Cafe For a Broken Heart - 비누

6. Do You Know Why?

Moon 🌝 Binnie

Hai sayang (delete)
Binnie tampan~ (delete)
Hey

Oh, hey. Kau belum tidur jam segini?

Hehe, ya. Belum mengantuk. Apa kau sedang sibuk?

Tidak juga. Ada apa?

Tidak ada.
Aku hanya merindukanmu hehe (delete)
Aku hanya mengetes nomormu haha

Haha begitu. Baiklah.
Jadi kau akan datang besok kan?

Ya tentu saja.
Apapun untukmu haha (delete)

Okay. Aku akan menunggumu datang.

Aww, so sweet~ >< (delete)
Aku meleleh sekarang QAQ (delete)
Baiklah. Sudah ya aku tidur dulu.
Tidak kuat soalnya hati ini lama-lama (delete)

Oh, baiklah. Sweet dream 🙂😚
Maaf, maksudku Sweet dream 🙂😊

Sial, kau menggodaku ya 😥 (delete)
Haha tidak apa. Bye.

Bye ^^

Read

Dan Eunwoo menyembunyikan rona merah yang menjalar pada kedua pipinya dibalik bantal.

"Sial, aku bisa gila karenanya."

•
•
•

Seperti yang dikatakan Eunwoo sebelumnya pada Moonbin, hari ini ia memutuskan untuk mengunjungi kafe milik Moonbin.

Eunwoo menyempatkan untuk pulang ke penthouse miliknya untuk mandi dan berganti baju yang lebih santai. Dan pilihannya jatuh pada kemeja soft pink dengan celana kain berwarna putih. Terlihat sangat cocok padanya.

Saat ini jam menunjukkan pukul 8 lewat. Ia yakin kafenya sudah buka sedari tadi. Oleh karena itu ia mempercepat diri menyemprotkan baby cologne pada pergelangan tangan dan lehernya seraya diusap lembut. Setelah itu ia beralih mengambil ponsel, dompet, serta kunci mobilnya karna malam ini ia berniat pergi sendiri tanpa ditemani sopir pribadinya.

Eunwoo mengendarai Matte Black Audi R8 V10 miliknya dengan kecepatan pelan karena memang letak kafenya tak begitu jauh, masih di daerah gangnam juga.

Membutuhkan waktu sekitar 15 menit hingga sampai disana. Eunwoo segera memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang berada di samping gang menuju kafe. Dan berjalan kaki kala memasuki gang tersebut.

Eunwoo mendorong pelan pintu masuk dengan senyum tersungging di bibirnya.

"Oh, Selamat datang." Ujar seseorang ramah. Itu bukan suara Moonbin. Eunwoo mengernyitkan dahinya bingung namun tetap mempertahankan senyumnya.

"Silahkan duduk disini, Tuan."

Pria tinggi bersurai dark brown tersebut menunjuk sopan meja yang terletak di tengah ruangan. Eunwoo hanya mengikutinya. Keadaan kafe bisa dikatakan ramai. Dan Eunwoo lumayan terkejut saat terdapat beberapa waiter lain dikafe kecil ini. Sekitar 4 orang termasuk pria didepannya ini. Namun ia tak melihat batang hidung Moonbin.