Awal Mula Dari Semua

142 16 10
                                    

Tempat Gelap, dan sepi. Seperti di gudang menyimpanan alat olahraga.

"Oi Bocah, ngapain masih di sini huh!"

Seorang anak SMK yang berlagak seperti preman dengan baju yang di keluarkan.

"M-maaf kan a-ku tela..h mengg-anggu di..rimu.."

Pakaiannya persis seperti seorang yang selesai di bully oleh orang yang lebih kuat darinya. Berpakaian kusut, serta sedikit noda warna merah menempel di baju.

Akhirnya, ia pergi dengan ketakutan yang sangat mendalam bersama 'muka babak belur' habis di pukuli, hingga ia menangis sedikit di kedua sudut matanya.

"Aku selalu di bully, entah itu di sekolah, di rumah, atau di mana pun. Sampai-sampai, orang tua ku juga suka bertengkar"

Ia berlari keluar dari tempat itu, dan mencari tempat untuk bersembunyi. Hingga di pandang oleh orang sekitar, yang menganggap dirinya itu tidak berguna jadi Laki-laki jantan.

"Lihat tuh, gitu aja nangis."

"Lebay banget sih."

"Jangan dekat-dekat dengannya."

Hinaan ini, sangat mematikan lawan bila berhadapan langsung. Berlari di sekitar sekolah, dan menemukan tempat yang aman baginya.

"A-ku harus bersem..bunyi di..sini.. hingga pu-lang nanti..."

Sebuah Rumah kosong yang sudah lama tidak di gunakan, sebagai tempat persembunyiannya.

Lalu Munculah se sosok bayangan hitam menyerupai orang dengan suara yang samar-samar.

"HEI KAU, APA MAU AKU TOLONG..."

"Ihh! S-sia..pa ka..u?"

"AKU DATANG UNTUK MEMBANTUMU."

"Ap..a yan..g ka-mu bi..carakan..?"

"AKU AKAN MEMBERI KEKUATAN YANG HEBAT UNTUK MU, DALAM MEMBALASKAN DENDAM MU."

"La..lu ka..mu.. mau a-ku.. balas.. dengan a..pa..?"

"DENGAN MEMBALASKAN DENDAM KU. MAKA DARI ITU, AKAN AKU KASIH KEKUATAN UNTUK MU DALAM TUGAS INI. INI ADALAH KONTRAK KITA BERDUA, TARUHANNYA ADALAH JIWA KAMU SENDIRI."

Lelaki cupu itu kaget dengan mendengarnya, itu seperti kontrak bersama makhluk iblis di era perang kuno.

"Jika aku menolaknya, kemungkinan aku langsung di bunuh. Dan kalau aku terima, sama saja ikut terbunuh. Lalu untuk apa aku hidup di dunia ini, dengan kondisi kurang beruntung."

"BAGAIMANA.. APA SUDAH KAU PIKIRKAN"

"Baiklah, aku setuju. Sekarang apa yang harus ku lakukan?"

Makhluk hitam tersebut, mengeluarkan kertas yang berwarna jingga. Layaknya gulungan kerjaan, dan di suruh untuk tanda tangan.

"TANDA TANGAN DI SINI."

"Selesai, apa selan-"

Terdiam dengan merasakan rasa sakit di jantungnya, dan mengeluarkan suara teriakan.

"Aaaaaaaaaa!!"

"Sa-sakit-sakit.., aku tak tahan dengan ini.."

"huh.."

Terjatuh di lantai, dan senua murid beserta guru yang mendengar teriakan itu mulai berdatang ke tempat pemilik suara tersebut.

~Bersambung...

Bagaimana dengan cerita ini menurut kalian?, aku harap kalian suka dan ingin membaca kelanjutannya. Sekian dan terima kasih telah membaca.

Dari : @UllesYuki

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dendam Seorang PelajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang