Keadaan nya canggung satu sama lain pasangan enggak ada yang berani tebar kemesraan, dari tadi yang bawel cuman Eunbin yang nanya ini itu soal menu makanan yang mau dipesen.
"Kamu mau pesen apa beb? "
Tanya Eunbin sembari menyodorkan buku menu pada Soobin yang sibuk memerhatikan gerak-gerik Yeji dan Guanlin yang saling diam dan kaku.
Yeji menoleh dan melihat Guanlin yang terfokus pada buku menu, perlahan Yeji memberanikan diri untuk memulai segalanya.
Dan Guanlin adalah pria yang baik, dia menyetujui meskipun dia paham ini hanyalah pura-pura.
"Sayang... Mau pesen apa? " sahut Yeji yang main dekat-dekat juga bicara manja pada Guanlin.
Soobin kaget dan langsung menatap Guanlin tajam yang juga sama terkejutnya memungkiri sikap Yeji yang tiba-tiba seperti ini.
"Lihat ada tteboki ada ramyeon ada steak ada bimbimbup dan banyak lagi, kamu mau apa? " tanya Yeji dan mengangkat kedua alisnya dengan tatapan manis pada Guanlin.
Guanlin tersenyum canggung, iya merasa ingin meledak hatinya terus saja berdebar-debar apalagi Yeji sedekat ini denganya.
Kini bagian Soobin, dia menarik buku menu yang Eunbin sodorkan lalu menatap Eunbin seperti Yeji menatap Guanlin.
"Kamu dulu beb yang pesen, aku ikut kamu aja. Kalau perlu sepiring berdua juga boleh kok, " ucap Soobin membuat Eunbin melayang dan cepat-cepat memilih makanan.
Yeji mendelik lalu meraih tangan Guanlin untuk menunjuk pada menu yang sama.
"Kita pesen yang ini ya, dua porsi. Jangan sepiring berdua itu namanya pelit bukanya romantis! " tungkas Yeji berniat menyindir Soobin juga Eunbin.
Guanlin melirik Soobin sekilas yang tampak tidak terima dengan perkataan Yeji, Guanlin menarik Yeji dengan merangkulnya.
"Boleh, kamu paling tahu kesukaan aku. " kata Guanlin dan mencolek hidung Yeji dengan mesra.
"Ahhh kamu, kamu juga sangat sangat tahu kesukaan aku. " ucap Yeji menebar kemesraan dan itu membuat Soobin panas.
Soobin berdiri membuat penghuni meja tersebut memandangnya bingung.
"Ahhh disini panas, " dengus Soobin dan mengibas-ibasnya kemejanya.
Eunbin hanya diam dan fokus pada buku menu lalu memanggil pelayan lalu memesakan pesanan mereka.
Setelah acara makan-makan ini usai Guanlin berpamitan pulang duluan pada Yeji karena ada urusan mendesak dan tidak bisa mengantar Yeji pulang.
"Maaf ya, enggak bisa nganter. Mama kambuh katanya, " ucap Guanlin agak menyesal dan mengusap rambut Yeji dengan lembut.
Soobin memicingkan matanya, dia sudah bosan dan jengkel melihat adegan romantis kedua insan tersebut.
Yeji memegang tangan Guanlin menghentikan pergerakan pria jangkung itu.
"Iya, enggak apa-apa. Titip salam ke Mama kamu semoga lekas sembuh, " kata Yeji dan tersenyum, dan lagi-lagi senyuman itu tidak pernah Yeji utarakan untuk Soobin membuat Soobin kesal.
"Iya, duluan. Hati-hati dijalan, "
Yeji mengangguk dan melambaikan tangan menatap kepergian Guanlin.
Kini tersisa Soobin dan Yeji, karena Eunbin sudah dijemput oleh kakanya sejam yang lalu.
"Kan gue engg—
Jekrek
"SOOBIN HAPUS GAK! " teriak Yeji ketika tiba-tiba Soobin malah mengambil fotonya saat sedang bicara dan akan melirik pada pemuda itu.
"MWEE ENGGAK MAU! "
Soobin tidak mau kalah dirinya berlarian kesana kemari agar Yeji tidak bisa menggapai ponselnya sebelum suatu hal terjadi.
"HAPUS GUE JELEK DISANA! "
"BODO BIAR PACAR LO LIHAT TERUS ILFIL! "
ting
Captionnya: Mamam galak! @Hwang_yejiitzySoobin_txt99 menandai anda
"SOOBIN GILA! "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Choi vs Dekel Hwang「Byuntae Namja」
FanfictionEND [ Suatu kejadian membuat mereka menjadi pasutri ] "Lo enggak hamil kan? " ☑nonbaku ☑up kadang ☑banyak typo start: end: