29. come

612 50 1
                                    

"Gajelas banget yak hidup gua. Orang yang gua sayang sekarang ga inget gua siapa, papa sekarang lagi diluar negri, sebatang kara banget gua sial!" Eunha melempar batu kerikil yang ada ditempat duduknya.

Batu yang Eunha lempar ternyata mengenai seseorang yang lewat. "eh ayam copot kejebol tuyul" katanya refleks.

Orang yang terkena lemparan batu itu mendatangi Eunha yang sedang duduk kesal.

"Eh, lu yang ngelempar batu kekepala gua ya?!"

"Ya udah sih, baperan amat orang cuma batu." kata Eunha lalu kembali melempar batunya.

"Gila lu ya, ini masih untung pala gua ga bocor. Kalo sampe bocor gimana? Mau ganti rugi lu?"

Eunha yang tadi duduk langsung berdiri, "alay lu jadi cowok, udah deh ya. Gua lagi ga mau ribut sama orang, mending lu pergi dah sono."

"Buset ya, jutek amat ni cewek." orang itu lalu pergi meninggalkan Eunha.










Eunha sekarang lagi duduk di taman yang lumayan jauh dari rumahnya. Eunha udah ngga tinggal dirumah Jungkook lagi, kalau di pikir-pikir ya, ngapain juga dia disana, mending dia pulang kerumahnya.

Cuaca yang awalnya cerah tadi, sekarang berubah menjadi gelap, pertanda bahwa akan turun hujan. Orang-orang yang tadi berada ditaman pun sekarang sudah tidak ada. Hanya tinggal Eunha.

Rintik hujan perlahan membasahi baju Eunha, Eunha mendengus kesal, lalu mencari tempat berteduh. Eunha berteduh disebuah warung yang sudah tutup.

"Ih mau pulang, tapi kok hujannya deras banget si?" sambil menggosok gosok telapak tangannya, Eunha mendumel sendiri.

"Coba ada Jungkook, pasti dia udah ngasih jaket buat gua pake, kek dulu itu.."

Mampus kan plesbek:'v

"Demi apapun, kalo ada cowok yang ngasih gua jaket, pasti itu jodoh gua."

Eunha udah pasrah banget sekarang, hujan tambah deras, perut keroncongan, duh sepaket dah.

Hingga tiba-tiba ada seseorang yang ternyata juga datang kehujanan.

"Anjir ngapain pake hujan si?" katanya.

Eunha sama sekali tak menoleh sedikit pun keorang itu, dia lebih memilih untuk menghangatkan tubuhnya dengan menggosok-gosok telapak tangannya.

"Eh cewek, lu kehujanan juga ye?"

"Hm"

'gila kali ya, ngga liat apa gua kedinginan gini.'-eunha

'buset jutek amat dah.'

"Kenalin, nama gua Younghoon." lelaki itu menjulurkan tangan kanannya ke Eunha.

Eunha membalas juluran tangannya,"gua Eunha."

"lah?! Lu cewek yang ngelempar batu ke gua?"

Eunha menatap lelaki bernama Younghoon itu sekejap, bermaksud memastikan.

"Iya, napa?"

"Anjiirrr, mit amit gua ketemu orang nyebelin kek elu."

Eunha kali ini tak berniat beradu mulut dengan Younghoon, badmood parah.

Sejak itu, suasana hanya dipenuhi dengan rintik hujan yang membasahi seujung jalan.

Younghoon yang lelah habis jogging sore sekarang duduk didekat pintu warung. Memang sedikit basah, tapi ga papa dari pada berdiri sampai hujan reda.

Eunha masih saja tetap berdiri di warung, sambil menatap rintik hujan yang tak berhenti sedari tadi dia berdiri. Hanya memikirkan beberapa momen-momen saat dia dan Jungkook bersama.

Always With You [EunKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang