam?" Tanya Chanyeol dengan hati hati. "Ahh tidak, Nak. T-tentu saja kau boleh menikah dengan S-soyeon" jawab Ibu nya dengan gugup.

"Ibu merestuiku dengan Soyeon, Bu?" Tanya Chanyeol dan Ibu nya mengangguk pelan.

"Tapi.. Dimana kita harus mencari uang, untuk modal Pernikahannya, Bu?" Tanya Chanyeol lagi. Ibu nya mengerutkan dahi. "Kau ini kebelet menikah atau apa, Eoh?" Tanya Ibu nya balik. Chanyeol menggeleng.

"Tidak bukan begitu. Hanya saja, Soyeon ingin aku menikahinya secepat mungkin" jawab Chanyeol lalu kembali melahap Tteokbokki nya. "Ada apa dengannya?" Tanya Ibu nya sambil berdiri "Aku juga tidak tau. Tiba tiba saja ia membicarakan itu" jawab Chanyeol.

"Ibu bingung, Nak. Kalau kau dan Soyeon menikah, akan diberi makan apa dia bersama calon anak anak mu kelak?" Ucap Ibu Chanyeol dengan lirih. "Itulah masalahnya, Bu. Ini semua tentang Kasta dan Harta. Aku sungguh pusing untuk memikirkannya" keluh Chanyeol lalu Ibu nya menghampirinya. Mengelus lembut punggung Chanyeol pelan.

"Berusahalah sekuat mungkin jika kau mencintainya. Berjuanglah terus jika kau ingin memilikinya. Kau pasti bisa" Ibu Chanyeol menyemangatinya. Dan itu membuat Chanyeol sedikit lebih lega. Nasehat Ibu nya selalu berhasil membuatnya tenang.

"Iya, Bu. Makasih"


...


2 bulan sudah berlalu, Soyeon baru saja pulang dari Kampus nya. Tapi, saat masuk kerumah, Atensi nya berfokus pada seorang lelaki berjas hitam dan pakaian rapi. Lelaki itu tersenyum pada Soyeon. Tapi Soyeon tidak membalasnya.

"Soyeon, kemarilah" ajak Mama nya dan menepuk sofa kosong disampingnya. Soyeon duduk disitu dengan kebingungan.

"Soyeon, kenalin. Ini Hwang Hyunjin. Anaknya temen Mama. Dia itu seorang CEO Muda yg sukses" ucap Mama nya mengenalkan lelaki berpakaian rapi itu pada Soyeon. Hyunjin pun mengulurkan tangannya.

"Hay" sapa Hyunjin. Soyeon tersenyum paksa lalu membalas jabatan tangan Hyunjin. "H-hay" sapa balik Soyeon. "Nak Hyunjin datang kemari, untuk bertujuan ingin melamarmu" jelas Mama.

Soyeon melotot. Ia terkejut apa yg Mama nya bilang itu. Melamar? Melamar apa maksudnya? Bukannya ia akan menikah dengan Chanyeol? "M-melamar?" Tanya Soyeon sedikit gemetar "Iya melamar" tegas Mama nya. "Ma, boleh minta sedikit waktunya sama Hyunjin gak?" Tanya Soyeon dan Mama nya mengangguk. "Tentu, Mama ke Dapur dulu" jawab Mama nya dan meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.

Soyeon mendekat pada Hyunjin. Menatapnya dan mulai menilainya. Soyeon akui Hyunjin itu termasuk deretan Pria Tampan, tapi tetap saja itu tidak menggoyahkan dirinya untuk berpaling dari Chanyeol hanya karena Hyunjin tampan. Bagi Soyeon Chanyeol lah yg lebih tampan.

"Siapa kau?" Tanya Soyeon dengan sorot mata yg tidak tenang "Aku ini Hwang Hyunjin. Anak yatim piatu yg di Adopsi oleh keluarga Hwang yg berada. Aku sudah menggantikan posisi Ayah Hwang sebagai CEO di Perusahaan Marketing milikinya. Dan kebetulan Ibu angkatku yg baik berteman dengan Mama mu. Mama mu sering sekali membicarakanmu kepada ku. Ucapannya perlahan lahan meluluskan hatiku hingga akhirnya aku ingin menemuimu untuk memastikan apa yg dibilang Mama mu itu benar kalau kau cantik, tangguh, dan pintar. Dan ternyata itu semua benar.

Dan mendorongku ingin melamarmu menjadi Istriku"

Jelas Hyunjin panjang lebar dengan sangat sopan dan lembut. Soyeon ternganga mendengarnya lalu mendengus kesal. "Dasar Mama" gumam Soyeon pelan.

"Lantas? Apa kau ingin menerima lamaranku?" Tawar Hyunjin "Hyunjin, maafkan aku. Tapi aku sudah memiliki Kekasih dan aku sangat mencintainya..." jawab Soyeon. Senyum Hyunjin perlahan menipis. "...aku hanya ingin menikah dengannya" lanjut Soyeon.

Dengan cepat Hyunjin menarik senyumnya kembali. "Wah sangat disayangkan ya. Kukira kau tidak memiliki kekasih" ujar Hyunjin dan Soyeon terdiam. "Yasudah tidak apa apa" sambung Hyunjin. "Mungkin lain kali, tapi kalau kau kenapa kenapa, harap hubungi aku" kata Hyunjin seraya berdiri.

"Bilang pada Mama mu aku pulang. Aku ada Meeting 20 menit lagi" ucap Hyunjin dan Soyeon mengangguk.

"Bye" pamit Hyunjin dan pergi "Bye" balas Soyeon dan wajahnya terlihat lesu.

Tangannya merogoh Tas nya dan mengambil Ponsel ber-casing Botol Susu miliknya. Menekan beberapa nomor lalu menelpon seseorang.

"Halo, Chanyeol-ah. Kita harus bertemu"








Tbc

Selasa, 25 Juni 2019

Two Shades of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang