Keesokan harinya, semua murid pergi ke sekolah dengan perasaan was was.
Ini adalah pengumuman hasil ujian.Guru bahasa inggris memasuki kelas dengan aura cerah dan wajah sumringah.
"Aku luar biasa bahagia hari ini. Sebelum aku membagikan kertas hasil ujian, aku ingin memuji seseorang secara khusus!"Semua orang di dalam kelas bisa langsung menebak siapa yang akan dipuji oleh guru.
Tentu saja, itu adalah murid-murid top yang duduk di barisan depan.
Tapi, siapa sangka ... Guru bahasa Inggris menyebutkan nama yang langsung membuat orang-orang terkejut, "Xi Luhan! Tidak hanya nilai bahasa Inggrisnya yang menduduki peringkat pertama, tapi dia juga salah satu dari sedikit siswa yang mendapat nilai 100."
Nilai 100 ?
Untuk sesaat, semua orang di dalam kelas memandang ke arah pria muda di kursi paling belakang.
Semua memandang penuh ketidakpercayaan.Kang Daniel tercengang, karena tidak ada yang bisa menyaingi nilainya sebelumnya.
Lee Taeyong pun juga tercengang, karena jika Xi Luhan mendapat nilai 100, maka dialah yang akan menjadi peringkat terakhir.Xi Luhan sendiri tidak merasakan sesuatu yang istimewa. Baginya, selama dia bisa lulus dan itu tidak mempengaruhi partisipasinya dalam kontes game, dia senang.
Guru bahasa Inggris memberikan kertas ujian kepada pemuda berambut coklat madu itu. Semakin dia menatapnya, semakin dia menyukainya.
-
Pengumuman hasil ujian kedua adalah matematika.
"Semuanya, aku sangat senang hari ini. Sebelum aku memberikan kertas ujian, aku ingin memuji seseorang!" Guru matematika tersenyum senang.
Mengapa kalimat ini terdengar familiar?
Semua siswa: "...""Xi Luhan!" Guru matematika itu berbicara dengan penuh semangat. "Xi Luhan, anak ini, benar-benar adalah anak terhebat yang pernah aku temui!"
Semua siswa: "Guru, apakah kau yakin kau berbicara tentang Xi Luhan?"
"Ya, dia sangat pintar!" Guru matematika mengayunkan kertas ujian, bertindak seperti seorang pemimpin yang memberikan pidato. "Nilai 100!"
Lagi? Semua murid tercengang. Mereka menatap linglung pada pemuda berambut coklat madu, yang berjalan untuk menerima kertas hasil ujiannya.
-
Pengumuman hasil ujian ke tiga.
Para siswa tidak mengizinkan guru yang terlihat sumringah untuk berbasa-basi. Mereka langsung berkata, "Guru, bisakah kau memberi tahu kami siapa yang mendapat nilai 100 kali ini?"
"Nilai 100?" Guru itu menaikan alisnya, "Bagaimana itu mungkin? Ini Bahasa Korea, tidak ada yang mendapat nilai penuh untuk pelajaran ini."
Para siswa: "Itu benar."
"TETAPI, aku masih sangat gembira! Aku perlu memuji seseorang hari ini!"
Murid-murid : "..."
"Xi Luhan, artikelnya luar biasa. Aku hanya mengurangi satu nilai untukmu."
Ketika hasil tes diumumkan, para siswa di dalam kelas merasa frustasi. Bagaimana bisa si cabul Xi Luhan mendapatkan nilai sempurna?
-
Sampai pengumuman terakhir, adalah fisika.
Sang guru berjalan masuk dengan kertas ujian di tangannya.
Dia tidak terlihat bahagia, dan ekspresi wajahnya juga muncul dengan keseriusan yang tak bisa dijelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
K.O One (HunHan TAMAT)
FanficTAMAT - HUNHANGS Ini adalah cerita dari novel china berjudul 国民校草是女生 Penulis : 战七少 Sinopsis : Dari luar, dia nampak seperti seorang pelajar SMA yang menyimpang (Gay). Kenyataannya, dia adalah seorang Hacker no.1 di dunia, yang memburu penjahat di i...