Ch 3-A Mission

3.1K 177 3
                                    

Kenapa bisa begini?!

Setiap energi mencapai bagian titik pemulihan, energinya menghilang.!!!

.


.

.


"Dasar tidak berguna, sangking lemahnya, menyerap energi saja tidak bisa!?"

Teriak frustasi Stukiya sangat penuh dengan rasa geram dan kesal. Walaupun ia sudah mencoba beberapa kali tetap saja tidak bisa. Akhirnya ia hanya duduk sambil memikirkan hal hal yg ada di dunia ini.

-Stukiya pov-

Di era beladiri seperti ini, kekuatan adalah segalanya. Pantas saja putri Stukiya sangat sering dicemooh.

'Tidak ada orang lemah yg di hormati, hanya orang kuat yg akan dihormati'

Mengingat kondisi dunia ini, kekacauan di tanah Carta sudah berlangsung selama lebih dari seratus tahun, perang yg tak terhenti membuat ksatria dihormati.

Yg kuat dapat menghancurkan negara. Perang dan kekacauan memunculkan, banyak profesi tidak wajar, terlebih ksatria yg mana kini 80% profesi dari seluruh penduduk.

Profesi yg lain seperti summoner, tabib dan penyihir memiliki syarat yg sangat sulit, baik dari keturunan atupun talenta. Sangat sedikit orang yg berhasil, membuat mereka sangat disegani.

Dimana ketiganya profesi terhormat dan ksatria adalah profesi populer namun sedikit yg menonjol.

Keluarga Xiao, yaitu keluarga ayahku adalah negara yg tersohor di dunia beladiri.

Master senior dari keluarga ku adalah summoner bintang tujuh yg memiliki fire leopard sebagai pendamping nya.

Putranya Xiao Yuancheng Yg menikahi sang ratu tidak memenuhi syarat menjadi summoner. Tetapi beladiri nya cukup hebat.

Sedangkan putri kedua dari Xiao Yuancheng, Xiao Yun, dikaruniai dg bakat summon semenjak kecil, dan mewariskan kekuatan master Xiao, kini ia sangat terkenal di negara Nanyi.

Aku juga dapat dikatakan sebagai seorang summoner perbedaan nya adalah, summoner Dan hewan di zaman ini diikat sebuah kontak dan mereka sehidup semati. Tetapi aku mengendalikan hewan yg mendengar kan perintah dariku. Tentu saja aku hebat bukan? Menjinakkan hewan buas aku lah jagonya.

Karena summoner dihormati disini, sementara waktu aku tidak perlu menghawatirkan tentang pengumpulan energi. Lebih baik aku bersantai saja

-Stukiya pov end-

Stukiya langsung meregangkan otot-otot yg pegal karena terlalu lama duduk. Lalu ia bangkit dan langsung menuangkan teh dari ceret. Tenang bukan ceret yg beracun itu kok.

Saat sedang menikmati teh, tiba tiba...

Brakkkk...

Tentu saja Stukiya terkejut tetapi masih dengan swag- nya langsung menengok ke asal bunyi dan menemukan pintunya terdobrak.

Dukk Brakkk..

Seseorang langsung terjatuh penuh luka masuk ke dalam kamarnya.

Itu kan..

"Dong Que?!" Pekik Stukiya yg langsung memapah Dong Que.

Di dunia dan kediaman yg kejam ini, hanya Dong Que yg masih sabar setia dan peduli padaku, meskipun hanya seorang pelayan.

-ᕈhoenıx goes to αgαınst the ɯorld-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang