HANYALAH CERITA FIKSI BILA ADA KESAMAAN KATA,TOKOH DLL MOHON DIMAKLUMI
Di hutan yang sangat jauh dari kehidupan hiduplah seorang anak remaja yang masih berumur 13 tahun,dirinya sangat kesepian mengingat bahwa ia sebatang kara,ia masih mengucap rasa sukurnya karena masih memiliki rumah gubuk,dia tidak sekolah dan tidak mengetahui keberadaan orangtuanya,Bahkan ia tidak mengetahui namanya sendiri ,dia ditinggal sejak berumur 7 tahun oleh orangtuanya, entah apa yang dipikirkan oleh kedua orangtuanya,tiap harinya ia mengumpulkan kayu bakar dan buah buahan langsung dari hutan, kebanyakan dari buah buahan yang ia temukan berupa berry liar,dia mengumpulkan kayu bakar untuk dijual, ia menjual kayu bakar ke perkotaan yang berjarak kurang lebih 3,5 kilometer dari tempat tinggalnya,dia tidak pernah mengeluh dan tetap semangat menjalani hidupnya,uang yang didapatnya dari hasil menjual kayu bakar ia simpan dalam tabung kaca,dia hanya memakan buah berry yang ia temukan didalam hutan,kadangkala ia membeli makanan seperti jagung rebus dan nasi yang sudah jadi di perkotaan tempat ia menjual kayu bakar ,karena digubuknya tidak ada dapur,terkadang ia merasa bosan karena tidak ada teman seumuran yang mengajaknya bermain,ia mencuci pakaian,minum dll dari sungai di dekat gubuknya,bila ia ingin minum segelas air putih ia harus menjemurnya dengan gelas besi dan dan diletakan diatap gubuknya supaya ia tidak sakit perut,bertahun tahun kehidupan seperti itu
ia jalani hingga pada saat ia berumur 18 tahun ia membuka tabung kaca tempat ia menyimpan uang hasil penjualan kayu bakar,uang yangia dapatkan cukup banyak,uang itu kemudian ingin ia manfaatkan untuk modal berjualan, ia mencoba untuk berjualan jagung rebus,ya makanan yang sering ia jumpai disaat ia kelaparan di tengah kota,sebelum ia berjualan jagung rebus ia membutuhkan gerobak untuk keliling menjajalkan daganganya,kebetulan ia sudah lama takmelihat si penjual jagung rebus yang dulu sering ia temui, entah beruntung atau kebetulan ia menemui anak dari penjual jagung rebus,ia menanyakan mengapa si penjual jagung rebus sudah tidak lama berjualan, ternyata si anak penjual jagung rebus itu mengatakan bahwa ayahnya sudah lama meninggal dunia,padahal dirinya ingin mencoba jagung rebus dan mempelajari cara membuat jagung rebus yang enak seperti yang dimakanya dulu,kemudian ia melanjutkan perjalananya di kota tersebut untuk membeli gerobak yang tidak terlalu mahal dan masih dalam kondisi bagus,di hari itu ia tidak menemukan apa yang ingin ia beli,perjalanan pun ia lanjutkan di keesokan hari,keesokan harinya ia ingin memulai perjalanan ke kota untuk mencari gerobak lagi, namun pada hari itu ada yang aneh, karena pintu rumahnya yang terbuka saat ia bangun,ia heran seheran heranya karena tidak ada seseorang pun yang tinggal didalam hutan tersebut kecuali dirinya sendiri, saat ia liat dibalik matrasnya ia menemukan foto anak kecil yang bertuliskan nama cakra,ia bingung siapakah yang ada di dalam foto tersebut,lalu ia lanjut pergi ke kota.
DI LANJUT CERITANYA
YOU ARE READING
sebatang kara (kisah pilu)
Short Storyseorang anak yang ditinggal orang tuanya saat masih kecil, MOHON DIMAKLUMI BILA ADA KESAMAAN KATA KALIMAT ATAU TOKOH.