"Selamat malam, nama saya Tzuyu.."
Jihyo menarik Tzuyu yang semula ada di depan pintu menjadi berdiri disebelahnya.
"Ia anak mendiang sahabatku, karna satu dan lain hal dia bakal sekolah disini bareng sama Sana.."
"Dahyun, ayo sini kenalan dulu.." Taehyung memanggil anak semata wayangnya itu untuk berkenalan dengan Tzuyu.
"Mereka sepantaran ya? Sama-sama anak laki-laki pasti bisa jadi teman akrab." Kata Jennie.
"Chou Tzuyu.." Tzuyu mengulurkan tangannya.
Tak lama Dahyun membalas uluran tangan tersebut, "Kim Dahyun.."
'Entah kenapa terasa silau..' Batin Sana.
"Ayo jangan berdiri di sini saja, langsung aja yuk kita makan nanti keburu dingin.." Ajak Jennie.
...
Suasana makan malam ini berjalan hening, hanya ada Tzuyu yang terlihat kesusahan memotong steak yang memang menjadi menu makan malam kali ini.
Dahyun hanya menatap Tzuyu dengan tatapan aneh.
Sana yang kebetulan duduk disebelah Tzuyu langsung membantunya memotong daging tersebut dan menyuapkannya kedalam mulut Tzuyu.
Dahyun yang melihat pemandangan dihadapannya hanya bisa menghela nafas kasar.
...
Sana dan Tzuyu saat ini sedang tertawa bahagia melihat Jennie dan Taehyung yang bernyanyi bersama.
Sedangkan Dahyun yang baru saja mengambil minum berdiri tepat di sebelah Jihyo yang sedang duduk.
"Jadi siapa dia sebenarnya?" Dahyun sudah cukup kesal melihat kedekatan Tzuyu dan Sana.
"Hm? Kan udah gue bilang, dia itu anak mendiang sahabat gue."
"Siapa sahabatmu? Tinggal dimana? Sejak kapan?"
"Kok kepo banget sih?"
"Sana nggak akan pernah bisa akrab dengan laki-laki dengan mudahnya, dia butuh waktu lebih lama untuk bisa akrab.. Tapi mereka terlihat sudah sangat dekat."
"Penasaran?" Jihyo menggoda Dahyun saat ini.
"Kenapa enggak tanya sendiri aja sama Sana?"
Dahyun kembali menghela nafas saat melihat Sana yang sedang asik mengajari Tzuyu bermain piano.
...
"Jadi Jihyo, katanya ada hal penting yang mau diobrolkan?" Tanya Taehyung.
"Iya, ini tentang Tzuyu.."
"Dia anak yang sangat tampan.." Puji Jennie.
"Iya kan? Itu sebabnya aku setuju mengambil dia sebagai anak asuh, dia akan tinggal dirumah bersama Sana.."
"Jihyo, apa itu bijaksana? Kami tau kamu nggak kekurangan dana, tapi yang dibutuhkan seorang anak bukan hanya uang, tapi juga kasih sayang.." Jennie tampak tak setuju dengan perkataan Jihyo barusan.
"Kau sangat sibuk diluar kota, bahkan Sana sering sendirian dirumah. Lagipula kalau Sana dan Tzuyu berdua saja dirumah tanpa pengawasan siapa-siapa juga kurang baik.." Taehyung juga tampak tak setuju.
"Aku tau itu, jangan khawatir. Itu sebabnya aku memutuskan untuk pindah kemari dan tinggal disini lagi. Dan kalau Sana mengijinkan, rumah itu akan kami ubah jadi tempat kos-kosan.. Suasananya akan lebih ramai, jadi Sana dan Tzuyu juga nggak akan cuma berdua.."
"Apa tidak apa-apa untuk Sana? Dia baru saja mengenal Tzuyu kan?"
"Iya, ayah ibu mereka petualang jadi tinggal berpindah-pindah mereka tidak punya kerabat lain, Tzuyu bahkan nggak pernah sekolah di sekolah formal sebelumnya, ketika mereka semua terkena kecelakaan, hanya Tzuyu yang selamat, tapi mengalami amnesia, dia nggak ingat masa lalu nya.
Tzuyu masih berusaha untuk mencerna hal ini dan kebingungan. Kurang lebih Sana pernah mengalami apa yang Tzuyu alami, mereka saling mengerti perasaan satu sama lain." Jelas Jihyo.
Tentu saja apa yang dikatakan Jihyo itu semuanya bohong.
"Ah itu sebabnya mereka terlihat sangat akrab ya? Bahkan soal hilang ingatan juga sama, Sana juga kehilangan ingatan soal kecelakaan orang tuanya kan? Sana masih belum bisa mengingatnya?"
"Mungkin itu yang terbaik. Hal buruk yang terjadi di masa lalu, sebaiknya dilupakan saja.."
...
"
Jadi kau ini datang dari kota mana?" Pertanyaan Dahyun yang tiba-tiba membuat Tzuyu yang tengah memperhatikan Sana menjadi kaget.
"Tzuyu nggak ingat apa-apa.."
'Tzuyu? Memanggil dirinya dengan namanya sendiri?' Batin Dahyun geli.
Sana yang sedang menuangkan jus jeruk kedalam gelas langsung menoleh saat mendengar Tzuyu dan Dahyun berbincang-bincang.
Gawat! Dahyun ngajak Tzuyu ngobrol! Walaupun Tzuyu sudah diminta nggak membuka atau mengungkit apapun soal eggnoid, tapi kalau keceplosan bagaimana?
Sana dengan cepat menghampiri Tzuyu dan Dahyun.
"Ah Tzuyu, sepertinya kamu dipanggil kak Jihyo.." Sana berusaha untuk tidak terlihat panik.
"Oh baiklah.." Tzuyu berjalan meninggalkan Sana dibelakangnya.
"Ayo.."
Sana yang ingin mengikuti Tzuyu terhenti saat tangan kekar menggenggam erat jemarinya.
"Sana... Disini saja.."
TBC
Btw.. Ini hasil vote cerita kemarin.. Temen-temen author juga author tanyain jadi kalau gak ada yang ngevote di wattpad mungkin itu temen-temen author.
The Toughest Choice = 1 (sedih aku tuh kalian gak ada yang mau ff sad ending😭)
Promiscuity = 13 (ini lumayan lah)
My Beloved Playboy = 18 (kalian pada suka yang happy ending ya🌚)
Jadi yang bakal di publish duluan..
My Beloved Playboy
Jadi buat yang minta Promiscuity, ff ini bakalan di publish pas pertengahan ff My Beloved Playboy