11 | Bantuan atau Cinta

1.1K 147 2
                                    

"Pagi Pacar! " sapa Guanlin dan main merangkul Yeji yang baru saja memasuki lorong kelas.

Yeji kaget lalu melirik melihat Guanlin yang begitu semangat dipagi hari ini, namun sapaan Pacar itu membuat Yeji merasa bersalah.

"Euuu... Guanlin, " kata Yeji susah untuk bicara sesompral seperti yang lalu.

Guanlin berdehem lalu semakin menarik Yeji dalam rangkulanya itu, membuat pergerakan langkah Yeji agak kaku.

"Maaf soal kemarin tapi—

"Tapi apa? Kamu seneng kemarin aku ajak ke rumah terus ketemu sama Mama aku, " potong Guanlin dan berbelok memasuki kelas.

Yeji berhenti ketika sampai dibangkunya lalu melepaskan rangkulan Guanlin, dan menatap sekitaran yang bingung memandangnya.

"Sorry, tapi kita cuman temen Lin. Enggak lebih, " kata Yeji susah payah, hatinya mulai berdebar seiring raut wajah Guanlin yang memudarkan senyuman.

"Maksud kamu? Yang kemarin itu enggak ada arti apapun untuk kamu, " sahut Guanlin dengan tatapan sayu.

Ini yang membuat Yeji tidak tega, menghancurkan sebuah kebahagiaan. Seharusnya dari awal Yeji tidak pernah mengakui jika Guanlin pacarnya didepan Soobin.

"Maaf Lin, tapi kita—

"Kita enggak lebih dari temen? " sela Guanlin dan Yeji termangut pelan.

Terdengar suara helaan nafas berat, Guanlin tidak menyangka keinginannya bisa terwujud tapi setelah tahu itu hanya bualan semata mimpinya jatuh berkeping-keping.

"Maaf, seharusnya gue enggak pernah ngaku-ngaku kalau lo pacar gue didepan temen gue yang semalem. Maaf ya, gue bilang gitu biar dia pergi dan enggak ngejar gue terus, "

Jelas Yeji lalu meraih tangan Guanlin berharap pria didepanya itu memaafkan dirinya dan melupakan semuanya.

Guanlin menarik tanganya, ia sembunyi kan didalam sakunya. Matanya menatap Yeji dalam, seakan ada kekecewaan disana.

"Apa jika aku terus mengejarmu, kamu akan mengakui orang lain pacarmu supaya aku menjauh darimu? " tanya Guanlin tapi Yeji hanya bisa diam.

Tatapan penghuni kelas membuatnya terintimidasi, Yeji merunduk dan menaruh tasnya dimeja.

"Aku harus ke kantor, " kata Yeji dan melangkah keluar, tapi Guanlin menahanya.

"Jawab aku, agar aku punya alasan untuk pergi atau tinggal. "

Dilain gedung juga tempat Soobin sedang terduduk santai sembari bermain game, tapi tiba-tiba Eunbin datang.

"Soobin, " panggil Eunbin namun Soobin pura-pura tidak mendengar.

"Dipanggil pacar noh. " kata Yeonjun dan menggoyangkan lengan sahabatnya itu agar terganggu dan mau menoleh.

"Iya apa? " sahut Soobin jutek sambil melirik Eunbin sekilas.

Eunbin mendudukan dirinya disamping Soobin, lalu menyender dibahu pacarnya itu dengan manja.

"Nanti malem kita dinner yuk! " ajak Eunbin.

Soobin awalnya jengah dan ingin menolak, namun tiba-tiba saja ada peristiwa kemarin yang melintas di pikiranya.

"Dia pacar lo? " tanya Soobin enggak yakin.

Yeji ngelirik Guanlin terus senyum semanis mungkin dan ngangguk.

"Iya, emang kenapa? Ganteng ya, so pasti pacar gua mah boy material banget! " seru Yeji dan Guanlin cuman bisa diem aja enggak nyangka.

Soobin masih tidak menyangka dan ragu dengan perkataan Yeji, dari tatapan Yeji saja membuatnya ingin muntah apalagi cowok yang digandeng oleh Yeji.

Pasti dia terpaksa, itulah yang Soobin pikirkan.

"Boleh, tapi double date gimana? " kata Soobin sembari tersenyum riang.

Eunbin ragu tapi ini satu-satunya jalan agar dia bisa kembali pada pelukan Soobin.

"Oke, ditunggu ya jam 7 malem. Aku ke kelas dulu bye! "

Soobin hanya berdehem paksa dan melanjutkan bermain ponsel, tapi bukan game melainkan menelpon sang istri.

"Hallo, Ngapain nelpon ganggu! " teriak Yeji yang baru saja menerima sambungan.

Soobin agak humor lalu mengecilkan volume telpon tersebut dan beralih pada topik utama.

"Yang kemarin gue enggak yakin itu pacar lo, jadi gue minta nanti malem kita double date sama pasangan masing-masing. " tegas Soobin dan main mematikan telponnya.

Yeji terdiam dan ingin sekali mengumpat dan memaki Soobin saat ini juga, kalau perlu dia keluarkan semua jurus jitu karatenya.

Yeji menghela nafas dan melirik Guanlin yang terduduk dibangku belakang sampingnya, tapi Yeji masih merasa bersalah.

Tapi jika tidak?

Yeji mengubah posisinya dan menghadap kearah Guanlin, membuat Guanlin menoleh menatap Yeji.

"Malam ini kita ngedate yuk...





















































"Biar cowok kemaren percaya kalau kita pacaran. "

"Oke nanti aku jemput. "


TBC

Kakel Choi vs Dekel Hwang「Byuntae Namja」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang