Tient à Cœur - 3

19.4K 1.9K 106
                                    

Repub tanpa edit 13/8/20
4/11/20
23/6/21

Malika sudah tiba di bandara Ngurah Rai siang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malika sudah tiba di bandara Ngurah Rai siang itu. Dia tadinya berencana langsung menuju tempat kerja pria itu tetapi dia ingat, club mana yang buka tengah bolong begini?

Jadi wanita itu memutuskan untuk pergi ke tempat favoritnya, pantai Padang Padang. Berdiam di sana sambil menikmati suara deburan ombak lalu melarikan jemarinya diantara pasir terdengar menyenangkan. Memikirkannya saja sudah membuat dia tersenyum. Malika jelas lebih menyukai pantai dibandingkan gunung karena dia bisa bermain dengan pasir yang halus dan juga ombaknya yang tenang. Wangi lautan juga sangat enak, menurutnya. Perjalanan dari bandara ke pantai Padang Padang lumayan memakan waktu, sekitar empat puluhan menit, untung saja Malika sudah menghubungi driver yang biasa mengantarnya selama dia di Bali karena di butuh tidur. Hal yang amat sangat sulit dia miliki selama setahun kebelakang ini.

Malika sudah bertemu dengan Pak Ketut dan langsung menuju mobilnya. Dalam waktu empat puluh lima menit mereka sudah sampai di sana. Malika menikmati pasir yang terlewat dari sela-sela jari kakinya karena memang dia tidak menggunakan alas kaki. Dia menjalankan kakiknya melalui Pantai Labuhan Sait, melewati perumahan penduduk lokal hingga tangga turun ke pantai. Dia menemukan tempat favoritnya. Pantai Padang Padang yang jauh lebih sepi.

Dia kemudian menggelar syal yang dia bawa agar dia dapat duduk diatas pasir agar dia bisa menikmati deburan ombak yang hari ini sedikit besar sambil memanjakan matanya dengan pemandangan indah. Pantai ini cenderung sepi karena memang perjalanan lumayan jauh tetapi dia lebih menikmati pantai sepi ini karena terasa nyaman. Dia memandang ke satu arah yang menarik perhatiannya. Seorang pria yang tengah surfing. Kulitnya berwarna tembaga, dia dapat melihat tato yang berada di punggung pria itu ketika dia menerjang ombak. Ketika dia melihat ombak yang tinggi dia kemudian berdiri diatas papan selancarnya lalu membelah ombak itu.

Ah tato di punggungnya terus menjalar sampai ke tangan sebelah kanannya.

Pria itu kemudian menjatuhkan dirinya ke laut ketika dia sudah kehilangan ombaknya. Dia melakukan hal itu terus menerus dan Malika juga seperti tidak bosan ketika memerhatikan pria itu. Entah berapa lama waktu yang berlalu hingga akhirnya pria itu selesai bermain dengan ombaknya dan berjalan ke arah pantai menuju tempat dia meletakkan tasnya yang ternyata tidak berada jauh dari tempat Malika duduk.

Malika masih memerhatikan pria itu, dia mencepol rambutnya kebelakang, tubuhnya tegap dan dia ternyata tinggi. Jauh lebih tinggi dari Malika. Malika meringis membayangkan jika dia berdiri di samping pria itu dia mungkin akan terlihat seperti kurcaci dan raksasa. Tentu saja Malika si kurcaci.

Pria itu kini membelakanginya sehingga Malika dapat melihat tato tribal dari punggung pria itu hingga ke lengannya.

Proporsi badannya bagus untuk menjadi model, apa orang ini model ya?

Matanya kemudian turun dan melihat celana renang pria itu menggantung di pinggulnya. Dia juga melihat tonjolan dari celana renang yang basah itu.

Tunggu, tonjolan? Sejak kapan bokong ada tonjolannya?

"Apa kamu tidak pernah diajari untuk tidak melihat bagian pribadi orang lain? What a pervert."

Mata Malika menatap ke atas dan menemukan pria itu sudah membalik badan dan kini berdiri menjulang kearahnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

Ya Tuhan dia bertemu dengan pria di foto itu, pria yang menjadi tujuannya datang ke Bali.

Satria.

30/7/19
2/3/20

30/7/192/3/20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tient à Cœur [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang