H A P P Y R E A D I N G
."Teh, sepatu adek yang teteh pinjem kemaren ditaruh dimana?" Teriak (namakamu) keras.
"Hahh" Jawab Ody tak begitu mendengar apa yang diucapkan adik perempuan nya itu.
"SEPATU ADEK DITARUH DIMANA TETEH" Teriak (namakamu) lebih keras lagi agar kakak perempuan nya bisa mendengar suaranya.
"DI RAK, CARI AJA DEK" Jawab Ody sambil teriak dari dalam rumah.
"GAK ADA TETEH, INI UDAH DICARI " Ujar (namakamu) sambil mengobrak-abrik rak sepatu di rumahnya.
"Hush adek, jangan teriak-teriak gitu ah ga enak kalo didenger tetangga" Ucap Rike sambil berjalan menghampiri (namakamu) di teras rumahnya.
"Cari apa?" Lanjutnya
"Sepatu adek nda, kemaren dipinjem teteh mau adek pake sekolah" Adu (namakamu) pada Rike.
"Emangnya ditaruh dimana sama teteh?" Tanya Rike tenang.
"Gatau, katanya di rak tapi adek cari gaada" Jawab (namakamu) menjelaskan.
"Bener udah dicari?" Tanya Rike memastikan.
"Udah bunda. Gaada" Jawab (namakamu) pasrah.
Rike pun langsung mencari sepatu (namakamu) yang dimaksud. Sementara (namakamu)? Dia sudah masuk ke dalam rumah untuk mencari sepatunya yang hilang entah dimana.
Lama mencari, namun tidak kunjung ketemu juga akhirnya Rike masuk kedalam untuk mencari kembali sepatu putri bungsunya itu."Ody dimana sepatu adekmu, kasihan mau berangkat sekolah itu. Bantuin cari" Ujar Rike saat menjumpai Ody, putri pertamanya di ruang makan saat ia melewatinya.
"Di rak nda, Ody taruh kemaren abis pake" Jawab Ody sambil mengambil roti tawar yang ada dimeja makan.
"Gaada itu, udah bunda cari juga" Kata Rike sembari mencari sepatu (namakamu) di sekitar nya.
"Duh, bentar deh Ody bantuin cari " Ujar Ody pasrah.
Akhirnya mau tidak mau, Ody beranjak dari meja makan untuk membantu mencari sepatu (namakamu) yang kemaren ia pinjam itu.
"ABANG!!!! Ini kenapa sepatu adek disini, dicariin dari tadi juga" Ujar (namakamu) kesal sembari mengambil sepatu nya di balik pintu kamar kakak laki-laki nya itu.
"Apasih dek teriak-teriak, abang capek" Jawab Iqbaal lirih merasa terganggu tidurnya.
"Abang kenapa pake sepatu adek ga bilang-bilang ha??" Tanya (namakamu) kesal.
"Lupa dek, udah ya abang mau tidur ngantuk" Ujar Iqbaal sembari mengeratkan selimutnya.
"Ishh nyebelin" Kesal (namakamu).
"Kenapa adek" Tanya bunda lembut saat masuk di kamar Iqbaal.
"Ini lho nda, sepatunya di kamar abang. Pinjem ga bilang-bilang, abis pake ga dibalikin. Sebel. Mana udah siang ini" Adu (namakamu) kepada sang bunda.
"Yaudah kamu kebawah sana sarapan keburu telat" Ujar Rike sambil mengusap rambut putri bungsunya.
"Iya, ish awas abang ya. Adek marah nih" Kata (namakamu) sambil menghentakkan kakinya ungkapan rasa kesalnya dan langsung pergi meninggalkan Rike dikamar Iqbaal.