DASEOT (5)

1.4K 152 5
                                    

Happy Reading !









Semenjak kejadian dimana kamu mengetahui bahwa Sehun dan Sejeong dekat, kamu menjadi pendiam, suka sekali murung, menjadi orang yg tertutup, dan jika Yerim atau Jaehyun mengajak mengobrol pun kamu hanya menanggapi'nya dengan singkat. Membuat mereka berdua merasa frustasi dengan diamnya kamu, apalagi mereka juga tau bahwa Bunda ataupun Angel masih belum bisa kamu hubungi.

Seperti sekarang ini, ketika di kantin kampus, kamu hanya mengaduk-aduk nasi kare di hadapan kamu tanpa berniat menyentuh sedikit pun. Yerim dan Jaehyun menghela nafas melihat keadaan kacau kamu.

"(Yn)-ahh..." Yerim menyenggol lengan kamu, dan kamu hanya menoleh sekilas ke arahnya tanpa berniat menjawab.

"Heeeiiiii... kalau ada orang yg mengajakmu berbicara itu di jawab dong." ini giliran Jaehyun yg mengatakan padamu sambil menatap kamu dari dekat.

Kamu menghela nafas, "Aku tidak lapar..." lalu kamu bangkit dari kursi dan pergi dari kantin.

Lalu Yerim dan Jaehyun mengendikkan bahu'nya, sedangkan kamu sendiri pergi menuju ke atap kampus. Menyendiri disana dengan di temani semilir angin yg sejuk, kamu duduk di bangku dekat pembatas atap, dan menatap lurus ke depan. Kamu berulang kali menghela nafas.

Tidak lama kemudian, ada seseorang yg menepuk bahu kamu, dan kamu reflek menoleh ke arah samping. Ternyata orang itu adalah Yerim.

Kamu tersenyum simpul ke arah Yerim dan kembali menatap ke depan, lalu Yerim duduk di samping kamu.

"Kau... kenapa hmmm... ?" tanya Yerim juga menatap lurus ke depan.

Kamu menggeleng, "Aku tak apa Yer... memangnya aku kenapa ?" kata kamu pelan, hampir Yerim tidak bisa mendengarkan ucapan kamu.

"Jangan berbohong (Yn)-ahh... aku tau kau sedang tidak baik-baik saja." Yerim menangkup wajah kamu untuk di arahkan menghadapnya.

Mau tidak mau kamu menoleh, dan menatap mata Yerim.

Sambil menghela nafas lagi, kamu menjawab. "Aku... harus apa Yer ?" kamu menundukkan kepala dan saling menautkan jari tangan kamu.

"Soal Sehun ?" tebak Yerim, dan kamu hanya mengangguk.

"Sudah ku duga..." kata Yerim, "Heeeiiiiii... lihat aku." Yerim mengangkat dagu kamu untuk melihat ke matanya.

"Kau benar-benar menyukai Sehun lebih dari seorang fans pada idolanya ?" tanya Yerim mengintimidasi.

Kamu bingung harus bagaimana menjawabnya, kamu sendiri juga tidak tau perasaan apa yg sedang kamu hadapi saat ini. Apakah ini perasaan cinta dari seorang perempuan kepada lelaki yg di sukainya, atau... hanya perasaan kagum yg di miliki seorang perempuan kepada lelaki yg di idolakannya ?

Kamu menggeleng lemah, "A-aku... tidak tau Yerim-ahh, a-aku sendiri juga tidak bisa memahami tentang perasaanku ini..."

Yerim mengerutkan kening bingung, "Jadi..." kamu menatap Yerim dengan penuh keseriusan

"Pabbo-yah..." Yerim menjitak kepala kamu sampai membuat kamu meringis kesakitan.

"YAKKK... kau ini apa-apan sih ?" ucap kamu tidak terima sambil mengusap-usap kepala kamu.

Yerim hanya memutar bola matanya malas, "Kau ini... benar-benar tidak mengetahui perasaanmu yg sebenarnya atau pura-pura hnggg... ?"

Yerim memicingkan matanya padamu dengan penuh selidik, kamu sendiri yg di tatap Yerim begitu pun langsung panik.

"Emm... ak-akuuu... hmm... be-begini... sebe-"

Belum sempat kamu melanjutkan kata-katamu, Yerim sudah memotongnya.

What Is Love ? [True Love || Sehun Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang