•
•
•
Kita pernah ketemu?
Kapan?
---Bima menyusuri anak tangga menuju lantai dua gedung perpustakaan dengan membawa tumpukkan berkas biodata pendaftaran himpunan, benar masih lama memang tapi ya begitulah Bima selalu menyelesaikannya dengan cepat, tapi ini kecepetan. Bima adalah salah satu anggota dari Himpunan tepatnya Ketua Departemen Kaderisasi, ini kali pertamanya mengurus biodata calon anggota himpunan. Jadi dia berusaha menyiapkan semuanya dengan sempurna walaupun dia tau tidak ada yang sempurna. Langkah kaki Bima terhenti ketika ada seorang perempuan yang berhenti tepat dihadapannya dengan setelan ala model kampus, rambut ombre coklat dengan soflens nya hitam membuat penampilannya seolah sempurna. Tatapan mereka sempat bertemu. hanya sebentar. sebelum Bima mengakhirinya.
"Kenapa?" Tanya Bima dingin tanpa memandang perempuan yang ada dihadapannya
"Gue mau ngomong"
"Ngomong sekarang, gue gak punya banyak waktu"
"Jangan disini, ikut gue" perempuan itu mencoba meraih tangan Bima namun belum sempat teraih Bima sudah lebih dulu menjauhkan tangannya
"Kalo lo mau bilang 'gue suka sama lo' sorry jawabannya enggak"
"Lah.. kok lo tau sih?" Dia tertegun bingung menatap Bima
"Lo sudah bilang itu sebanyak 28 kali, kalo gak ada lagi gue pergi" Bima melangkahkan kakinya meninggalkan perempuan yang masih menatap punggungnya yang mulai menjauh. Sampai di lantai dua, tepat dibalik rak-rak buku yang tersusun rapi ada seorang cewek dengan tinggi sekitar 160 cm sedang berjinjit kesusahan mencoba meraih buku di rak paling atas. bahkan jinjitannya sekarang hanya bertumpu pada jempol kakinya. entah apa yang membuat Bima cowok yang gak pernah tertarik dengan seorang cewek. Bukan ga normal. cuma belum nemu yang cocok aja katanya. mengubah haluan langkah kakinya menuju cewek itu.
"Kalo gak bisa, bilang jangan diem aja" cewek itu membalikkan badannya dan terkejut ketika jarak mereka hanya terpaut sekitar 10 cm, deru napas mereka seolah bersahutan diiringi dengan tatapan yang saling bertemu, sedikit lebih lama.
"Makasih ya---"
"Loh elu?" Bima yang merasa tertunjuk bingung"Gue?" Dengan menunjuk dirinya sendiri
"Lo bukannya Bima ya?" Tanya cewek itu karna merasa familiar dengan wajah Bima
"Tau nama gue?" Bima sedikit menjauhkan badannya
"Iya, kita pernah ketemu disini. 3 bulan yang lalu" cewek itu mencoba menjelaskan tanpa mengalihkan tatapannya dari Bima
"Oohh iya"
"Nama gue Dara, btw"
"Iya, thanks masih inget gue"
"Gue pergi dulu, Da..ra" ucap Bima ragu dan memelan takut salah menyebut nama namun Dara menyambutnya dengan senyum manis membuat ujung bibir Bima ikut mengembang.•••
Hello Mysunshine!
Hope y'all enjoy
and thanks for reading 'serendipity'
Don't forget to vote and comment
-skwvy
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
Teen Fiction(n) finding something good without looking for it : All this isn't a coincidence bc our happiness has been destined; My sweet serendipity [coming soon]