The last time I see him

68 5 0
                                    

Hai, sebelum baca ceritanya tolong baca yang ini dulu supaya ga salah paham dan sebagainya.

Jadi ini tu sebenernya udah di pub di akun _NanaYui_ judulnya Sweet Tears bagi yang minat silahkan mampir kesana jan lupa votenya. Ceritanya sama aja sih bedanya Sweet Tears itu ver Haehyuk, kalo yang ini ver taekook nya dengan beberapa remake. Keduanya itu karya joy, cuma kmaren itu agak ragu buat pub disini jadi nyuruh dia yang pub awokwok/plak.

Yaudah gitu aja. Happy reading💕
___________________

 Happy reading💕___________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Hei, dengerin aku gak sih?"

"Eh, iya iya ini dengerin kok"

Dia itu cuma namja lemah yang cerewet. Badannya kurus dan pendek. Kesehariannya hanya berjalan-jalan di taman dan menyapa pasien lain. Entah sudah berapa lama dia disini yang ku tau tidak dalam kata sebentar. Sejujurnya aku juga tak tau pasti apa penyakit yang diidapnya. Tapi aku yakin itu penyakit yang lumayan serius. Setiap aku menanyakannya, dia selalu mengalihkan pembicaraan.

"Masih sakit tangannya?" dia bertanya padaku. Sebentar lagi pasti dia akan marah-marah.

"Sakit, sedikit"

"Makanya jangan berantem! Ngeyel sih kalo dibilangin sama mama"

Sudah kuduga.

"Mereka duluan yang mulai" ucapku cemberut. Biasalah, anak SMA kan identik sama perkelahian.

"Tuh kan, salah kamu juga sih udah tau badan kerempeng gini sok so'an berantem segala- Akkhh sa-sakit sakit!"

"Bawel sih"

Dia anak yang agak aneh menurutku. Terkadang dia bertingkah tak wajar hanya agar bisa membuat pasien lain tertawa. Ya, ku akui dia juga lumayan manis.

Pipinya menggembung lucu saat aku mencubitnya. Mulutnya mencibir. Ya tuhan, bagaimana bisa kau menciptakan manusia semanis dia. Bahkan dia bisa menarik perhatianku hanya dalam waktu empat hari. Dimulai saat dia berlari disepanjang lorong rumah sakit dan akhirnya menabrakku. Awalnya aku mengacuhkannya, tapi entah kenapa dia tak henti-hentinya terus mencari perhatianku. Mengikutiku kemanapun aku pergi seperti anak anjing yang kehilangan induknya.

Seperti biasa, kami duduk di taman menunggu matahari terbenam. Panggilan perawat beberapa kali terdengar namun diacuhkan.
"Sudah malam, ayo masuk" aku menarik pelan tangannya saat hari mulai gelap. Dia tak menolak dan hanya mengikutiku. Tangannya kecil dan hangat. Tak ada percakapan sepanjang jalan. Hingga kami tiba di kamar masing-masing.

.

.

"Aaaaaa! Shireo! Lepaskan aku!"

"Jungkook! kembalikan roti itu!"

Last ||V•KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang