D U A P U L U H S E M B I L A N

4.1K 246 52
                                    

Vomment jangan lupa!
Baca author note ya! PENTING!

Happy reading! ♡

~♥~

Satya manggut-manggut mendengar penjelasan Aksa tentang hubungannya dengan Queen saat ini.

"Kalau seperti itu, papa akan bicara dengan Alova bahwa---"

"Itu tidak perlu, Alova sudah bahagia." Potong Aksa cepat, Aksa tak mau lagi menambah masalah.

"Tetapi, kamu masih menyayangi dia bukan?"

Aksa mengangguk sembari tersenyum, biarkan rasa ini terpendam jauh di lubuk hatinya. Kini Alova telah menemukan seseorang yang mungkin lebih baik dari dirinya.

"Lalu? Apa yang kamu inginkan? Kembali bersama dia?"

Kali ini Aksa menggeleng, "Yang Aksa inginkan, Alova baik-baik saja."

Satya tersenyum bangga menatap putranya. Putranya yang peduli terhadap orang lain, tetapi tidak memperhatikan dirinya sendiri yang sebenarnya tidak terima dengan keadaan itu.

"Sampai kapan, nak? Papa tahu kamu masih menginginkannya." Ucap pria itu saat melirik Aksa yang tengah memandangi Alova bersama Saga.

"Biarkan waktu yang menjawab." Aksa menggigit bibir bawahnya. Melihat Alova yang tertawa terbahak-bahak bersama Saga, hati kecil Aksa sedikit tidak terima.

Mengapa harus ada masalah di antara dirinya dan Alova?

Mengapa Queen harus datang dan menghancurkan hubungan mereka?

Mengapa Saga hadir dan merebut Alova darinya?

Kepala Aksa terasa sangat berat, dirinya lelah. Bukan lelah fisik, tetapi lelah hati. Cowok itu membutuhkan istirahat.

"Aksa, tidur dulu."

"Iya, selamat malam."

Cowok itupun berdiri dan terpaksa harus melewati tempat di mana Alova dan Saga berada, karena memang tendanya yang berada di sebelah tenda Alova, hanya berjarak tiga tenda.

"Aksa." Tiba-tiba Aksa menghentikan langkahnya. Tubuhnya menegang, sapaan itu membuatnya luluh. Hatinya menghangat, dan terbit senyuman di wajah tampannya.

"Iya?"

"Ini ada sosis bakar, mau?" Alova berdiri, menepuk-nepuk celananya. Gadis itu mengarahkan piring ke arah Aksa.

Aksa melirik ke arah belakang, dimana Saga beserta teman-temannya yang sibuk dengan ponselnya, sepertinya mereka bermain game online.

"Lov." Panggil Aksa lembut, Alova yang sedang menjilati jarinya karena terkena saus kacang melirik Aksa.

"Apa?"

Karena tak menatap Aksa dan lebih fokus ke jarinya, Aksa mendekat dan langsung memeluk tubuh Alova erat.

Hal itupun membuat Alova terkejut hingga piring yang berada di tangannya jatuh dengan seluruh isinya yang berceceran.

"Bos?"

"Cewek lo bos!"

Bukannya menanggapi ucapan teman-temannya, Saga semakin asik dalam memainkan permainannnya.

"Woi, Alova di perkosa noh!" Kesal Digo sambil menendang punggung Saga. Betapa beruntungnya Digo, Saga tidak marah sama sekali.

Cowok itu mendongak, dan terkejut melihat Aksa memeluk gadisnya. Buru-buru Saga berdiri dan melempar ponsel yang kira-kira baru di belinya satu minggu yang lalu.

She is a Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang