Prolog

193 25 4
                                    

(Jennie POV)

"Auuuuuuuuu, aaarrrrrrrr"terdengar auman serigala yang saling bersahutan dari arah pondok kecilku, dengan rasa penasaran aku berjalan cepat menuju pondokku yang jaraknya cukup jauh dari posisiku sekarang

"Pergilah, aku bukan datang mengganggu"teriak seorang pria yang diiringi suara pedang dan suara auman serigala pun semakin menjadi

Semakin penasaran aku pun berlari, manusia bodoh mana yang dengan bodohnya masuk ke hutan ini, sama saja mengantarkan nyawa

Dari jarak yang hampir sampai ke pondok dapat aku lihat, empat ekor serigala hitam yang berukuran besar sedang berusaha mengeroyok sosok ditengah-tengah nya yang aku yakini pria yang berteriak tadi

Bughhh

Pria itu terjatuh dan keempat serigala tersebut mengaum semakin kencang karena merasa memang dan mendapatkan mangsa

Dengan segera aku berlari dan menerjang keempat serigala tersebut yang sudah akan memangsa pria malang itu

Wushhhh

Bughhhhh

Serigala pertama terjatuh dengan terlempar ke pohon besar ditepi pondokku dengan keadaan kepalanya yang pecah

"Arrrgggg"serigala lainnya menggeram langsung melihatku dengan tajam

Wuuusshhh

Buuugghh

Serigala kedua terlempar keatas pagar pondokku yang terbuat dari pohon cendana yang kuat dengan ujugnya yang runcing. Dalam keadaan tertusuk serigala tersebut mati seketika

"Arrrgggggg"terdengar auman kencang dari dua serigala tersisa, aku berbalik seketika dua serigala tersebut meloncat kearahku dari dua arah yang berlawanan

Prang (belati yang aku adu)

Wush (belati yang aku layangkan)

Krek (patahan leher dari serigala)

Buggghhhh

"Aaarrrrgggg"terdengar auman kencang dari kedua serigala tadi yang kini kepalanya telah terpisah dari tubuhnya dan menggelinding berjauhan

Wwuusshhhhh

Angin bertiup kencang dan membuat rambut ku dipenuhi dedaunan kering namun tak lama bersih kembali, dengan keringat yang bercucuran dan nafas yang tak teratur aku berdiri sambil menatap serigala yang aku bunuh dalam sekejap dengan pandangan sinis

"Hewan bodoh"ucapku dengan sinis

Kemudian meninggalkan serigala mati tersebut dan berjalan kearah pria yang masih tergeletak dipinggir pagarku, entah dia masih bernyawa atau tidak aku tak peduli. Aku hanya mencoba mendekat yang memeriksanya

Nadi nya masih berdenyut namun berdenyut lambat, dan nafasnya juga melambat.

'Sial'batinku

Ternyata masih hidup, mau aku apakan pria bodoh ini. Dengan terpaksa aku menyeret pria sekarat ini dengan sebelah tanganku, dan sebelah tanganku lagi memegang kedua belatiku.

Kreet

Aku membukan pintu kayu pondok kecilku, dengan masih menyeret pria sekarat tadi.

Bughhhhh

Aku melemparnya ketempat tidurku tanpa peduli dia akan mati seketika

"Uhuuukkkkk, uhuuukkk"ternyata dia malah terbatuk dan mulai sadar namun matanya masih terpejam

"Hey bangunlah jika kau masih hidup, jangan menyusakan. Aku harus membereskan bangkai keempat serigala busuk didekat pondokku"ucapku sambil memandangi sinis pria yang sedang berbaring di tempat tidurku yang terbuat dari kayu jati yang keras

The Strongest PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang