Happy reading...
Jungkook mengerjab kala gelap menyapa pandangannya hingga tatapannya terpaku pada satu wajah yang masih terlelap disampingnya, merengkuhnya begitu rapat dengan feromone yang serasa mencekik penghidunya.
Jungkook tau dia adalah mate-nya, takdir hidupnya yang entah mengapa seperti hanya sepersekian detik saja kini mereka sudah terjalin padahal seumur hidup mereka belum pernah saling mengenal dan bertegur sapa.
Kilau pada pendar ukiran dibahu pemuda itu mengalihkan fokusnya, tersenyum kecil kala namanya terukir apik disana dengan sebuah tanda hati sewarna darah disisinya. Ya, dia ingat dia sudah ditandai dan otomatis nama mereka akan berada pada tubuh mate masing-masing.
"Aku suka namaku ada disana."
Suara bisik pada rungunya seketika menyadarkan Jungkook bahwa kini Taehyung telah terjaga dan pun sama sedang menatap ukiran nama pada bahunya.
Onyx kelamnya menatap hazel Taehyung yang kini juga terpaku padanya, terasa begitu tenang saat hangat menerpa hatinya. Dia jatuh cinta, tentu saja.
"Jungkook." Nafas Taehyung tercekat, maniknya bergulir sekedar menatap cahaya bulan purnama yang kini berpendar indah dibalik gelapnya malam dari celah jendela kamar.
Jungkook mengangguk paham, serigalanya bahkan sedari tadi berteriak didalam kepalanya tapi logikanya selalu bertanya kenapa proses mereka harus secepat ini ? Bahkan ini baru purnama pertama dan masih jauh dari masa heat-nya.
"Jungkook katakan hh__" Taehyung menggeram kala sisi alpha-nya tiba-tiba memberontak.
"__katakan bukan hanya aku yang jatuh cinta." Taehyung memejam mata, menahan segala gejolak panas yang mulai merambat pada tubuhnya.
Dan ketika kelopak Taehyung terbuka menampakkan manik coklatnya berubah sebiru topaz, lagi-lagi Jungkook terpaku hingga tanpa sadar energi dari tubuhnya merespon begitu cepat, maniknya pun berubah lagi semerah bunga sakura.
Jungkook mengangguk serampangan, tubuhnya merangsek mendekat kearah mate-nya yang kini berpeluh basah.
Taehyung meraih, mendekatkan diri sekedar mengikis jarak, menenggelamkan sebuah ciuman hangat yang seketika membuat keduanya berjengit kala aliran listrik seolah menyatukan mereka, begitu asing namun terasa pula begitu nyaman.
Tubuh Taehyung berguling, mengungkung tubuh Jungkook yang bergetar pada sebuah sapuan lembut oleh ciuman kupu-kupu dari seorang Kim, sosok alpha yang kini benar-benar akan menjadi takdirnya setelah penyatuan yang sesungguhnya.
"Aku minggilai feromone ini sudah lama sekali, aku bisa gila jika kali ini menahannya lagi Jungkook." Bisikan pada telinga Jungkook membuat tubuhnya semakin bergerak gelisah, hingga sesapan pada kulit lehernya, tepat diarah nadinya dirasa Taehyung menjilat kemudian menggigit lagi.
"T-taehyung hh." Jungkook mendeguk, merasa begitu butuh pada rasa panas yang terus membakar tubuhnya.
"Ya Jungkook."
Taehyung menyisir helaian surai Jungkook yang lepek, jemarinya menyusuri pahatan sempurna omega-nya, begitu mengagumi bagaimana takdir memberinya omega secantik sosok Jungkook padanya yang bukan apa-apa.
Saat keduanya menyatu hingga lengkingan serigala keduanya terdengar memenuhi rungu, keduanya pun tau tubuh keduanya berpendar hebat dibarengi gelegar petir yang tiba-tiba memekakkan telinga, membuat para serigala lain melolong tinggi dari kejauhan.
Hujan turun begitu deras, berusaha menenggelamkan suara erangan tertahan dari dua makhluk istimewa ciptaan Harvard yang agung yang kini semakin dalam menyatu, melenguh saat puncak akan segera hadir.
Pendar pada tubuh keduanya kian menyilau, terpantul pada purnama yang anehnya tetap pada tempatnya meski hujan deras mengguyur bumi.
Ciuman berantakan menjadi penyalur bahwa keduanya akan segera bertemu putih, memilih saling menatap pada pendar mata yang begitu indah dan tenggelam pada rasa melayang yang akhirnya sampai. Dan gelegar serta kilat terdengar begitu keras layaknya mencambuk langit kala keduanya dapat melihat sosok serigala mate-nya masing-masing yang melolong senang.
Perlahan ukiran pada bahu keduanya kembali tergambar bentuk serigala, terukit indah pada sekitar tanda hati dengan warna segelap arang.
"Terima kasih telah menjadi takdirku Jungkook." Ucap Taehyung sembari memberi kecupan pada bibir indah omega-nya.
Jungkook mengangguk sembari tersenyum begitu cantik sebagai balasan.
Namun dalam kedipan mata, serigala dalam diri Taehyung berteriak waspada. Taehyung memperhatikan sekitar, dan saat penghidunya mencium aroma asing mendekat pada kamar keduanya, netranya bergulir menatap Jungkook yang kini pun telah siaga.
Mengangguk mantap kemudian, bahwa keduanya tau harus berbuat apa karena keduanya bisa merasakan energi kuat yang sedang mengincarnya.
Tepat saat sosok makhuk tersebut hendak menggapai daun jendela yang sedikit terbuka, Taehyung dan Jungkook telah melakukan shifer secara bersamaan.
Tubuh serigala Taehyung yang tinggi tegap mendobrak jendela dan melesatkan tubuhnya keluar dibarengi dengan sosok serigala putih cantik omega-nya yang semakin berpendar indah kala sinar purnama menyinari bulunya.
"Wah sepertinya aku terlambat, kalian sudah melakukan penyatuan." Geram makhluk tersebut.
"Jungkook harus menjadi permaisuriku sialan !!!!"
Dan teriakan tersebut menjadikan Taehyung terbendung amarah melompat kearah sosok itu, menyiapkan cakar panjangnya untuk mencabik tanpa ampun.
Namun sosok itu begitu cepat lenyap dan secara tiba-tiba kini sudah berada didekat Jungkook dengan sebuah belati perak yang siap ditancapkan pada Jungkook.
"JUNGKOOK !!!!"
TBC
Sekali lagi sungkem sama readers yg msh setia nungguin book ini 😘😘😘
YOU ARE READING
Snow Werewolf (TAEKOOK/VKOOK)
FantasyDia tau ada yang aneh, mimpinya selalu sama bertemu serigala dengan bulu sewarna perak dengan remang cahaya pada ujung bulu halusnya. Dan aroma vanilla orchid dan peony yang menguar menyeruak penghidunya, Kim Taehyung yakin serigala itu adalah mate...